Anda di halaman 1dari 12

Nilam Sari Umanailo

St Ramlah
Feni Mardatila Ngangun
Yula Kristiani
Ade Rina Diana Yudha
Komang Merry Setiawati
Serla Erliana Permatasari
Antika Cahyati
 Alam merupakan suatu yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, oleh karena itu manusia tidak
dapat dipisahkan oleh alam karena sangat erat
kaitannya dengan kehidupan manusia, akan tetapi
selain menguntungkan alam juga dapat merugikan bagi
manusia contohnya banyak terjadi bencana alam
khususnya diindonesia. Melihat fenimena tersebut
seharusnya manusia dapat berfikir bagaimana dapat
hidup selaras dengan alam. Karena alam tidak dapat
ditentang begitu pula dengan bencana.
 Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung
dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah
pelapukan yang berada diatas batuan kedap air pada
perbukitan atau punggungan dengan kemiringan
sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah
longsor pada musim hujan dengan curah yang
berkuatintas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada
tanaman keras berakar kuat dan dalam maka kawasan
tersebut rawan bencana tanah longsor
 Bencana tanah longsor merupakan bencana
hidrometeorologi yang sering terjadi di Indonesia
(Susanti, Miardini, dan Harjadi, 2017).
 Tanah longsor adalah salah satu bentuk dari gerakan
massa tanah atau batuan, atau percampuran
keduanya, yang menuruni atau keluar lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun
lereng tersebut (Dewi dan Abdi, 2017).
1. Factor alam
 Kondisi geologi antara lain batuan lapuk, kemiringan lapisan
tanah, gempa bumi dan letusan gunung api.
 Iklim yaitu pada saat curah hujan tinggi
 Keadaan topografi yaitu lereng yang curam

2. Factor manusia
 Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang
terjal.
 Penimbunan tanah di daerah lereng
 Penebangan hutan secara liar di daerah lereng
 Budidaya kolam ikan di lereng
 Sistem drainase di daerah lereng yang tidak baik
 Pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan
 Pembebanan berlebih dari bangunan di kawasan perbukitan
(Wiarto, 2017).
 Terjadi setelah hujan
 Timbul retakan-retakan pada lereng yang
sejajar dengan arah tebing
 Bangunan yang mulai retak
 Pohon atau tiang listrik yang miring
 Serta muncul mata air baru.
1. Dampak terhadap kehidupan
2. Dampak terhada lingkungan

 Manajemen pra bencana


 Manajemen fase bencana
 Manajemen pasca bencana
Bencana alam tanah longsor yang terjadi di Desa Sukamaju Mohili, Kecamatan Gomo,
Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, menimbun satu rumah warga." 7 penghuni rumah
tertimbun, 1 ditemukan tewas dan 6 lainnya masih dalam pencarian," kata Koordinator
Basarnas Nias, Tonggor Gultom di Nias, Sabtu 10 November 2018.

Ia mengatakan, bencana tanah longsor yang menimbun rumah warga di Nias Selatan terjadi
disebabkan hujan yang turun terus menerus terjadi di daerah itu dalam beberapa hari
terakhir.

"Hujan terus menerus, menyebabkan tanah menjadi labil dan terjadi longsor," katanya
dilansir Antara. Personel Basarnas Nias bersama BPBD Nias Selatan, polisi, TNI dan warga
setempat telah melakukan pencarian terhadap korban. 1 korban telah ditemukan dalam
keadaan meninggal dunia. Sedangkan 6 korban lainnya yang belum ditemukan. "Personel
kita baru tiba sore ini karena lokasi tempat longsor agak jauh dan jalannya cukup parah
dan sulit dijangkau," katanya. Karena waktu sudah tidak memungkinkan, pencarian hari
pertama dihentikan dan akan dilanjutkan besok dengan menurunkan alat berat mencari
korban yang masih tertimbun longsor (Liputan6.com).
 Dari bencana yang dialami maka perlu
dilakukan manajemen bencana perlu
dilakukan mulai dari pra bencana, saat
bencana sampai dengan pasca bencana dan
siklus tersebut harus terus menerus
dilakukan proses kebencanaannya

Anda mungkin juga menyukai