Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 1:

1. NANDA NABILA LESTARI


2. WIDIA HARDIYANTI
3. ZHUHA MOESLIMAH
 Sistem bilangan membahas beberapa jenis bilangan seperti
bilangan desimal dan bilangan lain yang digunakan dalam
sistem digital antara lain bilangan biner, oktal, dan
heksadesimal.
 Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia adalah
sistem bilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang
menggunakan 10 macam simbol.
 Logika Komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan
(two-state elements) yaitu off dan on.
 Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binari yang
hanya menggunakan 2 macam nilai untuk mewakili besaran
nilai.
 Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis
(base / radix) yang tertentu.
1. Membedakan sistem bilangan desimal dan
biner
2. Menentukan konversi bilangan
3. Melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan biner
4. Menentukan komplemen bilangan biner
5. Menentukan perkalian bilangan biner
6. Menentukan pembagian bilangan biner
7. Memahami bilangan oktal
8. Memahami bilangan heksadesimal
 Sistem bilangan yang umum digunakan
adalah sistem bilangan dasan (sepuluhan)
atau dikenal sebagai bilangan desimal.
 Bilangan dasan mempunyai sepuluh simbol
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
 Pencacahan dengan angka dasan
menggunakan kombinasi angka-angka
tersebut jika nilainya melebihi angka 9.
Bilangan dasan 1968 dapat ditulis menjadi....
Solusi
1000 + 900 + 60 + 8, atau
1.103+9.102+6.101+8.100

Bilangan dasan 0,61 dapat ditulis menjadi…


0,6110 = 0 x 100+ 6 x 10– 1 + 1 x 10 – 2
= 6 x 10 – 1 + 1 x 10 – 2
 Sistem bilangan biner atau sistem bilangan
basis dua adalah sebuah sistem bilangan
dengan dua simbol yaitu 0 dan 1.
 Tempat satu angka akan penuh jika sudah
ditambah satu.
 Sistem bilangan biner modern ditemukan
oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-
17.
 Setiap simbol bilangan biner disebut dengan
istilah bit atau Binary Digit.
 Sebuah angka biner tunggal disebut satu bit.
 Pengelompokan bilangan biner dalam sistem
komputer yang berjumlah 8 bit, dikenal dengan
istilah 1 byte.
 Sedangkan deretan bit yang terdiri dari 16 bit
disebut word (kata).
 Kode-kode rancang bangun komputer, seperti
ASCII (American Standard Code for Information
Interchange) menggunakan sistem pengkode-an 1
byte.
 Banyaknya bit-bit dalam deretan data yang
diproses komputer merupakan suatu karakteristik
kunci. Mikroprosesor 8 bit dapat memproses,
menerima, menjumpai, dan mengirimkan data atau
perintah dalam bentuk byte.
 Oleh karena itu bilangan biner yang berjumlah 8
bit dapat disusun dalam 256 kombinasi yang
berbeda.
 Setiap angka dalam bilangan biner yang akan
dikonversi ke bilangan desimal (dasan) harus
dikalikan dengan 2n dimana perpangkatan
terendah dimulai dengan 0 yang terletak
pada bilangan paling akhir.
 Sedangkan bilangan di bagian kanan tanda
koma dikalikan 2-n yang mana n dimulai
dengan bilangan 1 dan diletakkan pada
angka yang terdekat dengan koma.
 Contoh 3
Konversikan bilangan 1101,1012 ke bilangan
desimal.
 Solusi
Bagian kiri dari koma:
1101 = 1.23+1.22+0.21+1.20
=8+4+0+1
= 13
bagian kanan tanda koma
0,101 = 1.2-1 + 0.2-2+1.2-3
= 0,5 + 0 + 0,125
= 0,625
sehingga hasilnya adalah:
13,62510 atau 13,625
 Konversi dari bilangan desimal ke bilangan
biner dapat dilakukan dengan cara membagi
bilangan dasan dengan angka 2 dan sisa dari
setiap pembagian 2 merupakan bilangan
biner dengan ketentuan sisa awal adalah bit
terendah atau Least Significant Bit (LSB) dan
sisa operasi akhir sebagai tertinggi atau Most
Significant Bit (MSB).
 Contoh 4
 Konversikan bilangan dasan 99 (9910) ke bilangan
biner:
 Solusi
 Jadi
 Perhatikan ketentuan sisa pembagian dengan
2 pada operasi yang terakhir tidak
menghasilkan bilangan bulat, sehingga
hasilnya nol dan sisanya satu yang
merupakan bilangan biner dengan bit
tertinggi (MSB).
 Konversi dari bilangan dasan berkoma
(pecahan) ke bilangan biner prosedurnya
yaitu mengalikan bilangan dasan berkoma
dengan 2 dan angka di depan koma (hasil
perkalian tersebut) merupakan hasil bilangan
binernya.
 Contoh 5
 Konversikan bilangan dasan 0,375 ke
bilangan biner
 Solusi

 Jadi 0,37510 = 0,011


Penjumlahan bilangan biner menurut aturan
sebagai berikut
0+0=0
0+1=1
1+0=1
1 + 1 = 0 => bawaan 1 (carry out) (naik satu
tingkat ke bit diatasnya)
Contoh 6
Jumlahkan bilangan 1010 dengan 1100
Solusi
1010
1100 +
10110 (jawaban)
 Pengurangan bilangan biner memenuhi
aturan berikut ini:
 0–0=0
 1– 0 = 1
 1–1=0
 0 – 1 = 1 => pinjam 1 (borrow) (diambil dari
bit di atasnya yang lebih tinggi)
Contoh 7
Kurangkan bilangan biner 1100 dengan 1010
Solusi
1100
1010 -
0010 (jawaban).
Perkalian bilangan biner mengikuti aturan
berikut:
0X0=0
0X1=0
1X0=0
1X1=1
 Contoh 8
 Tentukan perkalian bilangan biner 1011 dengan
1010
 Solusi
1011
1010 x
0000
1011
0000
1011 +
1101110 (jawaban)
Aturan pembagian bilangan biner
0:1 = 0
1:1 = 1
 Contoh 9
 Berapakan hasil bagi bilangan biner 1010
dengan biner 10
 Solusi

Jadi hasil pembagian


1010 :10 = 101 (jawaban)
 Winnie kel 2
 Sistem bilangan kan di komputer, kalau di elektronika
bagaimana aplikasi sistem bilangan ini?

 Annisa kel 6
 1 byte kan 8 bit, bisakah menjadi 1 huruf?
 Nilai 0 dari mana?

 Ezra kel 3
 Jelaskan kembali penjumlahan pad bilangan biner?

 Nunung kel 5
 Bagaiamana Biner berjumlah 8 bit bisa menyusun 256
kombinasi?

 Aisyah kel 4
 Kenapa untuk bilangan biner patokan nya angka 2?
 Di seven segmen
 Yang ada di digital lah pokoknya

 Basis bilangan biner kan = 2 jadi


 2^8 = 256

 2 merupakan basis bilangan biner, makanya


untuk perkalian digunakan angka 2. dan juga
merupakan aturan guys

Anda mungkin juga menyukai