Anda di halaman 1dari 26

KEHAMILAN EKTOPIK

Oleh : Riza / Semester 2

Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta
2018
Kehamilan Normal

Ovum yang telah


dibuahi (blastosit)
secara normal akan
berimplantasi pada
lapisan endometrium di
dalam kavum uteri.
Kehamilan Ektopik
Kehamilan di mana sel telur yang dibuahi
berimplantasi dan tumbuh di luar
endometrium kavum uterus (baik ekstra
uterine maupun intra uterin) 1
Kehamilan Ektopik
Kehamilan ekstra uterin
 Kehamilan tuba
Ampula 55 % Intertitial 2% Isthmus 25% fimbria 17%
 Kehamilan ovarialkriteria Spiegelberg
 Kehamilan intraligamenter
 Kehamilan servikal kriteria rubin
 Kehamilan abdominal primer atau sekunder

Kehamilan intra uterin


Kehamilan di pars interstitialis tuba
Kehamilan di kanalis servikalis
ETIOLOGI
Faktor mekanis
• salpingitis terutama endosalpingitis, adhesi peritubal, kelainan
pertumbuhan tuba, bekas operasi tuba, IUD

Faktor fungsional
• migrasi eksternal ovum, refluks menstruasi, perubahan motilitas
tuba karena hormonal
Peningkatan daya terima mukosa tuba terhadap ovum
yang dibuahiiwayat KET sebelumnya

Riwayat KET sebelumnya


PATOLOGI
Anatomi Tuba Falopii
Panjang tuba falopii ± 10 cm dan diameter lumen dari 1 mm di
pars intersitisialis sampai 5 mm pada fimbriae
KEHAMILAN TUBA
• Ovum yang telah dibuahi dapat tersangkut dibagian
mana saja dari tuba uterina.
• Apabila keadaan pada tuba menghambat/menghalangi
gerakan ini  implantasi terjadi di endosalping.
• Ampulla adalah tempat tersering diikuti oleh ismus
• Tuba tidak memiliki lapisan submukosa  ovum yang
dibuahi menembus epitel, dan akhirnya berada didekat
atau didalam otot
(Cunningham,William Obstetri 23 hal 252)
Kehamilan Tuba
• Terjadi perdarahan bila
plasenta dan dinding tuba
Abortus tuba terganggu
• Produk konsepsi dapat keluar
dari ujung fimbria ke rongga
peritoneum
• Atau tetap diujung fimbria
yang akan berakumulasi di
cul-de-sac rectouterus dan bila
tersumbat  hematosalping

(Cunningham,William Obstetri 23 hal 253)


Ruptur tuba • Produk konsepsi yang menginvasi
dan membesar  Ruptur tuba
• Bila terjadi beberapa minggu
pertama biasanya kehamilan
terjadi di bagian ismus tuba
• Ruptur biasanya spontan terjadi
setelah koitus atau pemeriksaan
bimanual
• Timbul gejala syok hipovolemik
Patologi

Trofoblast dan villus korialis menembus lapisan


pseudokapsularis

Perdarahan dalam lumen tuba

Pembesaran tuba (hamatosalping)

Jika mengalir terus ke rongga peritoneum, berkumpul
di cavum douglas  hematokele retrouterina
GEJALA DAN TANDA
Tanda-tanda kehamilan

Nyeri pada perut bagian bawah

Amenorea

Perdarahan vaginal

Splinger test (+)

Kavum Douglas menonjol


Gejala dan tanda Tergantung lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau
ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi, dan keadaan umum
penderita sebelum hamil.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
MANAGEMENT

Terapi

Konservatif Operatif
Pemeriksaan dalam
• Pada pemeriksaan ginekologik terdapat :
▫ Adanya nyeri goyang portio : dengan
menggerakan porsio dan serviks ibu akan merasa
sakit yang sangat;
▫ Douglas crise : rasa nyeri hebat pada penekanan
kavum Douglas;
▫ Kavum douglas teraba menonjol karena
terkumpulnya darah, begitu pula teraba masa
retrouterin massa pelvis
Diagnosis
1. Laboratorium
• HCG
• Progesteron serum
• Darah Lengkap
2. USG
• TV DAN TA
3. Kuldosintesis
4. Laparoscopy maupun laparotomi
• Pemeriksaan Laboratorium :
▫ Pemeriksaan hemoglobin seri setiap 1 jam
menunjukkan penurunan kadar Hb
▫ Adanya leukositosis
 Nyeri  pembesaran tuba  adanya tarikan
pada peritoneum dinding tuba
 Pada abortus tuba, bila pelepasan hasil konsepsi
tidak sempurna  perdarahan akan terus
berlangsung. Tuba akan membesar dan
kebiruan (hematosalping), dan darah akan
mengalir melalui ostium tuba ke dalam rongga
abdomen hingga berkumpul di kavum Douglas
dan membentuk hematokel retrouterina.
Diagnosis banding
Gejala KET Abortus Kista Infeksi
Ovarium Pelvis
Amenorea Ada (75%) Semua - Ada (25%)
Perdarahan Sedikit Banyak - Bisa ada
vaginal
Perdarahan Banyak - - -
Abdominal
Pireksia < 380C - - > 380C
Massa Pelvis Dibawah - Ada Ada bilateral
Uterus Sedikit Membesar - Tidak besar
Membesar
Nyeri Hebat - Hebat Nyeri
Anemia Ada Bisa ada - -
Leukositosis Bisa ada - - Ada (>20.000)
Reaksi (+) 75% (+) - -
kehamilan
Shifting Ada - - -
dullness
Terapi

Konservatif Operatif
DAFTAR PUSTAKA

1. Trijatmo R. Ilmu bedah kebidanan. Dalam :


Wiknjosastro H, Saifuddin AB, editor. Buku Ilmu
Bedah Kebidanan Edisi ke-1. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010. hlm
198-210

2. Cunningham, Williams Obstetric 24th edition. Mc


Graw Hill Education; 2014 hlm 377-91

Anda mungkin juga menyukai