Anda di halaman 1dari 33

Nefrolithiasis

Atika Sevtira
G1A217077
Dosen Pembimbing : dr. Wendi Rachman, Sp. U

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda Style
Batu saluran kemih adalah masalah kesehatan yang cukup sering ditemui
1 di dunia

Terapi untuk mengobati keluhan pasien batu saluran kemih ini masih ter
2 gantung kepada kondisi pasien,

PCNL (Percutaneus Nephrolithotomy) menggunakan alat endoskopi k


3 e sistem kalises melalui insisi pada kulit.

4 Keberhasilan PCNL 56%


Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama • Tn. M

Umur • 62Th

Jenis kelamin • Laki-laki


Pekerjaan • Swasta
Alamat • Muara Bungo
Masuk RS • 13 september 2018
ANAMNESIS
Insert the title of your subtitle Here

Nyeri pada
pinggang kiri

Nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri


meningat ketika pasien beraktifitas OS mengatakan Frekuensi BAK meningkat
, dan berkurang ketika beristirahat. pada malam hari. Tidak ada gangguan dala
OS merasakan nyeri semakin lma m BAB. Os dibawa berobat ke RSUD Rade
semakin memberat. n Mattaher dan dirawat pada tanggal 13 Se
. ptember 2018. Keluhan Mual (+), muntah d
an demam disangkal. Tidak ada gangguan
dalam BAB.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat batu vesika
urinaria (+) ±20 tahun
yang lalu,
riwayat operasi (+),
riwayat hipertensi (+),
riwayat DM (-)
Riwayat Kebiasan
Riwayat
Riwayat merokok (+) penyakit keluarga
Tidak ada keluarga
Riwayat konsumsi kopi
dengan keluhan ya
(+)
ng serupa dengan
pasien
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Vital
Keadaan Kesada TD : 130/80
Umum GCS mmHg
Tampak ran
15 Nadi : 70x/menit
sakit Compo RR : 20x/menit
E4V5M
sedang smentis. Suhu : 36,6
6
Kepala : Normochepal
Jantung
Mata : CA (+/+), SI (-/-), RC
(+/+), pupil isokor Inspeksi :Iktus cordis tidak terlihat
Hidung : deviasi septal (-), Palpasi : Iktus cordis teraba pada
ICS V linea midclavicula
Epistaksis (-) sinistra
Telinga : otorrhea (-) Perkusi : Batas jantung normal
Leher : Pembesaran KGB (-) Auskultasi : Bunyi jantung I dan II
reguler, murmur (-),gallop (-)

Pulmo
Inspeksi : simetris, penggunaan Abdomen
otot tambahan (-)
Inspeksi : Datar, Striae (-), Edem (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi
(-), Fremitus taktil kanan=kiri Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-),
Perkusi : sonor Perkusi : Timpani
Auskultasi : vesikular kiri = kanan,
Auskultasi : bising usus (+) normal
wh (-/-), Rh (-/-)
PERTANYAAN Pemeriksaan Fisik:
• Kolik: (+) kiri sejak 3 tahun •Regio Costo vertebrae angle STATUS
• Nyeri pinggang: (+) kiri sejak 3 •Inspeksi : jejas (-), tanda-tanda
tahun yang lalu radang (-) UROLOGIS
• Kencing berpasir: (-) •Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
massa (-), ballottement (-)
• Kencing batu spontan: (-) •Perkusi : nyeri ketuk (+)
• Kencing merah: (-) •Regio Supra symphisis
• Kencing berhenti tiba –tiba: (-) •Inspeksi : warna kulit sama dengan
• Kencing sakit/ perih: (-) sekitar, jejas (-), bekas operasi (+),
• Demam: (-) sikatriks (-), tanda-tanda radang (-)
•Palpasi : nyeri tekan (-), vesika
• Retensi urine: (-) urinaria tidak teraba penuh
• Diketahui ada batu saluran •Perkusi : tympani
kemih dengan pemeriksaan SNO •Regio Genitalia Eksterna
/ IVP: (+) •Penis
• Daerah asal: Ginjal •Inspeksi : kelainan bentuk (-), OUE
• Operasi batu saluran kemih letak normal, tanda radang (-)
sebelumnya: batu vesikolithiasis •Palpasi : nyeri tekan (-), tidak teraba
massa
•Scrotum
•Inspeksi : pembesaran (-), tanda-
tanda radang (-)
•Palpasi : testis teraba kanan dan
. Hematologi
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Nilai Hasil . Kimia Darah
Normal
Parameter Nilai Hasil
WBC 4-10 x 109/L 11,37 Normal
RBC 3.5-5.5 4,31 Faal Hati
1012/L Albumin 3.5-5.0 g/dl 3,3
SGOT <40 U/L 15
HGB 11-16 g/dL 11,2
SGPT <41 U/L 5
MCV 80-100 fl 84,4 Faal Ginjal
MCH 27-34 pg 26 Ureum 15-39 mg/dl 33
Kreatinin 0,6-1,1 mg/dl 1,2
MCHC 320-360 g/L 308
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosa Kerja
• Nefrolithiasis sinistra

Diagnosis Banding
• Hidronefrosis
• Pielonefritis
Penatalaksanaan
• IVFD RL 20 ttpm
• Inj Ceftriaxone 1 x 2 mg
• Inj ketorolac 2x1 amp
• Pasang kateter
• DEFINITIF
• PCNL + Dj Stent
Tanggal 14-09-18
S O A P
Nyeri perut kanan menjalar k KU : Tampak nyeri ringan Nefrolithiasis IVFD RL 20 ttpm
e pinggang, mual (-), muntah TD : 140/80 mmHg Inj Ceftriaxone 1 x 2 mg
(-), urin berdarah (-), urin ber Nadi : 88 x/menit Inj ketorolac 3 x 1 amp
pasir (-), demam (-) RR : 20 x/menit Pasang kateter
Suhu : 36,8oC

Tanggal 15-09-18
S O A P

Os mengelukan nyeri pingga KU : Tampak nyeri sedang Nefrolithiasi IVFD RL 20 gtt


ng TD : 140/80 mmHg Inj Ceftriaxone 1 x 2 gr
Nadi : 86 x/menit Inj ketorolac 3 x 1 amp
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,2oC
Tanggal 16-09-18
S O A P
Nyeri perut kanan bawah ma KU : Tampak nyeri sedang Nefrolithisis IVFD RL 20 gtt
sih terasa, demam (-) TD : 120/80 mmHg Inj Ceftriaxone 1 x 2 gr
Nadi : 80 x/menit Inj ketorolac 2 x 1 amp
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC

Tanggal 17-09-18
S O A P
Nyeri pinggang masi h terasa KU : Tampak nyeri sedang Nefrolithiasis IVFD RL 20 gtt
, TD : 110/70 mmHg Inj Ceftriaxone 1 x 2 gr
Nadi : 69 x/menit Inj ketorolac 2 x 1 amp
RR : 20 x/menit
Suhu : 36oC
Bising usus : +
Tanggal 18-09-18
S O A P
Nyeri pinggang masi h terasa KU : Tampak nyeri sedang Nefrolithiasis IVFD RL 20 gtt
, TD : 110/70 mmHg Inj Ceftriaxone 1 x 2 gr
Nadi : 69 x/menit Inj ketorolac 2 x 1 amp
RR : 20 x/menit
Suhu : 36oC
Bising usus : +

Tanggal 19-09-18
S O A P
Nyeri bekas operasi, flatus (-) KU : Tampak nyeri sedang Batu ginjal (S) post PCN Bed rest
TD : 130/80 mmHg L+ Dj Stent (S) IVFD RL 20 gtt
Nadi : 80 x/menit Inj Cefoperazone 2 x 1 gr
RR : 20 x/menit Inj ketorolac 3 x 1 amp
Suhu : 36oC Inj Futrolite 2 x 1 amp
Tanggal 20-09-18
S O A P

Nyeri bekas operasi, flatus (+ KU : Tampak nyeri sedang Batu ginjal (S) post PCNL IVFD RL 20 gtt
), demam (-) TD : 130/80 mmHg + Dj Stent (S) Inj Cefoperazone 2 x 1 gr
Nadi : 80 x/menit Inj ketorolac 3 x 1 amp
RR : 20 x/menit Inj Futrolite 2 x 1 inf
Suhu : 36oC Diet bertahap

Tanggal 21-09-18

S O A P

Nyeri bekas operasi, flatus ( KU : Tampak nyeri sedang Batu ginjal (S) post PCNL IVFD RL 20 gtt
+), demam (-) TD : 130/80 mmHg + Dj Stent (S) H1 Inj Cefoperazone 2 x 1 gr
Nadi : 80 x/menit Inj ketorolac 3 x 1 amp
RR : 20 x/menit Aff kateter
Suhu : 36oC
Tanggal 22-09-18

S O A P

Nyeri bekas operasi, flatus (+ KU : Tampak nyeri sedang Batu ginjal (S) post PCNL levofloxacin 1 x 500 mg
), demam (-) TD : 130/80 mmHg + Dj Stent (S) H2 paracetamol 4 x 500 mg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36oC
Tinjauan pustaka
Anatomi
Ginjal
Fisiologi
Eritropoietin: menstimulasi produksi eritrosit di sumsum tulang

1,25-
Dihydroxyvitami merupakan bahan aktif dari vitamin D
n D3 (calcitriol)
berfungsi sebagai regulator tekanan arteri
Renin jangka pendek

berfungsi sebagai vasokonstriktor dan regulasi


Prostaglandin garam dan air
Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal
kemudian berada di kaliks, infundibulu
m, pelvis ginjal, dan bahkan mengisi p
elvis serta seluruh kaliks ginjal. Batu y
DEFINISI
ang mengisi pielum dan lebih dari dua
kaliks ginjal memberikan gambaran m
enyerupai anduk rusa sehingga disebu
t batu staghorn.
Etiologi

hubungannya gangguan metabolik


dengan gagguan aliran urine,

Terbentuknya batu diduga

dehidrasi dan
infeksi saluran kemih keadaan-keadaan lain
yang masih belum terungkap (idiopatik).
Epidemiologi
Faktor Faktor
instrinsik ekstrinsik
• Hereditair • Asupan air
(keturunan • diet
• Umur • pekerjaan
• Jenis
kelamain
Gambaran klinis
yang paling dirasakan oleh pasien
adalah nyeri pada pinggang.

tergantung pada: posisi atau let


ak batu, besar batu, dan penyul Nyeri ini mungkin bisa
it yang telah terjadi. berupa nyeri kolik ataupun
nyeri non kolik.
Jika didapatkan demam pemeriksaan fisik mungkin Pemeriksaan sedimen urin
harus dicurgai suatu didapatkan nyeri ketok pada menunjukkan adanya
urosepsis dan ini merupakan daerah kosto-vertebra, leukosituria, hematuria, dan
kedaruratan di bidang teraba ginjal pada sisi sakit dijumpai berbagai kristal
urologi. akibat hidronefrosis pembentuk batu
Jenis Batu
Batu kalsium
Kalsium adalah jenis ba Batu struvit
tu yang paling banyak
menyebabkan BSK yait Batu struvit disebut sebaga
u sekitar 70%-80% dari i batu infeksi, karena terbe
seluruh kasus BSK ntuknya batu ini disebabka
n oleh adanya infeksi salur
an kemih.

Batu asam urat merupakan


5-10% dari seluruh batu sa
Batu jenis lain
luran kemih. Di antara 75-8 Batu sistin, batu xanthi, b
0% batu asam urat terdiri a atu triamteren, dan batu
tas asam urat murni dan si silikat sangat jarang diju
sanya merupakan campura mpai
n kalsium oksalat
Proses Pembentukan Batu Saluran Kemih

Untuk itu agregasi kristal


menempel pada epitel saluran
Batu terdisi atas kristal-kristal yang Batu terdisi atas kristal-kristal yang kemih (membentu retensi kristal),
tersusun oleh bahan-bahan tersusun oleh bahan-bahan dan dari sini bahan-bahan lain
organik maupun anorganik yang organik maupun anorganik yang diendapkan pada agregat itu
terlarut di dalam urin. terlarut di dalam urin. sehingga membentuk batu yang
cukup besar untuk menyumbat
saluran kemih
• Nyeri, posisi nyeri, penjalaran nyeri, hilang tim
bul/terus menerus, skala nyeri?
• Demam, onset demam, pola demam?
• Warna urin? Hematuria?
Anamnes • Frekuensi buang air kecil? Nyeri saat buang ai
r kecil?
is • Riwayat batu saluran kemih sebelumnya, riwa
yat batu saluran kemih di keluarga?
• Riwayat infeksi saluran kemih?
• Riwayat kelainan ginjal sebelumnya?
• Riwayat keluarga?
• Riwayat obat-obatan yang dikonsumsi?
• Kebiasaan makan makanan seperti apa?
• Pemeriksaan Lab
• Pencitraan
• USG
• Pemeriksaan tanda-tanda • KUB (Kidney-ureter-bladder)
Pemeriks vital Pemeriksaan Radiography
aan fisik • Inspeksi keadaan umum penunjang • Pielografi Intra Vena (IVP)
pasien yang cederung gel • NCCT (Non-Contrast-
isah, mencari posisi palin enhanced Computed
g nyaman, Tomography)
• Pemeriksaan abdomen
• Sebagian besar batu ureter mempunyai diameter < 5 mm. Seperti
disebutkan sebelumnya, batu ureter < 5 mm bisa keluar spontan. Karena
Terapi konservatif itu dimungkinkan untuk pilihan terapi konservatif berupa :
• Minum sehingga diuresis 2 liter/ hari
• α - blocker
• NSAID
• Shock Wave Lithotripsy ( SWL )
• Prinsip dari SWL adalah memecah batu saluran kencing dengan
menggunakan gelombang kejut yang dihasilkan oleh mesin dari luar
tubuh.
• PCNL (Percutaneus Nephrolithotomy): menggunakan alat endoskopi ke
sistem kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dipecah menjadi
Non Konservatif ukuran yang lebih kecil.

• Bedah Terbuka
• Pemasangan Stent
• Meskipun bukan pilihan terapi utama, pemasangan stent ureter terkadang
memegang peranan penting sebagai tindakan tambahan dalam
penanganan batu ureter.
ANALISIS KASUS

Keluhan yang dialami pasien ini sesuai dengan Tatalaksana yang dilakukan a
gejala yang didapatkan pada tinjauan pustaka p dalah PCNL (Percutaneus Ne
ada kasus batu ginjal yaitu nyeri yang menjalar frolithotomy) untuk memecah
ke pinggang. Nyeri yang dirasakan hilang timb
kan batu yang berada di ginja
ul. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya n
yeri ketok kostovertebra sinistra.. Tidak didapat l kanan pasien. Tatalaksana p
kan adanya urin yang berpasir. Dari pemeriksaa ost PCNL meliputi bed rest, I
n darah didapatkan bahwa pasien hipoalbumine VFD RL 20 gtt, Inj Cefoperaz
mia , hasil pemeriksaan darah lain masih dalam one 1 x 2 gr untuk mencegah
batas normal. Pasien pernah mengalami keluha infeksi post PCNL, Inj ketoro
n serupa ditambah dengan keluhan urin berpasi lac 3 x 1 amp untuk mengura
r. Sebelumnya pasien mengatakan bahwa perna ngi nyeri yang dirasakan pasi
h dioperasi pemasangan selang di perut kanan en
KESIMPULAN

• Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis
ginjal, dan bahkan mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal. Batu dapat terbentuk di s
eluruh saluran kemih terutama pada tempat-tempat yang sering mengalami hambatan
aliran urin (stasis urin), yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya kelainan
bawaan pada pelvikalises (stenosis uretero-pelvis), divertikel, obstruksi infravesika kro
nis seperti pada hiperplasi prostat benigna, striktura, dan buli-buli neurogenik merupa
kan keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu. 1
• Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien adalah nyeri pada pinggang. Nyeri ini mun
gkin bisa berupa nyeri kolik ataupun nyeri non kolik. Pada pemeriksaan fisik mungkin
didapatkan nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra, teraba ginjal pada sisi sakit akibat
hidronefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi urin, dan jika disertai infeksi did
apatkan demam/menggigil. Dalam mendiagnosa batu ginjal diperlukan anamnesis, pe
meriksaan fisik yang komprehensif dan pemeriksaan penunjang berupa USG, IVP, NN
CT, dan KUB Radiography.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai