LEPTOPIROSIS
& TINDAKAN KARANTINA
PENYAKIT AKIBAT TIKUS
PRESENTED BY :
DANU SULAEMAN
MARHATUN SOLEHAH
PES
Apabila seekor tikus menderita pes, maka tikus terinfeksi karena gigitan pinjal
Yersinia pestis menggunakan tubuh pinjal sebagai hospes. Tikus terinfeksi oleh
Yersenia Pestis melalui gigitan pinjal (Xenopsylla cheopis).
LANJUTAN …..
1) Kasus 3) Kasus
Suspek, Konfirmasi.
1. Kasus Suspek
Demam akut dengan atau tanpa sakit kepala, disertai nyeri otot, lemah (malaise),
conjungtival suffision, dan ada riwayat terpapar dengan lingkungan yang terkontaminasi
atau aktifitas yang merupakan faktor risiko Leptospirosis dalam kurun waktu 2 minggu.
2. Kasus Probable
Dinyatakan probable merupakan saat di mana kasus suspect memiliki dua gejala klinis di
antara tanda-tanda berikut:
a. Nyeri betis
b. Ikterus atau jaundice merupakan kondisi medis yang ditandai dengan menguningnya kulit dan
sklera (bagian putih pada bola mata)
c. Manifestasi pendarahan
d. Sesak nafas
e. Oliguria atau anuria, yakni ketidakmampuan untuk buang air kecil
f. Aritmia jantung
g. Batuk dengan atau tanpa hemoptisis
h. Ruam kulit.
3. Kasus Konfirmasi
Dinyatakan sebagai kasus konfirmasi di saat kasus probable disertai salah satu
dari gejala berikut:
a. Isolasi bakteri Leptospira dari spesimen klinik
b. Hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) positif
c. Sero konversi microscopic agglutination test (MAT) dari negatif menjadi positif.
Tindakan Karantina Penyakit akibat Tikus