Anda di halaman 1dari 30

KATETERISASI

JANTUNG

dr. Roni Armanda Tarigan

18 Juni 2015
RSUP H Adam Malik Medan
JANTUNG

• Organ tubuh yang


sangat vital.
• Berdetak hingga
100.000 kali per hari
• Fungsinya memompa
darah keseluruh tubuh.
Disebabkan
terganggunya
aliran darah ke
otot jantung akibat
adanya sumbatan
pada arteri koronaria.
• Nyeri dada =
Angina Pektoris.
• Sesak napas.
• Denyut jantung
tidak teratur.
• Lain-lain
 nyeri pada bagian tubuh seperti gambar di atas merupakan gejala
jantung koroner, perhatikan gejala yang muncul dalam diri ANDA
• Matinya sebagian otot
jantung akibat tersumbatnya
arteri koronaria.
• Timbul nyeri dada yang
sangat hebat, keringat
dingin, mual.
• Dapat mengakibatkan
pingsan hingga kematian.
Dapat
Dikoreksi

- Hipertensi
- Dislipidemia
- Merokok
- Obesitas
- Kurang olahraga
- Stres berat
- Diabetes Melitus
Tak Dapat
Dikoreksi

- Umur
- Jenis kelamin
- Keturunan
(Genetik)
Pengobatan PJK

 Obat • PCI ( pasang stent/balonisasi) dan CABG ( operasi


by pass)
Pengertian
Kateterisasi jantung adalah suatu tindakan
minimal invasif dengan memasukkan kateter
(selang/pipa plastik) melalui pembuluh
darah ke dalam jantung dan pembuluh darah
koroner yang memperdarahi jantung.

 Ada dua jenis kateterisasi yaitu :


1. Kateterisasi koroner
2. kateterisasi penyadapan jantung
Tujuan dari tindakan kateterisasi ini adalah
untuk diagnosis dan sekaligus untuk
tindakan terapi bila ditemukan adanya suatu
kelainan.
Kateterisasi Jantung
 Suatu prosedur yang menempatkan kateter pada sisi kanan atau sisi kiri
jantung
 Tindakan invasif
 Prosedur Diagnostik dan atau Terapetik
 Dilakukan pada Dewasa dan Anak

 Prosedur ini membentuk ‘peta alur’ dari


arteri di jantung
 Dilakukan untuk mencari area sumbatan
arteri yang menyuplai jantung
 Dilakukan juga untuk melihat katup, ruang
atau otot jantung
 Membantu dalam pengambilan keputusan
untuk penatalaksanaan masalah jantung
Indikasi
 Diduga atau diketahui menderita PJK

 Infark Miokard

 Penyakit Jantung Katup

 Penyakit Jantung Kongenital

 Diseksi Aorta

 Sebagai tindak lanjut setelah intervensi jantung, dengan gejala


iskemik yang berulang

 Penilaian awal untuk transplantasi jantung


Kontraindikasi
Absolut: Pasien Menolak
Relatif: Mempertimbangkan resiko dan manfaat
 Gagal Ginjal  Keracunan Digitalis
 Perdarahan saluran Cerna  Gangguan waktu perdarahan
 Demam akibat infeksi  Gagal Jantung Dekompensata
 Riwayat stroke sebelumnya  Aritmia ventrikel yang tidak terkontrol
 Anemia berat  Endokarditis pada katup jantung
 Hipertensi tidak terkontrol  Alergi zat kontras
 Gangguan Elektrolit  Koagulopati yang berat
 Pasien tidak koperatif
 Ekspektasi hidup yang pendek
Angiografi Koroner

 Penyuntikan zat kontras


ke dalam pembuluh
koroner dengan arahan
fluoroscopy
 Awalnya hanya
ditujukan untuk prosedur
diagnostik, namun
dengan berkembangnya
teknologi dapat
digunakan sebagai
kateterisasi terapetik

15
Persiapan Kateterisasi Jantung
- Persetujuan Pasien
- Riwayat penyakit terdahulu
- Pemeriksaan fisik
- Foto Rontgen Dada
- Pemeriksaan Lab
- EKG
- Ekokardiografi

 Pemasangan Infus
 Puasa 4-6 jam sebelum tindakan kateterisasi

16
Penanganan setelah Kateterisasi
 Pemberian tekanan pada area penusukan selama 15-30 menit
 Area penusukan dibersihkan
 Pasien akan dimonitor di ruang intensif selama 4-8 jam
 Area insersi akan dicek untuk melihat perdarahan

17
Area Insersi Jarum
19
PTCA

21
Balloon Angioplasty
Pemasangan stent
Pemasangan stent
Operasi bedah pintas koroner (CABG)
Perlengkapan Prosedural

27
Sistem Pencitraan Fluoroskopi
SEHAT
&
KUAT
DI USIA
LANJUT
30 Thank You

Anda mungkin juga menyukai