Anda di halaman 1dari 26

ABORTUS

KELOMPOK 1 :
1. A. ZULFAIDAWATI
2. ANDI AINUN AFIYAH ZAINAL
3. EKA TRISNAWATI HARDIYANTI
4. HARIYANTI P SARI
5. KHADIJAH
6. NABILA ZHANAZH NADILA
7. NURUL AMALIAH ABBAS
8. RISKA AMANDA
9. SULASTRI
10. WILDA HAIRANI
PENGERTIAN
Abortus/aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan dengan berat badan janin <500 gram dan usia kandungan < 20 minggu. Usia
kehamilan yang cukup bulan/aterm adalah 37-40 minggu.
ETIOLOGI
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu :
1. Kelaianan pertumbuhan hasil konsepsi, biasa menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum
usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah:
a. Kelainan kromosom, terutama trisomi autosom dan monosomi X
b. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna
c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan, tembakau atau alkohol.
2. Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun

3. Faktor maternal, seperti pneumonia, tifus, anemia berat, keracunan dan


toksoplasmosis

4. Kelainan traktus genetalia seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada


trimester kedua) retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus.
TANDA-TANDA TERJADINYA ABORTUS

Pada umumnya yaitu :

1.Terjadi kontraksi uterus/rahim

2.Terjadi perdarahan uterus/rahim

3.Dilatasi serviks (pelebaran mulut rahim)

4.Ditemukan sebagian atau seluruh hasil konsepsi/pembuahan


PATOGENESIS

Pada awal abortus terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan
sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.
Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
JENIS – JENIS ABORTUS
TATALAKSANA KHUSUS
1. ABORTUS IMINENS
Lanjutan…
1. Pertahankan kehamilan.
2. Tidak perlu pengobatan khusus.
3. Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.
4. Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan antenatal
termasuk pemantauan kadar Hb dan USG panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan
penilaian ulang bila perdarahan terjadi lagi.
5. Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG. Nilai kemungkinan
adanya penyebab lain.
2. ABORTUS INSIPIENS
1. Jika usia kehamilan kurang dari 16 minggu, lakukan evakuasi uterus dengan aspirasi
vakum manual (AVM). Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan:

a. Berikan ergometrin 0,2 mg IM atau Misoprostol 400mg per oral

b. Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.


Lanjutan…

2.Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu:

a.Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi, kemudian evakuasi sisa-sisa hasil konsepsi

b.Jika perlu lakukan impus 20 unit oksotosin dalam 500mg cairan IV (garam fisiologik atau larutan
ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.
3. ABORTUS INKOMPLIT
1. Hasil konsepsi uterus (taksir usia gestasi), kenali dan atasi setiap komplikasi (perdarahan
hebat, syok, infeksi atau sepsis)
2. Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks yang disertai perdarahan pada ukuran sedang,
dapat dikeluarkan secara digital atau cunam ovum, setelah itu evaluasi perdarahan:
a. Bila perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2mg IM atau misoprostol 400mg per oral.
Lanjutan…

b. Bila perdarahan terus berlangsung, evakuasi sisa hasil konsepsi dengan AVM
(Aspirasi Vakum Manual). Pilihan tergantung dari usia gestasi, pembukaan
serviks dan keberadaan bagian-bagian janin.
c. Bila ada tanda-tanda infeksi, beri antibiotik profilaksis (Ampicilin 500mg per oral
atau Doksisiklin 100mg)
Lanjutan…
d. Bila ada infeksi, beri ampicilin 1 gram dan metronidasol 500mg setiap 8 jam
e. Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi dibawah 16 minggu, segera
lakukan evakuasi dengan AVM
f. Bila pasien tanpa anemik berikan sulfasferrosus 600mg per hari selama 2
minggu (anemia sedang) atau transfusi darah (anemia berat) (Syaifuddin AB,
2006: 149-150)
4. ABORTUS KOMPLIT
1. Tidak diperlukan evakuasi lagi.

2. Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional dan menawarkan kontrasepsi pasca
keguguran.

3. Observasi keadaan ibu. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus 600
mg/hari selama 2 minggu, jika anemia berat berikan transfusi darah.

4. Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu.


5. MISSED ABORTION
Lakukan konseling. Jika usia kehamilan <12 minggu: evakuasi dengan AVM atau
sendok kuret. Jika usia kehamilan >12 minggu namun <16 minggu: pastikan serviks
terbuka, bila perlu lakukan pematangan serviks sebelum dilakukan dilatasi dan kuretase.
Lakukan evakuasi dengan tang abortus dan sendok kuret.
Lanjutan…
Jika usia kehamilan 16-22 minggu: lakukan pematangan serviks. Lakukan evakuasi dengan infus
oksitosin 20 unitdalam 500 ml NaCl 0,9%/Ringer laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga
terjadi ekspulsi hasil konsepsi. Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi, evaluasi kembali sebelum
merencanakan evakuasi lebih lanjut. Lakukan evaluasi tanda vital pasca tindakan setiap 30 menit
selama 2 jam.
Lanjutan…

Bila kondisi ibu baik, pindahkan ibu ke ruang rawat. Lakukan pemeriksaan jaringan secara
makroskopik dan kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium. Lakukan evaluasi tanda vital,
perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi urin setiap 6 jam selama 24 jam. Periksa
kadar hemoglobin setelah 24 jam. Bila hasil pemantauan baik dan kadar Hb >8 g/dl, ibu dapat
diperbolehkan pulang.
6. ABORTUS HABITUALIS
(keguguran berulang) adalah keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut-
turut 3 kali atau lebih.
Penanganan :
Memperbaiki keadaan umum, pemberian makanan yang bergizi, anjuran istirahat yang cukup,
larangan koitus dan olah raga. Merokok dan minum alkohol dikurangi atau dihentikan. Pada serviks
inkompeter terapinya adalah operatif : SHIRODKAR atau Mc DONALD (Cervical Cerclage).
7. ABORTUS INFEKSIOSUS
Abortus infeksiosus adalah keguguran yang disertai infeksi genital.
Penanganan:
Bila perdarahan banyak berikan transfusi darah dan cairan yang cukup.Berikan antibiotika yang
cukup dan tepat (buat pembiakan dan uji kepekaan obat) :
1.Berikan suntikan penisilin l juta satuan tiap 6 jam.
Lanjutan…

2. Berikan suntikan streptomisin 500 mg setiap 12 jam atau antibiotik spectrum luas lainnya. 24
– 28 jam setelah dilindungi dengan antibiotika atau lebih cepat bila terjadi perdarahan banyak,
lakukan dilatasi dan kuretase pengeluaran hasil konsepsi.infus dan pemberian antibiotika
diteruskan menurut kebutuhan dan kemajuan penderita.
8. ABORTUS SEPTIC
adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau toksinya ke dalam
peredaran darah atau peritonium.
Penanganan:
Pada abortus septik terapi sama saja hanya dosis dan jenis antibiotika ditinggikan dan yang tepat sesuai
hasil pembiakan dan uji kepekaan kuman.Tindakan operatif, dilakukan melihat jenis komplikasi dan
banyaknya perdarahan, dilakukan bila keadaan umum dan panas mulai mereda.

Anda mungkin juga menyukai