Gagal napas akut yaitu gagal Gagal napas kronik adalah
nafas yang terjadi dalam yaitu terjadi dalam beberapa waktu beberapa menit atau hari atau lebih, yang ditandai jam, yang ditandai dengan dengan perubahan gas darah perubahan gas darah dan dan pH; namun penurunan penurunan pH ( < 7,3 ) / bila pHtidak terlalu rendah, karena PaO2 ≤ 50 sampai 60 mmHg sudah ada kompensasi dari atau dengan kadar CO2 ≥ 50 ginjal (meningkatnya mmHg dalam keadaan istirahat [bicarbonat]) Klasifikasi Gagal Nafas Akut Sesuai patofisiologinya gagal nafas dapat dibedakan dalam 2 bentuk yaitu hipoksemik atau kegagalan oksigenasi dan hiperkapnik atau kegagalan ventilasi. 1. Kegagalan Oksigenasi (Gagal Nafas Tipe I/Hipoksemik) Gagal nafas tipe I adalah kegagalan paru untuk mengoksigenasi darah, ditandai dengan PaO2 menurun dan PaCO2 normal atau menurun. Gagal nafas tipe I ini terjadi pada kelainan pulmoner dan tidak disebabkan oleh kelainan ekstrapulmoner 2. Kegagalan Ventilasi (Gagal Nafas Tipe II/Hiperkapnik) Gagal nafas tipe II adalah kegagalan tubuh untuk mengeluarkan CO2, pada umumnya disebabkan oleh kegagalan ventilasi yang ditandai dengan retensi CO2 (peningkatan PaCO2 atau hiperkapnea) disertai dengan penurunan pH yang abnormal dan penurunan PaO2 atau hipoksemia.Kegagalan ventilasi biasanya disebabkan oleh hipoventilasi karena kelainan ekstrapulmoner. Etiologi Penyebab gagal napas dapat digolongkan sesuai kelainan primernya dan komponen sistem pernapasan yaitu: 1. Gangguan sistem saraf pusat (SSP) 2. Gangguan sistem saraf perifer, otot pernapasan dan dinding dada 3. Abnormalitas jalan napas 4. Abnormalitas alveoli Tanda Dan Gejala Tanda-tanda hypoksemia/hypoksia a. Disorientasi, bingung, gelisah, apatis, atau kesadaran menurun b. Takipnoe c. Nafas pendek dan dangkal / dipsnoe d. Takikardi, vasokonstriksi, tensi meningkat Tanda-tanda hyperkapnoe a. Sakit kepala akibat vasodilatasi serebral b. Depresi mental, miosis, keringat dingin, kulit / sklera / konjungtiva memerah. c. Takikardi d. Aritmia Pohon Masalah/Patofisiologi Pemeriksaan Diagnostik
2. Terapi oksigen 3. Ventilasi Bantu 4. Ventilasi Kendali 5. Terapi farmakologi 6. Pengobatan Spesifik Pengkajian Keperawatan Data subyektif yang ditanyakan kepada pasien atau keluarga/pengantar apabila pasien tidak sadar, meliputi : 1. Identitas pasien meliputi : nama, usia, pendidikan, pekerjaan, agama dan alamat. Anda bisa bertanya langsung pada pasien apabila pasien sadar atau pada keluarga. Tanyakan keluhan utama yang dirasakan oleh pasien saat ini. Tanyakan riwayat penyakit/keluhan yang sekarang dirasakan atau yang berhubungan dengan sakit yang diderita sekarang. Usaha pengobatan yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan. Pengkajian Keperawatan Data obyektif meliputi : Anda perhatikan/amati keadaan umum pasien. Yang perlu dikaji adalah kesadaran pasien, apakah pasien dalam kondisi sadar penuh (composmentis), apatus, delirium, somnolen, stupor, koma. 1. Kaji jalan nafas (Airway) : Anda lakukan observasi pada gerakan dada, apakah ada gerakan dada atau tidak. Apabila ada gerakan dada spontan berarti jalan nafas lancar atau paten, sedang apabila tidak ada gerakan dada walaupun diberikan bantuan nafas artinya terjadi sumbatan jalan nafas 2. Kaji fungsi paru (breathing): Anda kaji/observasi kemampuan mengembang paru, adakah pengembangan paru spontan atau tidak. Apabila tidak bisa mengembang spontan maka dimungkinkan terjadi gangguan fungsi paru sehingga akan dilakukan tindakan untuk bantuan nafas. 3. Kaji sirkulasi (Circulation):Anda lakukan pengkajian denyut nadi dengan melakukan palpasi pada nadi radialis, apabila tidak teraba gunakan nadi brachialis, apabila tidak teraba gunakan nadi carotis. Apabila tidak teraba adanya denyutan menunjukkan gangguan fungsi jantung. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan gangguan aliran udara ke
alveoli atau kebagian utama paru 2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi secret/mucus, keterbatasan gerakan dada, nyeri, kelemahan dan kelelahan. 3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelelahan, penurunan ekspansi paru, pengesetan ventilator yang tidak tepat. Intervensi keperawatan