Anda di halaman 1dari 18

Urinary tract infection

Yonanda Alvino
1102014286
Definisi
• ISK adalah istilah umum yang menunjukan
bahwa terdapatnya mikroorganisme di dalam
urin
Epidemiologi
• Di Indonesia, penyebab ISK tersering adalah
kuman gram negatif. Penelitian di Semarang
melaporkan bahwa penyebab ISK terbanyak
adalah E. coli sebanyak 45,3% kemudian
diikuti oleh Enterobacter sebanyak 31,6
Pemeriksaan
• Kriteria pemeriksaan urin
• Mid stream urin menyatakan hitung bakteri
positif apabila jumlah lebih dari 100.000
biakan kuman disertai leukosit >10 ml tanpa
sentrifuse
• Jika aspirasi urin suprapubik + berapapun
hasilnya
Bakteriuria
• Terdapatnya bakteri pada urin
• Bakteriauria bermakna murni tanpa gejala
disebut bakteriauria asimtomatik(convert
bacteriuria)
• Bakteriauria bermakna dengan gejala disebut
bakteriauria simtomatik
Etiologi
• E.Coli merupakan MO yang paling sering
• Proteus Spp (33% pada pasien anak laki
berumur 5 tahun)
• Pseudomonas dan stafilokokus pada pasien
dengan kateter
Faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan urin
• Pasien telah dapat terapi anti mikroba
• Terapi diuretika
• Minum banyak
• Waktu pengambilan sampel tidak tepat
• Peranan bakteriofag
Klasifikasi
• ISK bawah
• Laki-laki
• Sistisis,prostatitis ,epididimis
• Perempuan
• Sistisis
– Disertai klinis isk
• Sindrom uretra akut
– Presentasi klinis sistisis tanpa diteukan
mikroorganisme
– Biasanya MO anaerobik
• ISK atas
• Pielonefritis akut adalah proses inflamasi
parenkim ginjal yang disebabkan infeksi bakteri
• Pielonefritis kronik
– Akibat lanjut dari infeksi bakteri berkepanjangan atau
infeksi sejak kecil
– Obstruksi saluran kemih dan refluks vesikoureter
– Sering diikuti pembentukan jaringan parenkim ginjal
Patogenesis
• Peranan Patogenesis bakteri
• E.coli
• Fimbriae
– Adhesi
– Pembentukan jaringan ikat
• Kapsul antigen K
– Resistensi terhadap pertahanan tubuh
– Perlengketan
• LPS ( O antigen)
– resistensi terhadap fagosit
• Lipid A (Endotoksin)
– Proinflamatori
• Membran protein lainnya
– Untuk resisten bakteri
Peranan faktor host
• Dilatasi saluran kemih termasuk pelvis ginjal
• Gangguan proses klirens normal
• Zat makanan dari bakteri akan meningkat dari
normal
• Endotoksin(Lipid A) dapat menghambat
peristaltik ureter , refluks vesikoureter
• Status imunologi
• Antigen darah AB,B antigen terhadap fimbriae
bakteri
Klinis ISK
• Pielonefritis
– Panas tinggi (39,5-40,5)
– Menggigil
– Sakit pinggang
• Sistisis (ISK bawah)
– Sakit suprapubik
– Nokturia
– Polakisuria
– Disuria
– straguria
• SUA (sindrom uretra akut)
• Sering pada usia 20-50 tahun
• Mirip sistisis tapi lebih dikit klinis
• Disuria
• Urin bakteri <100.000
• Dibagi menjadi 3 kelompok
• Piuria sumber infeksi dari kelenjar uretra dimana
bakteri 1000-100.000
• Lekosituri 10-50 lapang pandang dimana kultur urin
steril
• Tanpa piuri dan biakan urin steril
Pemeriksaan penunjang
• USG
• Radiografi
– Foto polos perut
– Pielografi IV
– Micturating cystogram
• Isotop scanning
Komplikasi

• Pielonefritis emfisematosa pada pasien DM disebabkan


oleh MO E.coli
– Syok septik
– Nefropati akut vasomotos
– Abses perinefrik
• Pada ibu hamil trimester 3
– Retardasi mental pada janin
– Cerebral palsy
– Fetal death
• Basiluria tidak terobati
– Prematur
– Anemia
Tatalaksana ISK bawah
• Intake cairan yang banyak
• Antibiotik yang kuat
• Terapi simtomatik
• 80% setelah 48 jam antibiotik tunggal respon baik
• Ampisilin 3 gram
• Trimetoprim 200 mg
• Bila tidak berespon terapi konvesional 5-10 hari
• Jika isk bawah berulang
• Asupan cairan bawah yang banyak
• Cuci setelah senggama diikuti terapi
antimikroba tunggal misal trimetoprim 200
mg
• Terapi anti mikroba jangka lama 6 bulan
ISK atas
• The infectious disease society of america
menganjurkan 1 dari 3 alternatif terapi
antibiotik selama 48-72 jam sebelum
diketahui etiologi
• Flurokuinolon
• Amiglikosida (dengan atau tanpa ampisilin)
• Sefalosporin spektrum luas (dengan atau
tanpa amiglikosida)

Anda mungkin juga menyukai