Pemicu 1 Kel 6
Pemicu 1 Kel 6
Kelompok 6
Anggota Kelompok
FASILITATOR : dr. Ratna Widayati, M. Biomed
Retensi Urin
Diagnosis Kerja
Hipotesis
• Laki-laki 65 tahun dengan keluhan retensi urin
didiagnosis mengalami BPH
Pertanyaan Terjaring
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi sistem urinaria!
2. Jelaskan interpretasi data tambahan!
3. Jelaskan diagnosis banding beserta tabel! (BPH dan urolitiasis)
4. Jelaskan BPH!
a. Definisi
b. Epidemiologi
c. Etiologi
d. Patofisiologi
e. Faktor risiko
f. Tanda dan gejala
g. Klasifikasi
h. Diagnosis
i. Tatalaksana
j. Pencegahan
k. Komplikasi
l. Prognosis
Anatomi dan Fisiologi Sistem Urinaria
Kidney
Ureter
Urinary Bladder
Uretra
Pembentukan Kemih
Interpretasi Pemeriksaan Fisik
• Kompos mentis (Normal)
• TD = 130 / 80 mmHg (120/ 80 – 130 / 90 mmHG)
• Nadi = 100 x / menit (60 – 100 x / menit)
• Nafas= 20 x / menit (12 – 20 x / menit)
• Suhu= 370 C (36,4 – 37,20 C)
• Konjungtiva tak pucat (Normal)
• Sklera tak ikterik (Normal)
• JVP 5-2 cm H2O (5-2cmH2O - 5+2cmH2O)
• Jantung dan paru (Normal)
Interpretasi Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
• Tampak benjolan di suprasimfisis, dinding rata, kenyal, nyeri
tekan (+) diakibatkan karena terjadinya retensi urin
sehingga kandung kemih (vesica urinaria membesar)
• Balotemen (-) balotemen untuk membuktikan adanya
benda yang melayang atau terapung dalam cairan asites.
Negatif berati tidak ada benda yang melayang dalam asites.
• Bising usus (+) normal menunjukkan bahwa peristaltik
usus ada dan normal
Punggung :
• Nyeri tekan (-) dan nyeri ketok (-) normal, kalau ada
berarti kemungkinan terjadi infeksi saluran kemih atau batu
saluran kemih.
Interpretasi Pemeriksaan Fisik
Colok dubur
• TSA baik (Total Sialic Acid merupakan marker
untuk menilai CA prostat)
• Prostat kenyal simetris, mukosa licin, dan tidak
didapatkan nodul : merupakan gambaran
klinis dari pembesaran prostat benigna.
• TBP (Total Berat Prostat) 60 gram : TBP normal
20 gram
Interpretasi Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
Hemoglobin 13 g/dl 13-18 g/dl Normal
Hematokrit 39% 40-50 % Menurun
Lekosit 8000/uL 3200-10000/uL Normal
Trombosit 250.000/uL 150.000- Normal
500.000/uL
Ureum 35 mg/dl 10-50 mg/dl Normal
Kreatinin 1,3 mg/dl 0,6-1,5 mg/dl Normal
PSA 3 ng/dl 0-4 ng/dl Tidak mengarah ke
keganasan
Eritrosit 15/LPB 1-3/LPB Hematuria
Leukosit 5/LPB 1-5/LPB (P) Normal
0-5/LPB (L)
Silinder (-) (-) Normal
Kristal (-) (-) Normal
Hasil USG ginjal
Temuan Pada Pemeriksaan USG Ginjal Interpretasi
Tidak terdapat pelebaran sistem pelvio Normal
kalises kedua ginjal
Benign BPH didefinisikan sebagai proliferasi • Frekuensi berkemih • Digital Rectal Exam • Urinalysis –
prostate dari sel stromal prostat, dimana • Nocturia – keinginan (DRE) atau Rectal menggunakan
hyperplasia menyebabkan pembesaran pada untuk berkemih Toucher adalah tekhnik dipstick
glandula prostata pada malam hari bagian lanjut dari atau dengan
• Hesitancy – evaluasi pada pasien centrifuged
kesulitan dalam laki-laki terduga BPH. sediment
memulai berkemih; Dengan DRE, evaluation untuk
terganggu, aliran pemeriksa dapat menilai adanya
lemah menilai ukuran darah, leukosit,
• Pengososngan prostate dan kontur, bakteri, protein
kandung kemih tidak mengevaluasi nodul atau glukosa
selesai – adanya dan mendeteksi area • Kultur urine
perasaan urin sisa yang dicurigai • Prostate spesicific
yang menetap, yang keganasan antigen (PSA) –
berpengaruh pada cancer
frekuensi berkemih • Elektolit – blood
• Straining – perlunya urea nitrogen dan
menegangkan kratinin. Screening
ataupun mendorong utntuk chronic
(meanuver valsava) renal insuffiency
untuk memulai dan • USG (abdomianl,
menjaga urinasi renal, transrectal)
untuk pengosongan
kandung kemih
• Penurunan kekuatan
aliran kemih
Diagnosis klinis Komplikasi Penatalaksanaan
Urolithiasis Bladder (vesical) calculi adalah batu • Dapat tidak • Nyeri tekan • studi laboratoium
atau material yang terkalsifkasi yang bergejala, jika ada : suprapubic yang kurang spesifik
berada pada kandung kemih. • Nyeri suprapubic • Fullness meliputi : microscopic
Biasanya dihubungkan dengan stasis • Dysuria • Kadang-kadang atau gross hematuria,
urinari tetapi bisa timbul pada • Intermitten dirasakan kandung pyuria. Bacteiuria,
individu sehat tanpa adanya bukti • Frekuensi kemih crystalluria, dan urine
kelainan anatomis, striktur, infeksi • Nocturia menggembung jika kultur pisitif untuk
atau benda asing • Retensi urin terjadi acute urinary urea splitting
retention organisme
• Abdominopelvic
palanar radiography
umumnya digunakan
untuk menidentifikasi
radiopak batu
kandung kemih. Akan
tetapi calculi, yang
dibentuk predominan
asam urat, akan
radiolusen, kecuali
terbungkus kalsium.
Diagnosis klinis Komplikasi Penatalaksanaan
Hiperplasia prostat
Retensi Urine
Faktor Resiko
• Kadar hormon
• Usia
• Ras
• Riwayat keluarga
• Obesitas
• Aktivitas seksual
Tanda dan Gejala
I. Keluhan pada saluran kemih bagian bawah
a. Gejala obstruksi
b. Gejala iritasi
II. Gejala pada saluran kemih bagian atas Keluhan akibat hiperplasi prostat pada sluran kemih
bagian atas berupa adanya gejala obstruksi, seperti nyeri pinggang, benjolan dipinggang
(merupakan tanda dari hidronefrosis), atau demam yang merupakan tanda infeksi atau
urosepsis.
III. Gejala diluar saluran kemih Pasien datang diawali dengan keluhan penyakit hernia inguinalis
atau hemoroid.
Adapun gejala dan tanda lain yang tampak pada pasien BPH, pada pemeriksaan prostat didapati
membesar, kemerahan, dan tidak nyeri tekan, keletihan, anoreksia, mual dan muntah, rasa tidak
nyaman pada epigastrik, dan gagal ginjal dapat terjadi dengan retensi kronis dan volume residual
yang besar.
Klasifikasi
Derajat Generalisata
Derajat Gambaran Klinik