Anda di halaman 1dari 8

Konsep Dasar Pengkajian Kesehatan

( Pert 1 )
Oleh : Munjiati
Pemeriksaan Fisik :
1. Inspeksi
2. Auskultasi
3. Palpasi
4. Perkusi

Regio Abdominalis
1. Hypokondria Kanan ( lobus kanan hepar,ginjal kanan,bag jejenum )
2. Epigastrik ( pangkreas, duodenum,akhir pylorik )
3. Hypokondria Kiri ( lambung,limpa, ginjal kiri)
4. Lumbal kanan ( kolon asendens. Bag jejenum dan duodenum )
5. Umbilikus ( omentum,mesenterika, bag bawah duodenum,ilium dan jejenum )
6. Lumbal Kiri ( kolon desenden,bag bawah ginjal kiri ,bag jejenum dan ilium )
7. Inguinal kanan ( sekum, apendik, ureter )
8. Hypogastrik ( Ilium, Kandung kemih,uterus )
9. Inguinal Kiri ( kolon sigmoid, ureter, ovarium )
• Pemeriksaan Mulut dan Faring
- Pemeriksaan bibir,kesimetrisan,luka/ulkus
- Kemampuan membuka dan menutup mulut
- Inspeksi lidah,bag dalam mulut,warna & kondisi membrane mukosa
- Keadaab gigi,gusi,carries, inflamasi atau perdarahan
• Pemeriksaan Fisik pada Abdomen
• Inspeksi :
- Perubahan warna diabdomen
- Distribusi rambut abdomen
- Lesi,scar,striae,petechie, icterus
- kesimetrisan
• Auskultasi :
- Bising usus 5-10 dtk disetiap kwadran, normal 5-12 kali/ mnt
- Bising usus ( - )
- Bising usus meningkat

• Palpasi :
- Menentuka lokasi organ abdomen
- Menentuka lokasi udara dan cairan
- Dilakukan disemua kwadran
- Bunyi perkusi normal : typmpani di semua kwadran, tympani diatas hepar
dan limpa

• Perkusi :
- Sebagian besar hati,kandung empedu,duodenum,bag kepela pangkreas
• Pemeriksaan fisik system pencernaan
1. Endoscop
2. Rontgen
3. Perunut radiografi
4. Ultrasonografi ( USG )
5. Pemeriksaan kimiawi
Pemeriksaan tsb diatas untuk menegakkan Diagnosa, danlangkah
pertama menegakkan diagnose dengan riwayat medis dan pemeriksaan
fisik, ttp gejala pencernaan kadang bersifat samar shg sulit menentukan
secara pasti ada juga kelainan psikhis
• Pemeriksaan Kerongkongan
1. Pemeriksaan barium
penderita menelan barium, perjalananya diamati dengan fluoroscop
Prosedur : Barium ditelan bersamaan dengan makanan yang dilapisi barium
akan terlihat adanya varises, erosi ataupun luka
2. Manometri
Suatu pemeriksaan dimana sebuah tabung dengan alat pengukur tekanan
dimasukan kedalam kerongkongan dan alat ini disebut Manometer
3. Pengukuran PH kerongkongan
Sejumlah kecil asam dimasukan kedalam kerongkongan melalui selang
nasogastric. Dan pemeriksaan ini digunakan untuk ,mengetahui nyeri dada
disebabkan karena iritasi kerongkongan karena asam dan merupakan cara
yang baik untuk menetukan peradangan pada kerongkongan ( Esofagitis )
4. Intubasi
- Artinya : memasukan sebuah selang plastic kecil yang lentur melalui
hidung atau mulut kedalam lambung atau usus halus.
- Prosedur ini bias digunakan untuk keperluan diagnostic atau therapi.
- Bisa menyebabkan mual, muntah,ttp tdk menimbulkan nyeri
- Ukuran selang bervariasi tergantung tujuan utk terapi/diagnostic
• Intubasi nasogastric
- Selang dimasukan melaui hidung kelambung guna :pemeriksaan cairan
lambung,ada perdarahan tidak, keasaman, enzim dan karakteristik lainnya
- Menghentikan perdarahan dimasukan air dingin
- Untuk memompa/menetralkan racun diberikan karbon aktif
- Diberikan makanan cair untuk penderita yang kesulitan menelan
- Terpasang bias sebentar atau menetap
• Kadang intubasi digunakan secara berkesinambungan untuk mengeluarkan isi
lambung.
Prosedur : ujung selang biasanya dihubungkan dengan alat penghisap yang
menghisap gas dan cairan dari lambung
• Pada Nasoenterik
- Selang dimasukan memalui hidung lebih panjang karena harus
melalui lambung untuk sampai keusus halus
Prosedur ini bisa digunakan untuk :
- Mendapatkan contoh isi usus
- Mengeluarkan cairan dan memberikan makanan
Prosedur : sebuah selang yang dihubungkan dengan sebuah alat kecil diujungnya
bisa digunakan untuk biopsy ( mengambil jaringan usus ) labung dan usus halus
tidak merasakan nyeri. Baik naso gastrik dan nasoenterik tidak menimbulkan
nyeri

Anda mungkin juga menyukai