Anda di halaman 1dari 17

Kriminalitas sebagai Salah Satu

Contoh Penyimpangan Sosial


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Program Studi Ilmu
Alamiah Dasar yang diampu oleh Ir. Dully R. Yudadi,
M.Si
Disusun oleh :

David Ginnola 172010


Fathan Ramadhan 172010100
Missi Yura Fadhlani 172010116
Citra Ratna Farida 172010096
Mutiara Eka Santi 172010
Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan makalah ini adalah


penyampaian tinjauan penyebab, akibat dan solusi tindak
kriminialitas. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk
menyampaikan bahwa kriminalitas terjadi bukan karena niat
tetapi juga karena adanya kesempatan. Maka dari itu
disetiap tempat dan setiap keadaan kita wajib waspada
guna menjaga diri kita dari tindak kriminal.
Kriminalitas sebagai Salah Satu
Contoh Penyimpangan Sosial

Masalah kriminalitas Sebab – Sebab


di Indonesia terjadinya tindak
kriminal

Jenis tindak kriminal


yang sering terjadi di Dampak Kriminalitas
Indonesia.

Solusi atau Upaya


Apa itu penyimpangan sosial?

 James Vander Zanden: Menurut James Vander Zanden, mengatakan bahwa pengertian
perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela di luar batas-
batas toleransi oleh sejumlah besar orang
 Bruce J. Cohen: Pengertian menurut Bruce J. Cohen bahwa perilaku menyimpang
adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-
kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
 Robert M.Z. Lawang: Pengertian perilaku menyimpang menurut Robert M.Z. Lawang
adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu
sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu
untuk memperbaiki perilaku tersebut
 Paul B. Horton: Menurutnya, pengertian perilaku penyimpangan adalah setiap perilaku
yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau
masyarakat.
Apa itu kriminalitas?

Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan. Berbagai


sarjana telah berusaha memberikan pengertian kejahatan secara yuridis
berarti segala tingkah laku manusia yang dapat dipidana ,yang diatur
dalam hukum pidana. Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu
yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku
kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal
adalah seorang pencuri,pembunuh, perampok, atau teroris. Walaupun
begitu kategori terakhir, teroris, agak berbeda dari kriminal karena
melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.
Bentuk-Bentuk Tindakan Kriminal atau
Kejahatan

1) White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)


 Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang terpandang atau berstatus
tinggi dalam hal pekerjaannya. Contohnya penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan,
manipulasi data keuangan sebuah perusahaan (korupsi
2) Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)
 Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung akibat tindak pidana yang
dilakukan. Contohnya berjudi, mabuk, dan hubungan seks yang tidak sah tetapi dilakukan secara
sukarela.
3) Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
 Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan berkesinambungan dengan menggunakan berbagai
cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan (biasaya lebih ke materiil) dengan jalan menghindari
hukum.
4) Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)
 Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan keuntungan dan
menekan kerugian. Lebih lanjut Light, Keller, dan Callhoun membagi tipe kejahatan korporasi ini menjadi
empat, yaitu kejahatan terhadap konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan terhadap pemilik
perusahaan, dan kejahatan terhadap karyawan.
Apa saja sebab – sebab terjadinya
kriminalitas?

 Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas (Aristoteles)


 Kesempatan untuk menjadi pencuri (Sir Francis Bacon, 1600-an)
 Kehendak bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial
(Voltaire & Rousseau, 1700-an)
 Atavistic trait atau Sifat-sifat antisosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal (
Cesare Lombroso, 1835-1909)
 Hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional (Teoritisi Klasik Lain)
 Pertentangan dan persaingan kebudayaan
 Perbedaan ideologi politik
 Kepadatan dan komposisi penduduk
 Perbedaan distribusi kebudayaan
 faktor dasar seperti faktor biologi, psikologi, dan sosioemosional
Apa saja jenis – jenis tindak kriminalitas yang
sering terjadi di masyarakat Indonesia?

Sebanyak 11 kasus itu adalah pencurian dengan pemberatan


(curat) sebanyak 3.187 kasus, pencurian dengan kekerasan
(curas) sebanyak 719 kasus, penganiayaan berat (anirat)
sebanyak 1.153 kasus, pembunuhan 71 kasus.

Selanjutnya, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan


2.866 kasus, kebakaran sebanyak 532 kasus, judi sebanyak 422
kasus, pemerasan/ancaman sebanyak 375 kasus, perkosaan
dengan 67 kasus, narkotika sebanyak 5.333 kasus, dan kenakalan
remaja sebanyak 5 kasus.
Kriminalitas di Indonesia
Salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur tindak
kriminal adalah selang waktu
terjadinya suatu tindak kejahatan
(crime clock).
Berdasarkan data statistic kriminal,
Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2015,
selang waktu terjadinya kejahatan
(crime clock) sebesar 00.01’36” (1
menit 36 detik) pada tahun 2014.
Total kejahatan yang terjadi selama
2016 meningkat dari 44.304 pada 2015
menjadi 43.149 pada 2016.
Peningkatannya lebih kurang tiga
persen. Tercatat, ada 11 jenis kasus
yang menonjol pada 2016.
Apa akibat yang ditimbulkan tindakan
kriminal terhadap kehidupan
bermasyarakat di Indonesia?
Dampak Kriminalitas
Maraknya tindakan kriminal memang memunculkan banyak dampak
negatif. Meskipun begitu, ada juga dampak positif yang timbul dari
maraknya tindak kriminal.
Adapun dampak negatif kriminal, antara lain sebagai berikut.
 Menimbulkan rasa kecemasan, tidak aman, kepanikan, dan
ketakutan di tengah masyarakat;
 Banyak energi dan materi yang terbuang sia-sia oleh gangguan
kriminalitas;
 Menambah beban ekonomis semakin besar kepada masyarakat,
karena kerusakan yang timbulkan oleh para gangster; dan
 Merusak kepribadian seseorang.
Apa akibat yang ditimbulkan tindakan
kriminal terhadap kehidupan
bermasyarakat di Indonesia?
Sementara itu dampak positif munculnya kejahatan antara lain
sebagai berikut:

 Menumbuhkan rasa solidaritas tinggi dalam kelompok-kelompok


yang tengah diteror penjahat;
 Aturan hukum semakin diperkuat, sehingga keadilan semakin
dijunjung tinggi; dan
 Hukum yang keras membuat sebagian peraku kriminal jera dan
bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatannya
tersebut.
Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan
tindakan kriminal di Indonesia?

 a. Upaya preventif
Langkah-langkah preventif menurut Baharuddin Lopa, (2001:16-17) itu
meliputi :
a) Peningkatan kesejahteraan rakyat untuk mengurangi
pengangguran, yang dengan sendirinya akan mengurangi
kejahatan.
b) Memperbaiki sistem administrasi dan pengawasan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan.
c) Peningkatan penyuluhan hukum untuk memeratakan kesadaran
hukum rakyat.
Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan
tindakan kriminal di Indonesia?

d) Menambah personil kepolisian dan personil penegak hukum lainnya


untuk lebih meningkatkan tindakan represif maupun preventif.
e) Meningkatan ketangguhan moral serta profesionalisme bagi para
pelaksana p
Jadi dalam upaya preventif itu adalah bagaimana kita melakukan suatu
usaha yang positif, serta bagaimana kita menciptakan suatu kondisi seperti
keadaan ekonomi, lingkungan, juga kultur masyarakat yang menjadi suatu
daya dinamika dalam pembangunan dan bukan sebaliknya seperti
menimbulkan ketegangan-ketegangan sosial yang mendorong timbulnya
perbuatan menyimpang juga disamping itu bagaimana meningkatkan
kesadaran dan patisipasi masyarakat bahwa keamanan dan ketertiban
merupakan tanggung jawab bersama .
Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan tindakan
kriminal di Indonesia?

b. Upaya represif
Upaya represif adalah suatu upaya penanggulangan kejahatan secara
konsepsional yang ditempuh setelah terjadinya kejahatan . Penanggulangan
dengan upaya represif dimaksudkan untuk menindak para pelaku kejahatan
sesuai dengan perbuatannya serta memperbaikinya kembali agar mereka
sadar bahwa perbuatan yang dilakukannya merupakan perbuatan yang
melanggar hukum dan merugikan masyarakat , sehingga tidak akan
mengulanginya dan orang lain juga tidak akan melakukannya mengingat
sanksi yang akan ditanggungnya sangat berat .
Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan tindakan
kriminal di Indonesia?

1) Perlakuan ( treatment )
Dalam penggolongan perlakuan, penulis tidak membicarakan perlakuan
yang pasti terhadap pelanggar hukum, tetapi lebih menitikberatkan pada
berbagai kemungkinan dan bermacam-macam bentuk perlakuan terhadap
pelanggar hukum sesuai dengan akibat yang ditimbulkannya.
b) Penghukuman (punishment)
Jika ada pelanggar hukum yang tidak memungkinkan untuk diberikan
perlakuan (treatment), mungkin karena kronisnya atau terlalu beratnya
kesalahan yang telah dilakukan, maka perlu diberikan penghukuman yang
sesuai dengan perundang-undangan dalam hukum pidana.
Cara penanganan tindakan
kriminalitas

 Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas tanpa pandang
bulu atau derajat.
 Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.
 Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya bangsa sendiri.
 Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui
pendidikan multi kultural; seperti sekolah, pengajian, dan organisasi masyarakat.
 Hukuman.
 Penghilang Model melalui tayangan media massa itu ibarat dua sisi mata pisau.
 Membatasi Kesempatan Seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal dengan membatasi
munculnya kesempatan untuk mencuri.
 Jaga diri misal dengan ketrampilan beladiri dan beberapa persiapan lain
 Dengan membuka layanan masyarakat
 Kesadaran untuk ikut membantu mencegah tindakan kriminal dengan ikut meronda

Anda mungkin juga menyukai