Anda di halaman 1dari 28

GAMBARAN RADIOLOGI PADA

SPONDILITIS TUBERKULOSIS
Pembimbing :
dr. Liana Sutantio, Sp. Rad
dr. Ratih Ismiranti Murni, Sp. Rad

Oleh :
Nadira Juanti Pratiwi
Ilham Ghifari
Tian Tiffani
Desti Oki Lestari

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM SEKARWANGI
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
Latar Belakang

Infeksi spinal oleh tuberkulosis, atau yang biasa disebut sebagai spondilitis
tuberkulosis (TB), sangat berpotensi menyebabkan morbiditas serius, termasuk
defisit neurologis dan deformitas tulang belakang yang permanen, oleh karena
itu diagnosis dini sangatlah penting.
Latar Belakang

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa terdapat 10,4 juta


kasus TB baru sepanjang tahun 2015. Enam puluh persen diantaranya tercatat
berasal dari enam negara dimana Indonesia tercatat sebagai negara kedua
terbanyak setelah India, diikuti oleh China, Nigeria, Pakistan dan Korea Selatan
(WHO, 2016).
Latar Belakang

Radiologi merupakan salah satu modalitas penunjang yang paling berperan


dalam membantu penegakan diagnosis Spondilitis TB. Klinisi dapat menemukan
penyempitan jarak antara diskus intervertebralis, erosi dan iregularitas dari
badan vertebra, sekuentrasi serta massa para vertebra
Anatomi vertebra

Terdapat 33 vertebra pada manusia


 7 ruas vertebra cervicalis
 12 ruas vertebra thoracalis
 5 ruas vertebra lumbalis
 5 ruas vertebra sacralis yang membentuk
os sacrum,
 4 ruas vertebra coccygealis yang
membentuk os coccygeus
Anatomi vertebra

Sebuah vertebra terdiri atas


dua bagian yakni:
 bagian anterior yang terdiri
dari corpus vertebrae
 bagian posterior yang
terdiri dari arcus
vertebrae.
Spondilitis Tuberkulosis
Definisi

Spondilitis tuberkulosis atau tuberkulosis spinal yang dikenal pula dengan nama
Pott’s disease of the spine atau tuberculous vertebral osteomyelitis merupakan suatu
penyakit yang banyak terjadi di seluruh dunia.
Epidemiologi

Insidensi spondilitis tuberkulosa bervariasi di seluruh dunia yang berkorelasi


dengan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang tersedia serta
kondisi sosial ekonomi negara tersebut. Sepuluh persen dari total kasus
tuberkulosis akan berlanjut menjadi spondilitis. Area thorako-lumbal terutama
thorakal bagian bawah (40-50%) dan lumbal bagian atas merupakan tempat yang
paling sering terlibat karena pada area ini pergerakan dan tekanan dari weight
bearing mencapai maksimum, diikuti dengan area servikal dan sacral.
Etiologi

Spondilitis tuberculosis disebabkan oleh bakteri berbentuk basil yang


tersering adalah Mycobacterium tuberculosis. Spesies Mycobacterium yang lain
dapat juga bertanggungjawab sebagai penyebab antara lain Mycobacterium
africanum (penyebab tuberculosis tersering di Afrika Barat), bovine tubercle
baccilus, dan non-tuberculous mycobacteria (banyak ditemukan pada penderita
HIV). Perbedaan jenis spesies ini menjadi penting karena sangat mempengaruhi
pola resistensi obat
Gambaran Radiologi Spondilitis
Tuberkulosis
Gambaran radiologi Thorax pada
Spondilitis TB
Gambaran radiologi Thorax pada
Spondilitis TB
Gambaran Radiologi Spondilitis
Tuberkulosis
 Pada infeksi TB spinal, klinisi dapat menemukan penyempitan jarak antar
diskus intervertebralis, erosi dan iregularitas dari badan vertebra,
sekuestrasi, serta massa paravertebra.
 Pada keadaan lanjut, vertebra akan kolaps ke arah anterior sehingga
menyerupai akordion (concertina), sehingga disebut juga concertina collapse.
Gambaran Radiologi Spondilitis
Tuberkulosis
 Radiologi Konvensional :

 Pada fase awal, akan tampak lesi osteolitik pada bagian anterior badan
vertebra dan osteoporosis regional. Penyempitan ruang diskus intervertebralis
menandakan terjadinya kerusakan diskus. Pembengkakan jaringan lunak
sekitarnya memberikan gambaran fusiformis.
 Pada fase lanjut, kerusakan bagian anterior semakin memberat dan
membentuk angulasi kifotik (gibbus). Bayangan opak yang memanjang
paravertebral dapat terlihat, yang merupakan cold abscess.
Gambaran Radiologi Spondilitis
Tuberkulosis
 Kelainan pada vertebra ini beronset lambat dan progresif dengan beberapa
karakteristik perubahan antara lain:

 Destruksi litik bagian anterior korpus vertebra dan dapat menyebabkan korpus
kolaps
 Peningkatan anterior wedging
 Sclerosis reaktif pada proses litik progresif
 Pembesaran bayangan psoas dengan atau tanpa kalsifikasi
 Osteoporosis pada end-plates vertebra
 Diskus intervertebralis menipis hingga hancur
 Bayangan vertebra fusiform yang mengarah pada pembentukan abses
A Pencitraan Sinar X oblik dan B CT Scan terlihat lesi litik pada
anterolateral korpus vertebra yang menunjukan tanda awal
kerusakan karena Spondylitis TB (panah putih)
Pencitraan radiografi anteroposterior (A) dan lateral (B) menunjukkan
adanya destruksi corpus vertebra lumbal I dan II dengan hilangnya discus
intervertebralis. Destruksi corpus vertebra terletak pada bagian anterior
corpus, yang menyebabkan deformitas khas berupa gibbus. Terdapat
sklerosis reaktif yang merupakan ciri khas dari infeksi tuberkulosa
Gibbus pada regio torakolumbar pasien dengan Spondilitis TB(kiri). MRI
menunjukkan spondilitis TB pada T10-T12. Spondilitis TB menyebabkan kerusakan
dan angulasi kolumna vertebra
Pencitraan Sinar X proyeksi lateral menunjukan Gambaran Vertebra
plana/ Pancake Vertebra, tampak kompresi komplit korpus vertebra
pada vertebra thorakalis (panah putih)
CT Scan

CT scan menggambarkan luasnya infeksi secara lebih akurat dan mendeteksi


lesi lebih dini dibandingkan foto polos. Pada suatu penelitian, didapatkan 25%
penderita memperlihatkan gambaran proses infeksi pada CT scan dan MRI. CT
scan secara efektif dapat melihat kalsifikasi pada abses jaringan lunak
Infeksi tuberkulosa pada sacrum. Unenhanced CT scan dari pelvis
menunjukkan destruksi dari bagian anterior sacrum dan abses tuberkulosa
luas pada presacral (tanda panah putih). Terdapat pula sequestrum (tanda
panah hitam)
(Poin 6) CT-scan abdomen dengan kontras menunjukkan destruksi litik dari bagian anterior
corpus vertebrae lumbal I (panah hitam) dan pembentukan abses di psoas kanan dan
paraspinal. (Poin 7) CT-scan spinal tanpa kontras menunjukkan destruksi dan fragmentasi dari
corpus vertebrae lumbal I. Terdapat perluasan posterior dari abses intraosseus (panah) yang
menghasilkan gangguan ringan pada saccus thecal
Pada CT scan dengan kontras abdomen menunjukan destruksi litik pada bagian
anterior dari corpus vertebra lumbal I (tanda panah hitam) dan pembentukan abses
pada paraspinal terdekat dan psoas kanan (tanda panah putih).
MRI

Kelebihan MRI adalah kemampuannya dalam proyeksi multiplanar dan dalam


spesifitas terutama jaringan lunak yang dapat ditampilkan lebih baik sehingga
dapat mendeteksi lesi lebih awal dan lebih menyeluruh. Pada MRI akan
ditemukan penurunan intensitas sinyal fokus infeksi pada gambaran T1-weighted
dan peningkatan sinyal yang heterogen pada gambaran T2-weighted.
MRI menggambarkan perluasan infeksi paling baik dan dapat memperlihatkan
penyebaran granuloma tuberkulosis di bawah ligamentum longitudinal anterior
dan posterior. MRI dapat membedakan jaringan patologis yang mengakibatkan
penekanan pada struktur neurologis. Hal ini penting karena intervensi bedah
dibutuhkan pada defisit neurologis yang disebabkan penekanan oleh deformitas
tulang berupa kifosis atau oleh konstriksi akibat fibrosis di sekeliling kanalis
neuralis.
Gambar A, MRI potongan sagital T1-weighted enhanced menunjukkan peningkatan secara
luas dalam corpus vertebrae thorax VIII yang disebabkan infeksi tuberkulosa. Abses
intraosseus dalam corpus vertebrae thorax IX menunjukkan penebalan lingkar dari
penyangatan. Terdapat penyangatan dari abses epidural dan perluasan bagian cephalic dan
caudal secara jelas tergambar dengan penggunaan kontras. Gambar B, MRI potongan coronal
T1 weighted enhanced dari spina thorak menunjukkan ketebalan lingkar dari penyangatan
disekitar abses intraosseous. Abses paraspinal kecil terlihat secara bilateral (panah)
Kesimpulan

 Spondilitis Tuberkulosis saat ini masih menjadi masalah di dunia terutama


bagi negara-negara berkembang. Spondilitis tuberkulosis hampir sebagian
besar merupakan penyakit sekunder dari lesi primer tuberkulosis paru.
Penegakan diagnosis tuberkulosis di tempat lain sangat menunjang dalam
mengarahkan diagnosis pada kasus ini.
 Modalitas CT Scan dan MRI dapat mendeteksi kelaianan yang mengarah pada
spondilitis tuberkulosis lebih cepat dibanding poto polos namun ketersediaan
sarana ini masih sangat terbatas. Kerjasama yang baik antara dokter
penanggungjawab pasien dan dokter radiografi akan sangat membantu dalam
proses interpretasi sehingga radiologi mampu menunjang penegakan diagnosis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai