Anda di halaman 1dari 19

Lima Benang Merah APN

Clinical Decision Making, Mother-Baby Friendly Care, Infection


Prevention, Medical Record, Timely Referral

APN Trainers Preparation, 18-22, November PPSDM-JNPK


Lima Benang Merah APN

• Membuat Keputusan Klinik


• Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi
• Pencegahan Infeksi
• Pencatatan (Rekam Medik) Asuhan Persalinan
• Rujukan
Tujuan Sesi

• Memahami langkah-langkah pengambilan keputusan


klinik
• Menjelaskan asuhan sayang ibu dan bayi
• Menjelaskan prinsip dan praktik pencegahan infeksi
• Menjelaskan manfaat dan cara pencatatan medik
asuhan persalinan
• Menjelaskan hal-hal penting dalam melakukan rujukan
Membuat Keputusan Klinik
• Proses untuk menentukan dan upaya menyelesaikan
masalah
• Keputusan itu harus akurat, komprehensif dan aman, baik
bagi pasien dan keluarganya maupun petugas yang
memberikan pertolongan.
• Keputusan klinik dibuat melalui serangkaian proses dan
metode sistematik serta menggunakan informasi dan hasil
olah kognitif-intuitif dari:
– kajian teoritis dan intervensi berdasarkan bukti (evidence-
based),
– keterampilan dan pengalaman yang dikembangkan melalui
berbagai tahapan logis untuk menyelesaikan masalah dan
terfokus pada pasien (Varney, 1997)
7 Langkah Utama Membuat Keputusan Klinik

1. Pengumpulan data untuk membuat keputusan


2. Interpretasikan data dan identifikasi masalah
3. Membuat diagnosis atau menentukan masalah yang
terjadi
4. Menilai perlunya intervensi pemecahan masalah
5. Menyusun rencana asuhan atau menyelesaikan
masalah
6. Melaksanakan asuhan/intervensi terpilih
7. Memantau dan mengevaluasi efektifitas asuhan
atau intervensi
1. Pengumpulan Data

• Data subyektif adalah informasi yang diceritakan


ibu tentang apa yang dirasakannya, apa yang
sedang dan telah dialaminya.
– Data subyektif juga meliputi informasi tambahan
yang diceritakan oleh anggota keluarga tentang
status ibu (nyeri/sakit, pingsan, perdarahan).
• Data obyektif adalah informasi yang dikumpulkan
berdasarkan pemeriksaan/pengamatan terhadap
ibu atau bayi baru lahir
Cara memperoleh informasi

• Anamnesis dan observasi langsung


– bertanya
– mengamati perilaku ibu
– mendengarkan keluhan
• Pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi
• Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan
laboratorium, USG, Rontgen, dsb.
• Catatan medik
2. Interpretasi dan Analisis Data
• Analisis dan diagnosis bukan proses yang linier (berada
pada suatu garis lurus) melainkan proses sirkuler
(melingkar) dan berkelanjutan
Suatu diagnosis kerja diuji dan dipertegas atau dikaji
ulang berdasarkan pengamatan dan pengumpulan data
secara terus-menerus.
• Untuk membuat diagnosis dan identifikasi masalah,
diperlukan:
– Data yang lengkap dan akurat
– Kemampuan untuk menginterpretasi/analisis data
– Pengetahuan esensial, intuisi dan pengalaman yang relevan
dengan masalah yang ada
Diagnosis dan Masalah
• Diagnosis menunjukkan variasi kondisi yang berkisar antara
normal dan patologik sehingga perlu upaya korektif untuk
menyelesaikannya.

Masalah memiliki dimensi luas dan mungkin di luar konteks
sehingga keterkaitannya kadang-kadang tidak jelas dengan
diagnosis sehingga sulit diselesaikan. Masalah obstetrik
merupakan bagian dari diagnosis sehingga perlu upaya
korektif dan penyerta untuk mengatasi masalah.
Contoh:
– Diagnosis: G2P1A0, hamil 37 minggu, ketuban pecah dini 2 jam
– Masalah : kehamilan yang tidak diinginkan atau takut untuk
menghadapi persalinan
3. Menetapkan Diagnosis

• Buat diagnosis kerja dan diagnosis banding


• Rumusan masalah dapat terkait langsung atau tak
langsung dengan diagnosis tetapi mungkin adalah
masalah utama yang terkait dengan beberapa masalah
penyerta atau faktor lain penyebab masalah utama
• Contoh:
– Ibu hamil dengan hidramnion, makrosomia, dan hamil
ganda yang jelas secara diagnosis tapi masalah mungkin
berlanjut walaupun persalinan dapat diselesaikan
(hipoglikemia bayi akibatkan ibu DM atau ibu mengalami
perdarahan akibat atonia uteri)
4. Menilai kebutuhan & kesiapan
intervensi
• Petugas kesehatan di lini depan, tidak hanya
terampil membuat diagnosis tetapi juga mampu
mendeteksi situasi yang mengancam keselamatan
jiwa ibu dan bayinya.
• Petugas harus pandai membaca situasi klinik dan
budaya masyarakat setempat sehingga mereka
tanggap dalam mengenali kebutuhan terhadap
tindakan segera jika situasi gawat terjadi.

Birth Preparedness and Complication Readiness
• Contoh:
• Untuk ibu hamil dengan preeklampsia berat, bidan
harus berkonsultasi spesialis obstetri terdekat untuk
menyiapkan rujukan/tindakan jika ibu menunjukkan
gejala dan tanda gawatdarurat.

Pada keadaan tertentu, mungkin seorang bidan
harus menangani distosia bahu tanpa bantuan
siapapun. Jika ia tidak terlatih untuk mengatasi hal
tersebut maka bayi tak dapat diselamatkan atau
dilahirkan
5. Menyusun Rencana Asuhan
• Rencana asuhan atau intervensi dikembangkan
melalui kajian data, identifikasi kebutuhan, kesiapan
asuhan dan intervensi, dan mengukur kemampuan
yang dimiliki.

Hal ini dilakukan untuk membuat ibu bersalin dapat
ditangani secara baik dan melindunginya dari
berbagai masalah yang dapat mengganggu kualitas
pelayanan, kenyamanan ibu atau keselamatan ibu
Contoh asuhan
Asuhan Kala I
• denyut jantung janin: setiap ½ jam
• frekuensi dan lamanya kontraksi uterus: setiap ½ jam
• nadi: setiap ½ jam

Asuhan pada Tali Pusat Menumbung


• Pemberian oksigen nasal 6L/menit
• Meninggikan bokong dan mengisi vesika urinaria
• Pemantauan DJJ
6. Melaksanakan Asuhan

• Rencana asuhan harus dilaksanakan secara tepat


waktu dan aman.

• Hindarkan penyulit dan pastikan ibu dan/atau bayi


baru lahir akan menerima asuhan atau perawatan
yang mereka butuhkan.

• Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang beberapa


intervensi yang dapat dijadikan pilihan untuk kondisi
yang sedang dihadapi
Faktor-Faktor Yang Menentukan Pilihan Asuhan

• Bukti-bukti ilmiah
• Rasa percaya ibu terhadap penolong
persalinan
• Pengalaman saudara atau kerabat untuk kasus
yang serupa
• Tempat dan kelengkapan fasilitas kesehatan
• Biaya yang diperlukan
• Akses ke tempat rujukan
• Luaran dari sistem dan sumberdaya yang ada
7. Evaluasi
Hasil Asuhan
• Asuhan atau intervensi dianggap membawa manfaat dan
teruji efektif jika masalah dapat diselesaikan/membawa
dampak menguntungkan terhadap diagnosis

Apapun jenisnya, asuhan dan intervensi yang diberikan
harus efisien, efektif, dan dapat diaplikasikan pada kasus
• serupa dimasa datang.
Bila asuhan atau intervensi tidak membawa hasil atau
dampak yang diharapkan maka lakukan kajian ulang dan
susun kembali rencana asuhan hingga dapat memberikan
dampak seperti yang diharapkan.
Asuhan Sayang Ibu dalam Persalinan
• Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan sesuai martabatnya.
• Jelaskan semua asuhan dan perawatan sebelum memulai asuhan.
• Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya.
• Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau khawatir.
• Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.
• Berikan dukungan, besarkan dan tenteramkan hati ibu dan keluarganya.
• Anjurkan ibu ditemani suami/keluarga selama persalinan dan kelahiran bayinya.
• Ajak suami dan keluarganya agar mendukung ibu selama persalinan.
• Secara konsisten lakukan praktik-praktik pencegahan infeksi yang baik.
• Hargai privasi ibu.
• Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan kelahiran bayi.
• Anjurkan ibu untuk minum dan makan sepanjang ia menginginkannya.
• Hargai dan perbolehkan praktik tradisional yang tidak merugikan kesehatan ibu.
• Hindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan
• Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin.
• Membantu memulai pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah bayi lahir.
• Siapkan rencana rujukan (bila perlu).
• Persiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik .
Asuhan Sayang Ibu-Bayi Pascapersalinan

• Anjurkan ibu selalu berdekatan dengan bayinya (rawat


gabung).
• Bantu ibu menyusukan bayinya, berikan ASI seperti yang
diinginkan bayinya dan ajarkan tentang ASI eksklusif.
• Ajarkan ibu dan keluarganya tentang nutrisi dan istirahat
yang cukup setelah melahirkan

Anjurkan suami dan keluarganya untuk memeluk dan
mensyukuri kelahiran bayi.

Ajarkan ibu dan keluarganya tentang gejala-tanda bahaya
yang mungkin terjadi dan anjurkan mereka untuk mencari
pertolongan jika timbul masalah.

Anda mungkin juga menyukai