Anda di halaman 1dari 22

 Penentuan Kadar Sukrosa

 metode Luffschoorl
 Prinsip : Gula reduksi beraksi dengan ion Cu2+ berlebih
membentuk endapan Cu2O pada pemenasan dalam waktu
tertentu, kelebihan Cu2+ direaksikan dengan KI dalam
suasana asam I2 yang terbentuk dititrasi dengan larutan
tiosulfat baku menggunakan indikator kanji.

 Pereaksi :
 Larutan Luffschooorls
 KI hablur
 Larutan Natrium tiosulfat (0,1 N 25 garam Na2S2O3 5H2O dan 0,1 gram
Na2CO3 10 H2), larutkan dan encerkan dengan air dingin yang telah
dididihkan hingga 1000 ml, diamkan selama 1 malam lalu saring
 Larutkan kanji 0,5 % b/b (dibuat segar) 0,5 gram amylum manihot,
suspensikan dalam 10 ml air, tambahkan 90 ml air mendididh aduk dan
panaskan sambil diaduk lalu dinginkan
 Larutan asam sulfat 6 N
 Prosedur penetapan Kadar sukrosa

 Penentuan kadar gula reduksi sebelum inversi (dengan L.S. berdasarkan sisa CU2+
terukur)
 Timbang 2-5 gram sampel yang telah dihancurkan masukan kedalam labu takar 100 ml
tambahkan aquadest sampai dengan tanda batas
 Sediakan 2 buah erlenmeyer pipet masing-masing 10 ml larutan percobaan 10 ml air
sebagai blanko
 Ppipet 10 ml larutan Luff Schoorl aduk sampai homogen
 Refluks selama 10 menit diatas penangas air (selama pemanasan permukaan air
mendidih selalu berada sekitar 2 cm diatas permukaan cairan dalam erlenmeyer
 Dinginkan segera dengan air dingin yang mengalir sampai dingin
 Tambahkan 5 ml larutan asam sulfat 6 N aduk sampai homogen
 Tambahkan 1,5 gram KI aduk sampai semua endapan larut
 Titrasi dengan larutan Natrium Tiosulfat baku sampai terbentuk warna kuning muda,
tambahkan 2,5 ml larutan kanji
 Titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat hilang
 Catat volume larutan natrium tiosulfat baku yang di butuhkan untuk titrasi larutan
percobaan dan blanko

 Penentuan Kadar Gula Reduksi Setelah Inversi
 Pipet tepat 50 ml larutan percobaan untuk penentuan gula inversi, masukan kedalam labu takar 100 ml
 Tambahkan 10 ml larutan HCl 9,5 N
 Panaskan dalam penangas air pada suhu 70-80 oC selama 15 menit
 Dinginkan segera dalam air mengalir, tambahkan 3 tetes indikator phenoptalien
 Netralkan dengan penambahan sedikit demi sedikit larutan NaOH 10 N sampai membentuk warna merah
muda
 Tambahkan air hingga tepat batas lalu kocok sampai homogen
 Didapat larutan percobaan
 Sediakan 2 buah erlenmeyer pipet masing-masing 10 ml larutan percobaan tersebut dan air sebagai blanko
 Pipet 10 ml larutan Luff Schoorls aduk sampai homogen
 Refluks selama 10 menit diatas penangas air (selama pemanasan permukaan air mendidih selalu berada
sekitar 2 cm diatas permukaan cairan dalam erlenmeyer
 Dinginkan segera dengan air dingin yang mengalir sampai dingin
 Tambahkan 1 gram KI aduk sampai semua endapan larut
 Kelebihan CU2+ dilanjutkan dengan titrasi
 Titrasi dengan larutan Natrium tiosulfat baku sampai terbentuk warna kuning muda, tambahkan 1 ml larutan
kanji
 Titrasi dilanjutkan sampai warna biru tepat hilang
 Catat volume larutan natrium tiosulfat baku yang dibutuhkan untuk titrasi larutan percobaan dan blanko

 Perhitungan :
 Kadar sukrosa = (% gula setelah inversi - % gula sebelum inversi) 0,95 = ..... %
 Hitung kadar gula inversi total (setelah hidrolisa)
 Hitung selisih kadar gula inversi sebelum dan sesudah hidrolisa
 Kadar sukrosa selisih kadar gula inversi dikali 0,95
 Prinsip :
 Serat kasar merupakan residu dari bahan
pangan yang telah diperlukan dengan asam
dan alkali mendidih, dan terdiri dari sesulosa
dengan sedikit lignin dan pentosa

 Pereaksi :
 CHCl3
 Larutan H2SO4 0,2255 N
 Larutan NaOH 0,313 N
 Alkoho; 95 %
 Cara Kerja :
 Haluskan sampel dan aduk sampai homogen
 Timbang 2 gram bahan (ekstraksi lemaknya ada lemak dengan soxhlet)
 Pindahkan sampel kedalam labu erlenmeyer 500 ml
 Tambahkan 200 ml larutan H2SO4 mendidih tutup dengan pendingin
balik
 Didihkan selama 30 menit sesekali digoyang-goyangkan
 Saring suspensi melalui kertas saring, Residu yang tertinggal dalam
erlenmeyer dicuci dengan air mendidih, Cuci residu dalam kertas saring
sampai air cucian bebas asam
 Pindahkan secara kuantitatif residu kedalam erlenmeyer dengan spatula,
sisanya dicuci dengan 200 ml larutan NaOH mendidih sampai semua
residu masuk kedalam erlenmeyer
 Didihkan dengan pendingin balik sambil kadang digoyang selama 30
menit
 Saring kembali melalui kertas saring yang telah diketahui beratnya
 Cuci lagi dengan air mendidih, kemudian dengan alkohol sekitar 10 ml
 Keringkan kertas saring dengan isinya pada suhu 110 oC selama 1-2 jam,
dinginkan dalam eksikator, timbang sampai diperoleh berat yang konstan

Anda mungkin juga menyukai