Anda di halaman 1dari 27

By:

Eva Agustina, M.Si


ELEKTROKIMIA
Ilmu yang mempelajari reaksi oksidasi dan reduksi

fotosintesis pada daun

Pernapasan sel
SEL VOLTA ELEKTROLISIS
Zat pemutih

Pembentukan karat
pada besi
REAKSI OKSIDASI-REDUKSI
• BO atom individu dalam unsur bebas = 0
• Total BO semua atom dalam spesi netral = 0
• Total BO semua atom dalam ion = muatan ion tersebut
• Dalam senyawa, logam gol 1 BO = 1, gol 2 BO =2 dst
• Dalam senyawa, BO hidrogen = +1
• Dalam senyawa, BO oksigen = -2
NO OKSIDASI REDUKSI
1 Penambahan oksigen dari senyawanya Pelepasan oksigen dari senyawanya
Contoh: Contoh:
2Fe(s) + O2(g)  2FeO(s) 2CuO(s)  2Cu(s) + O2(g)
C(s) + O2(g)  CO2(g) 2Fe2O3(s)  4FeO(s) + O2(g)
2 Reaksi pelepasan elektron Reaksi penangkapan elektron
Contoh: Contoh:
Fe2+  Fe3+ + e Cl2 + 2e  2 Cl-
Cu  Cu2+ + 2e 2 H+ + 2e H2
3 Reaksi yang mengakibatkan peningkatan Reaksi yang mengakibatkan
bilangan oksidasi penurunan bilangan oksidasi
Contoh: Contoh:
Mg + 2 HCl  Mg2+ + H2 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Fe + 3HCl  Fe3+ + 3Cl- + H2
Penyetaraan Reaksi Oksidasi - Reduksi

A. Penyetaraan dengan Metode Bilangan Oksidasi

1. Menentukan bilangan oksidasi atom – atom yang terlibat selama reaksi


2. Menentukan atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi yang terjadi
3. Menentukan koefisien pengali
4. Menyetarakan reaksi yang terjadi
Contoh:
Cu + HNO3  Cu2+ + NO + H2O (Lar. asam)
B. Penyetaraan dengan Metode Setengah Reaksi

1. Menuliskan setengah reaksi yang terjadi dan menentukan


spesi yang mengalami reduksi atau oksidasi.
2. Menyetarakan jumlah atomnya, sementara abaikan H dan
O
3. Menyetarakan atom O dan H dengan cara penambahan H+,
OH-, atau H2O
4. Menyetarakan muatan kedua sisinya dengan penambahan
elektron
5. Menambahkan kedua reaksi
Contoh:
Cu + HNO3  Cu2+ + NO + H2O (Lar. asam)
1. MnO4- + I-  Mn2+ + I2 (dalam larutan
asam)
2. S2O3 + I2  I + S4O6 (dalam larutan
2- - 2-

asam)
3. Mn +H2O2  MnO2 + H2O (dalam
2+

larutan basa)
4. Cr2O72- + C2O42-  Cr3+ + CO2 (dalam
larutan basa)
Reaksi Disproporsionasi
Zat yang sama teroksidasi dan tereduksi.
Contoh:
S2O32- + 2H+  S + SO2 + H2O
• Cl2  Cl- + ClO3- (lar. Basa)
• S2O42-  S2O32- + HSO3- (Lar. Asam)
Sel volta / sel galvani
Sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik yang disebabkan
oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan

Anoda adalah elektroda tempat terjadinya


oksidasi
Katoda adalah elektroda tempat terjadinya
reduksi
Notasi sel
Cara singkat untuk menggambarkan susunan sel

Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)

Jembatan
garam
Anoda Katoda
Deret Volta
Li K Ba Ca Na Mg Al Zn Cr Fe Ni Si Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au

• Makin ke kanan, mudah direduksi


sukar dioksidasi
• Makin ke kiri, mudah dioksidasi
sukar direduksi
Reaksi sel
Eo sel = Eo reduksi – Eo oksidasi = Eo katode – Eo anode

Contoh :
Cu2+ (aq) + 2 e- → Cu(s) Eo = +0,34 V
Zn2+ (aq) + 2 e- → Zn(s) Eo = –0,76 V

Eo sel = +0,34 V – (–0,76 V) = +1,10 V (g)


Apabila kondisi reaksi redoks tidak standar maka digunakan persamaan
Nernst yang mengaitkan ada hubungan matematis antara potensial dan
konsentrasi. Persamaannya adalah sebagai berikut:
0,0257 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 0,0592 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝐸 = 𝐸 −0 𝑙𝑛 0
= 𝐸 − 𝑙𝑜𝑔
𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
Contoh:
Co(s) + Fe2+(aq)  Co2+(aq) + Fe(s)
Jika [Co2+] = 0,15 M dan [Fe2+] = 0,68 M
Maka:
Oksidasi : Co(s)  Co2+(aq) +2e E0= -0,28 V
Reduksi : Fe2+(aq) + 2e  Fe(s) E0= -0,44 V
E0 = E0Fe2+/Fe - E0Co2+/Co
= -0,44 V – (- 0,28 V)
= -0,16 V
0,0257 2 0,0257 0,15
𝐸 = 𝐸0 − 𝑙𝑛 𝐶𝑜 + 0 16
= − , − 𝑙𝑛 = −0,14 𝑉
𝑛 𝑛 0,68
𝐹𝑒 2+
Aplikasi sel volta
Baterai primer

Reaksi anoda:
Zn  Zn2+ + 2e-

Reaksi katoda:
2 NH4+ + 2 MnO2 + 2 e-  Mn2O3 + 2 NH3 + H2O

Baterai sel kering Zn/karbon


Sel bahan bakar

Reaksi anoda: 2 H2 + 4OH-  4 H2O + 4 e-


Reaksi katoda: 4e- + O2 + 2H2O  4 OH-
Reaksi sel : 2H2 (g) + O2 (g)  2 H2O (l)

Sel Bahan Bakar Hidrogen-Oksigen


Elektrolisis
Proses yang menggunakan energi listrik agar reaksi kimia nonspontan dapat terjadi

Amper meter

elektron Reaksi :

Volt meter Baterai Na(l )  e Na( s ) Katoda

Katoda Anoda 2Cl(l )  Cl2( g )  2e Anoda

Na+
2Cl- → Cl2 + 2e-
Na+ + e- → Na
Cl-

Anoda adalah elektroda tempat terjadinya oksidasi


Katoda adalah elektroda tempat terjadinya reduksi
Reaksi sel

2 Na (l )  2e  2 Na(l ) Katoda


2Cl (l )  Cl2( g )  2e Anoda

2 Na(l )  2Cl(l ) elektrolis


 is
 2 Na(l )  Cl2( g )
Bagian sel elektrolisis
Reaksi pada anoda

Elektroda Inert Pt, Au, dan C

Anion sisa asam Oksi (mengandung atom Oksigen, seperti SO42-, NO3-, dll) maka yang
teroksidasi adalah air. Reaksi : 2 H2O  4 H+ + O2 + 4 e-
Anion sisa asam non oksi (tidak mengandung oksigen, seperti Cl-, Br-,I-) maka anion
tersebut akan mengalami oksidasi. Reaksi : X-  X2
Elektroda Tak Inert

Selain Pt, Au, dan C maka anoda yang akan mengalami reaksi oksidasi
Reaksi : L  Ln+ + n e-
Reaksi pada katoda

Elektrolit berwujud larutan

Kation Golongan IA, IIA, Al, dan Mn

Reaksi reduksi tidak dapat terjadi pada kation, tetapi terjadi pada molekul air.
Reaksi : 2 H2O + 2e  2 OH- + H2

Kation selain Golongan IA, IIA, Al, dan Mn

Reaksi reduksi terjadi pada kation yang mengakibatkan kation mengendap pada katoda.
Reaksi : L n+ + n e-  L

Elektrolit berwujud lelehan

Reaksi reduksi yang terjadi pasti melibatkan kation dari elektrolit.


Reaksi : L n+ + n e-  L
Hukum Faraday 1
Hubungan antara massa zat yang dihasilkan pada sebuah proses elektrolisis
berbanding lurus dengan muatan listrik yang diberikan.

RUMUS :

Q=nF dan Q=ixt

Q = muatan listrik, n = jumlah mol elektron (mol), F = muatan listrik per 1 mol elektron (coulomb/mol) 96500 C/mol
i = arus listrik (ampere), t = waktu (detik)
Hukum Faraday 2
Hukum Faraday II menyatakan bahwa massa zat yang dihasilkan pada
elektroda berbanding lurus dengan massa ekivalen zat.

𝑖. 𝑡 𝐴𝑟
𝑊= 𝑥
96500 𝑣𝑎𝑙

W = massa yang dihasilkan, i = arus listrik yang digunakan, t = lamanya waktu, Ar = massa atom relative,
val = jumlah elektron yang digunakan, 96500 = besaran Faraday
Aplikasi elektrolisis
Pemurnian logam tembaga

Ag, Au dan Pt mengendap

?
Penyupuhan logam

Katoda : Ag+(aq) + e-  Ag(s)


Anoda : Ag(s)  Ag+(aq) + e-
Produksi Aluminium
Produksi natrium

Reaksi anoda : 2Cl- (l)  Cl2 (g) + 2e-


Reaksi katoda: 2 Na+ (l) + 2e-  2 Na (l)
Reaksi sel : 2 Na+ (l) + 2 Cl-  2 Na(l) + Cl2 (g)
Setarakan:
1. Al + NO3  Al(OH)3 + NH3
2. CrI3 + KOH + Cl2 → K2CrO4 + KIO4 + KCl + H2O
3. KMnO4 + H2C2O4 + H+  CO2 + Mn2+ + H2O

Anda mungkin juga menyukai