Anda di halaman 1dari 37

Penanggulangan Anemia Gizi

di Indonesia
(Pemberian TTD pada Remaja
Putri dan Ibu Hamil)
LATAR BELAKANG
• Anemia pd masa remaja berisiko untuk terjadinya
defisiensi besi pada saat hamil (Lynch, 2000).
• Tingginya prev. anemia pada WUS dan BUMIL sebagian
besar WUS dan BUMIL menderita defisiensi besi,
• Bila tambahan kebutuhan ini tidak terpenuhi dari
simpanan, maka perlu didapat dari suplementasi
(Hallberg, 1992).
• Ibu hamil yg menderita anemia berisiko: keguguran, bayi
lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah, serta
perdarahan sebelum, saat dan setelah melahirkan.
SITUASI ANEMIA PADA REMAJA
 Thn 1995, berdasarkan (SKRT), 57% anak perempuan (10-14 tahun) dan
39.5% perempuan (15-45 tahun) diketahui menderita anemia
 Thn 1998-1999 , Depkes. R.I ; di Propinsi JATENG & JATIM; sekitar 82%
remaja putri mengalami anemia (Hb< 12 gr %) Sampel penelitian 238
remaja putri dan sekitar 70% CATEN mengalami Anemia sampel 180 CATEN
WANITA .
 Thn 2001, SKRT , melaporkan 28,3% anak dan remaja dalam kelompok umur
5-14 tahun menderita anemia.
 Survei yang dilakukan oleh Gross et al, di Jakarta dan Yogyakarta, melaporkan
prevalensi anemia pada remaja sebesar >>> 21,1%.
SITUASI ANEMIA PADA REMAJA
 Penelitian Budiman menyebutkan dari sejumlah 545 orang sampel siswi SLTA di
Kabupaten dan Kotamadya Sukabumi, Cirebon dan Tangerang Propinsi Jawa
Barat >>> sebanyak 40,4%-nya menderita anemia.

 Penelitian Hamid di Padang, Sumatera Barat >>> angka prevalensi anemia


pada siswi SLTA sebesar29,2%.

 Penelitian Februhartanty et alterhadap 137 siswi SLTP diKupang, NusaTenggara


Timur >>> angka prevalensi anemia sebesar 49,6%.

 Berbagai studi menunjukkan dampak negatif dari anemia akibat kekurangan zat
gizi besi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja.
Penyebab Kematian Ibu di Indonesia

50% kematian
maternal disebabkan
oleh perdarahan &
eklampsia

Penyebab tidak langsung ~ 45% :


Infeksi, a.l : Malaria, TBC, Hepatitis
Penyakit Jantung, Decomp Cordis
Hipertensi
Diabetes Mellitus
Epilepsi

Sumber: SKRT 2001


UU No 36 / 2009
Pasal 142;
(1) Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus kehidupan prioritas: kelompok
rawan (bayi, anak balita, remaja perempuan, Ibu hamil dan menyusui);
(2) Menetapkan standar AKG, Yan Gizi, dan Tenaga Gizi pada berbagai tingkat pelayanan;
dan
(3) Bertanggung jawab atas pemenuhan kecukupan gizi pada keluarga miskin dan dalam
situasi darurat;
(4) Bertanggung jawab terhadap pendidikan dan informasi yang benar tentang gizi kepada
masyarakat;
5) Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya untuk mencapai
status gizi yang baik.

Pasal 143
Bertanggung jawab meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan
pentingnya gizi dan pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi.
Why
Blanket Approach?

* Prev Iron Deficienci =


2.5 x Anemia Deficienci of Iron

* More cost-effective

Rencana program gizi 2009 7


PENYEBAB DAN DAMPAK ANEMIA

8
Batasan Anemia
Anak Balita 11 gram %
Anak Usia Sekolah 12 gram %
Wanita Dewasa 12 gram %
Laki-laki Dewasa 13 gram %
Ibu Hamil 11 gram %
Ibu Menyusui> 3 bulan 12 gram %
SUMBER : SE MENKES NOMOR : 736 A/MENKES/XI/1989
Gizi Ibu yang tidak Optimum menjadi penyebab
utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak
PROPORSI IBU KEK CUKUP TINGGI, ANGKA BBLR YANG TINGGI MENUNJUKKAN
BURUKNYA GIZI IBU SEBELUM DAN SAAT
KHUSUSNYA PADA REMAJA KEHAMILAN
TREND KASUS BUMIL KEK DI PROP SULTENG TAHUN 2012 S/D 2014

6000
5522 5452 5258
5000

4000 4074

3000 Sulteng

2000

1000

0
2012 2013 2014 2015
Proporsi Anemia pada Ibu Hamil
menurut Tempat Tinggal, 2013
50.0

40.0 36.4 37.8 37.1

30.0

20.0

10.0

0.0
Perkotaan Perdesaan INDONESIA

*) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999


**) Cut off points anemia Ibu Hamil, Hb < 11,0 g/dl
JUMLAH KASUS ANEMIA BUMIL PROV.SUL-TENG
TAHUN 2015
Σ BUMIL DIPERIKSA HB

5769 KADAR HB < 11 g %

24044
19
STRATEGI PENDEKATAN
PROGRAM PERBAIKAN GIZI
Lebih diperlukan
Protein dan Gizi Mikro Lebih diperlukan
Kalori

Membangun BB potensial
Membangun TB potensial

Perlu
Perlu Gizi Seimbang
Gizi Seimbang
Perlu
Gizi Seimbang

Pra- ASI dan


MP-ASI
hamil Kap. Vit. A

I II III

Kehamilan
Masa Emas dan Kritis
Pertumbuhan dan ”Perkembangan
MASA “EMAS DAN “KRITISAnak

Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak

Pertumbuhan otak
Untuk Mencapai Tinggi dan Berat
Membangun Membangun berat
badan optimal
tinggi badan badan potensial
potensial

Butuh gizi Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro)


secara seimbang, diperoleh dari menyusui
mikro & protein Butuh Kalori eksklusif sampai 6 bulan, diteruskan dengan
ASI dan MP-ASI

Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN


21
Ferritin (µg/L)

Gestation (Weeks)
Br J Haematol 37:145-149. (1997)
PERSENTASE CAKUPAN BUMIL MEMPEROLEH TABLET FE3
DI PROP SULTENG TAHUN 2012-2015

Anemia Gizi
Besi
80
78 78,2
77,4
76 76,4

74
Sulteng
72
71,2
70
68
66
2012 2013 2014 2015

23
Spesifikasi TTD WUS & Bumil
Komposisi : Zat besi setara 60 mg besi elemental (dalam bentuk sediaan Ferro
sulfat, Ferro Fumarat atau Ferro Gluconat); dan Asam Folat 0,400 mg.
Spesifikasi produk: Warna: merah tua; Bentuk: Bulat atau lonjong; Tablet Salut
Gula  salut film.
Kemasan: Sachet, blister, strip, botol dengan dimensi yang proporsional.

___________________________
Permenkes No.88 Tahu 2014 tentang Standar TTD
Suplementasi: tantangan program

Tablet TTD (Besi-Asam Folat)


◦ Meningkatkan cakupan pemberian TTD melalui peningkatan supply dan
distribusi logistik

◦ Integrasi dengan program KIA


◦ Meningkatkan daya terima melalui pendidikan gizi dan pelatihan bagi
petugas kesehatan di lapangan
◦ Meningkatkan kualitas pendidikan gizi
◦ Meningkatkan status besi bagi remaja wanita
◦ Identifikasi cara/peluang untuk program suplementasi zat besi bagi anak di
bawah 2 tahun
Kunci Program Suplementasi
Tablet Besi-Folat
• Link dengan intervensi lain
• Kemitraan dengan swasta
• Studi kelayakan
• Pengembangan teknologi/transfer
• Quality control
• Standar dan regulasi
• Monitoring dan evaluasi
Kemitraan Publik-Swasta untuk menanggulangi
masalah kurang zat gizi mikro
 Fortifikasi pangan/ suplementasi adalah strategi
intervensi utama. Peluang lain: pemuliaan
tanaman, dan promosi diet
 Upaya multi sektoral diperlukan
 Kolaborasi dalam kebijakan fortifikasi pangan,
regulasi, standar dan minitoring sangat
diperlukan
 Mekanisme pemantauan dan evaluasi
 Intervensi mandiri dan permanen
Fortifikasi Pangan: Solusi Kunci
Masalah Kurang Zat Gizi Mikro
Fortifikasi makanan pokok diakui sebagai sarana transfer zat
gizi mikro esensial kepada skala populasi yang besar secara
terus menerus dan mandiri.
Bagian dari strategi kesehatan dan gizi secara keseluruhan
mencakup promosi, suplementasi dan langkah-langkah
kesehatan masyarakat.
Bagian dari strategi –berbasis pangan secara keseluruhan:
◦ Praktek pertanian untuk meningkatkan densitas
mikronutrien pada tanaman dan perluasan produksi
pangan kaya zat gizi mikro
◦ meningkatkan proses pembuatan makanan dan
penyimpanannya untuk mempertahankan kandungan zat
gizi mikro dan absorpsinya
◦ Pendidikan konsumen
Strategi fortifikasi zat besi di Indonesia
Tepung terigu
Universal
Mie Instant

Makanan pendamping:
Biskuit bayi dan ibu hamil
Fortifikasi serta makanan instan
pangan Tertarget
dengan zat
Multi Vitamin Mineral-
besi Taburia : untuk balita

Makanan olahan
Sukarela komersial: sereal
sarapan, nasi, atau
pangan olahan lainnya
Indikator Pembinaan Gizi Masyarakat
( RENSTRA )
Target
KETERKAIT
PROGRAM/
NO SASARAN INDIKATOR AN DENGAN
KEGIATAN Base NAWACITA
line 2015 2016 2017 2018 2019

% ibu hamil KEK yang 150.000 65% 3.2; 4,8;


1 - 50% 80% 95%
mendapatkan PMT (13%) 5.2

Persentase ibu hamil yang


3.2; 4,8;
Pembinaan Meningkatnya 2 mendapat Tablet Tambah 82% 82% 85% 90% 95% 98%
5.2
Perbaikan Gizi pelayanan gizi Darah (TTD)
3,1 Masyarakat masyarakat Persentase bayi usia s/d 6
3.2; 4,8;
3 bulan yang mendapat ASI 38% 39% 42% 44% 47% 50%
5.2
eksklusif
Persentase bayi baru lahir
3.2; 4,8;
4 mendapat Inisiasi Menyusu 35% 38% 41% 44% 47% 50%
5.2
Dini (IMD)
Persentase balita kurus
3.2; 4,8;
5 yang mendapat makanan 0 70% 75% 80% 85% 90%
5.2
tambahan
Persentase remaja puteri
3.2; 4,8;
6 yang mendapat Tablet 0 10% 15% 20% 25% 30%
5.2
Tambah Darah (TTD)

30
Definisi Operasional
No. Indikator Definisi Operasional (DO)
1. Jumlah Ibu Hamil KEK Jumlah ibu hamil dengan
dapat PMT Ibu Bumil ukuran lingkar lengan atas
kurang dari 23,5 cm yang
mendapatkan PMT ibu hamil
selama 90 hari
2. Jumlah Ibu Hamil Jumlah Ibu Hamil yang
dapat tablet tambah mendapatkan minimal 90
darah 90 tablet tablet tambah darah selama
kehamilannya
Definisi Operasional
No. Indikator Definisi Operasional (DO)
3. Jumlah bayi usia Jumlah bayi usia 0 sampai
kurang dari 6 bulan dengan 5 bulan 29 Hari yang
dapat ASI ekslusif mendapat ASI Eksklusif
4. Jumlah bayi baru lahir Jumlah bayi baru lahir yang
mendapat Inisiasi diletakkan didada ibu minimal
Menyusu Dini (IMD) satu jam sesaat setelah lahir
sehingga kulit bayi melekat
pada kulit ibu
Definisi Operasional
No. Indikator Definisi Operasional (DO)
5. Jumlah Balita Jumlah anak usia 6 sampai
kurus mendapat dengan 23 bulan 29 hari dengan
PMT status gizi kurus (BB/TB -3 SD
sampai dengan < -2 SD) yang
mendapat PMT minimal 90 hari
makan anak dalam bentuk
makanan lokal atau pabrikan
Definisi Operasional
No. Indikator Definisi Operasional (DO)
6. Jumlah remaja Persentase remaja putri usia 12-
putri yang 18 tahun yang berada di
mendapat Tablet institusi sekolah mendapat TTD
Tambah Darah 1 tablet setiap minggu sekali
(TTD) dan 1 tablet setiap hari selama
10 hari masa haid, diberikan
selama minimal 4 bulan
terhadap jumlah remaja putri
usia 12 sampai dengan 18
tahun pada periode tertentu
KONDISI SAAT INI
Sasaran Jumlah Status Gizi (%) Sasaran Jumlah Contoh Intervensi
Σ Ibu Hamil 5,3 juta Bumil KEK 20,97 Σ Bumil KEK 1,1 juta PMT Ibu Hamil
Σ Bayi 4,8 juta Balita Gizi 19,6 Σ Balita Gizi 4,7 juta PMT
Kurang Kurang
ΣBalita 6 - 24 12,1 juta
bulan Balita Kurus 12,1 Σ Balita Kurus 2,9 juta PMT Pemulihan
ΣBalita 24 juta Balita Pendek 37,2 Σ Balita 6 - 24 1,4 juta PMT Pemulihan
bulan Kurus
Σ anak 6 - 11 27,6 juta anak 5–12 11,2
tahun tahun kurus Σ Balita 8,9 juta PMT
(SD/MI) Pendek Taburia
Anemia remaja 22,7
Σ Remaja 13 juta putri Σ anak umur 3 juta PMT-AS
putri (SMP- 5–12 tahun
Anemia ibu 37,1
SMA) kurus
hamil
Σ remaja putri 2,9 juta TTD
nemia
Sumber: data Riskesdas 2013 dan Pusdatin 2014
Σ ibu hamil 1,9 juta TTD
anemia
PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN
PEMERINTAH
PEMDA
inisiator, MITRA
PARLEMEN fasilitator dan PEMBANGUNAN
motivator memperkuat
kolaborasi

ORGANISASI DUNIA USAHA


PROFESI &
AKADEMISI pengembangan
produk
Think Tank UPAYA
PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI

MEDIA MASSA
UN NETWORK
menyebarluaskan
memperluas dan informasi terkait
mengembangkan pangan dan gizi
kegiatan ORGANISASI
KEMASYARAKATAN
secara terus
menerus
analisa kebijakan serta
pelaksana
pada tingkat
masyarakat

36
Terima Kasih
Ibu sehat …
Anak sehat …
Keluarga bahagia dan ceria …
Masa depan Bangsa cerah …

37
37

Anda mungkin juga menyukai