Anda di halaman 1dari 31

Referat

PANKREATITIS

Winny Mutia Franciska, S.Ked


NIM : 71 2016 073

Pembimbing :
dr. Fahriza Utama, Sp.B., FINACS., FICS., MARS

SMF ILMU BEDAH


RSMP FK UMP 2018
Latar Belakang
 Pankreatitis  suatu keadaan dimana terjadi reaksi
inflamasi pada kelenjar pankreas
 Pankreas  organ yang berfungsi sebagai kelenjar
endokrin dan eksokrin
 Enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas tidak akan
menjadi aktif sebelum disalurkan kedalam usus halus. Jika
aktif selama didalam pankreas  dinamakan autodigesti
 Dibagi menjadi 2: pankreas akut dan kronik
Tinjauan Pustaka
Anatomi Pankreas
Pankreas terletak melintang dibagian atas abdomen
dibelakang gaster di dalam ruang retroperitoneal.
 Saluran wirsung di caudal pankreas  ke caput pankreas
bergabung dengan saluran empedu di ampula hepatica-
pankreatika  bermuara pada papilla vateri
 Caput pankreas diperdarahi  a. gastroduodenalis
 Korpus dan caudal diperdarahi  a. lienalis multiple
 Bagian eksokrin  enzim pencernaan, terdiri atas
kelenjar asiner.
 Bagian endokrin  massa pulau kecil (pulau langerhans)
yang tersebar diseluruh pankreas. Terdapat 3 jenis sel
endokrin: sel alfa, beta dan sel delta.
Fisiologi
 Sekresi Eksokrin
 Diatur oleh mekanisme humoral dan neural.
 Enzim proteolitik, lipolitik, amilolitik, dan nuclease
 Sekresi Endokrin
 Sel alfa menghasilkan glukagon
 Sel Beta merupakan sumber insulin
 Sel Delta mengeluarkan somatostatin, gastrin, dan
polipeptida pankreas.
Klasifikasi Pankreatitis
 Pankreatitis akut: suatu episode akut dari peradangan
pankreas
 Pankreatitis kronis: inflamasi pada pankreas ditandai 
nyeri abdomen yang berulang atau menetap dengan atau
tanpa steatorhea atau DM
Pankreatitis Akut
 Etiologi

 Batu empedu yg terjepit pada ampulla vateri/sfingter


oddi atau adanya mikrolitiasis  refluks cairan empedu
ke dalam saluran pankreas  pankreatitis

 Alkohol  memiliki efek toksik terhadap pankreas dan


merangsang sfingter oddi sehingga terjadi spasme 
pankreatitis

 Trauma operasi, pasca ERCP, obat-obatan, dsb.


Pankreatitis karena batu empedu
Patogenesis
 Faktor-faktor penyebab  refluks isi duodenum atau
cairan empedu  aktivasi sistem komplemen, stimulasi,
sekresi enzim yang berlebihan  pankreatitis akut 
nekrosis koagulasi parenkim dan piknosis inti atau
kariolisis yang cepat  degradasi asini yang nekrotik
dan absorpsi debris  kerusakan vaskular
Patologi
 Pankreatitis akut insterstisial (bengkak dan pucat, tidak
terdapat nekrosis atau perdarahan)
 Pankreatitis akut tipe hemoragik (nekrosis , terdapat
perdarahan dan inflamasi  abses dan syok
Manifestasi Klinis
 Nyeri perut hebat timbal mendadak dan terus menerus
 Nyeri biasanya di epigastrium, tetapi dapat terpusat
dikanan atau dikiri linea mediana.
 Nyeri sering menyebar ke punggung dan penderita
mungkin merasa lebih enak bila duduk sambil
membungkuk ke depan
 Perut tegang dan sakit bila ditekan
 Ikterus ringan dapat timbul bila terjadi obstruksi biliaris
 Disertai demam, mual, muntah, berkeringat dan
kelemahan hingga terjadi syok
Diagnosis
 Ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.

Hasil USG pada pankreatitis akut


 Kenaikan amilase serum atau urin dan lipase 2x
normal penunjang utama
 Pada pemeriksaan foto polos abdomen  ditemukan
distensi jejunum karena paralisis segmen, distensi
duodenum seperti huruf C

CT scan pankreas
Diagnosis Banding
Penyakit dengan gejala nyeri yang hebat diperut bagian atas
 kolik empedu
 kolesistitis akut
 kolangitis
 gastritis akut
 tukak peptik dengan atau tanpa perforasi
 infark mesenterial
 aneurisma aorta yang pecah
Prognosis
 Prognosis pankreatitis akut dapat diramalkan
berdasarkan tanda pada waktu pemeriksaan pertama
dan 48 jam kemudian menurut kriteria Ranson
Penatalaksanaan
 Pankreatitis akut ringan atau sedang  konservatif
1. Pemberian cairan dan elektrolit
2. Mengistirahatkan pankreas  pasien dipuasakan
3. Pemasangan NGT  untuk mengeluarkan cairan
lambung, mencegah distensi dan dekompresi ileus
paralitik usus
4. Insulin dosis rendah, antibiotik
 Pankreatitis berat yang disertai disfungsi organ ganda,
abses pankreas atau nekrosis pankreas yang terinfeksi
 pembedahan
Komplikasi
 Pembentukan pseudokista, abses disekitar pankreas,
peradangan pada organ-organ disekitarnya, stenosis
duodenum, ikterus obstruktif
 Sepsis, kelainan paru hingga insufisiensi pernapasan, syok,
gangguan SSP, perdarahan saluran cerna, gangguan ginjal
maupun gangguan metabolik
Pankreatitis Kronik
 Etiologi
 Penyebab metabolic
- Alkohol  mutase gen yang mengkode protease
inhibitor
- Herediter  mutasi gen kationik trypsinogen untuk
aktivasi enzim proteolisis
- fibrosis kistik  mutase cystic fibrosis transmembranase
regulator (CFTR)
 Pankreatitis kronik idiopatik
 Obstruksi dari saluran pancreas
- kelainan kongenital : pancreas divisum dan stenosis
papilla minor
- trauma tumpul abdomen : whiplash injury tulang belakang
 trauma saluran pancreas
 Pankreatitis autoimun
Patologi
 Batu atau tumor  obstruksi pada saluran pankreas
 Toksin metabolik menyebabkan sel asinar pankreas
menstimulasi pelepasan sitokin  stimulasi sel
stellata  fibrosis
 Stress oksidatif  pankreatitis idiopatik
 Nekrosis dan fibrosis
 Iskemia karena obstruksi atau fibrosis
 Kelainan autoimun
Manifestasi Klinis
 Nyeri yang timbul tiba-tiba, sering pada ulu hati atau
sebelah kiri dari abdomen atas dan juga menjalar ke
punggung belakang
 Nyeri biasanya muncul setelah makan
 Sudah mengalami gejala selama beberapa tahun sebelum
diagnosis ditegakkan
 steatorhea dan penurunan berat badan
Diagnosis
 Ditegakkan Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
serta pemeriksaan penunjang
 Pasien berbaring kearah kiri dan membungkuk
 Pemeriksaan fungsi pankreas (secara direct dengan
aspirasi duodenum dan cairan pancreas, dan indirect
dengan menggunakan marker)
 pemeriksaan radiologis AP obliq terdapat kalsifikasi
pankreas
Diagnosis Banding
 kolangitis
 kolesistitis
 gastritis kronik
 perforasi usus
 miokard infark
 ulkus peptikum,
Penatalaksanaan
 Konservatif: untuk mengatasi nyeri dan mengistirahatkan
pankreas
 Jika nyeri tidak hilang dan mengganggu ADL  bedah
 Terapi endoskopik  dilakukan sfingterotomi muara
duktus pankreas, ekstraksi batu dengan cara litotripsi
dan pemasangan pipa prostesis
 Tindakan bedah (pankreaktomi parsial atau total )
Komplikasi
 Pembentukan pseudokista dan obstruksi dari duodenum
serta duktus koledokus.
 Ascites, efusi pleura, trombosis vena splanknikus dengan
hipertensi portal serta pseudoaneurisma pada arteri
splanknikus
Prognosis
 Tergantung pada :
 Faktor umur saat diagnosis ditegakkan
 kebiasaan merokok
 kebiasaan mengkonsumsi alkohol
 penyulit seperti sirosis hepatis
Kesimpulan
 Pankreatitis  suatu keadaan dimana terjadi reaksi
inflamasi yang terjadi pada kelenjar pankreas
 Dibagi menjadi dua golongan: pankreatitis akut dan
pankreatitis kronik
 Dapat menyebabkan komplikasi yang fatal bagi
penderitanya apabila penegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan tidak tepat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai