Portofolio TIPOID
Portofolio TIPOID
THYPOID FEVER
Keluhan Tambahan
diare
Riwayat penyakit sekarang
thpii O : 1/320
thpii N : 1/320
paratipii A : 1/180
paratipii B : 1/320
SGOT : 39
SGPT : 35
RESUME
Pasien perempuan usia 23 tahun datang ke UG
D, keluhan ada demam sejak 8 hari lalu,dema
m selalu tinggi, tidak turun dengan obat pe
nurun panas. Di sertai mual dan muntah, dia
re 3x cair,
Pemeriksaan fisik :
Tekanan darah : 120/80 , nadi : 88 x/menit , per
nafasan : 22 x/menit, suhu tubuh : 38.7º C, stat
us generalis : dalam batas normal.
Mulut : lidah kotor dengan tepi hiperemis
Thorax: Pulmo: dbn
Cor : dbn
Abdomen : Inspeksi: datar, simetris, massa (-)
Auskultasi: Bising usus (meningkat)
Palpasi: hepatomegali 2 jari BAC
Perkusi: timpani
Ekstremitas : dbn
Diagnos
a
Thypoid fever
Penatalaksanaan
Planning Terapi : IUFD futrolit 14 tpm
ondancetron 4mg/8 jam (k/p)
antrain 1amp/8 jam
ranitidin 1amp/12jam
ceftriaxon 1g/12 jam (ST)IV
Planning Monitoring: Vital sign
Planning Edukasi :
Pola hidup sehat
TINJAUAN PUSTAKA
DEMAM TIFOID
Definisi
S. Stanley
S. saintpaul
S. agona
S. typhimurium
C S. paratyphi C
S. cholera-suis
S. Virchow
S. Thompson
D S. typhi
S. enteritidis
S. dubin
S. gallinarum
12/6/18
Morfologi
Gram negatif
Enterobacteriaceae
Batang pendek
Kebanyakan berflagella
Tidak berspora
Tidak berkapsul
Berdasarkan tmepat manifestasinya, salmonel
la dapat ditempatkan dalam dua kategori bes
ar, yaitu :
S. typhi, S. paratyphi A, S. paratyphi B
dan S. paratyphi C. Serotipi ini beradapt
asi terutama di manusia dan menyebabkan b
akterimia yang dikenal dengan demam enter
ic yang dengan diare dan jarang sekali me
njadi utama.
Serotipi lainnya. Tinggal di dalam binata
ng, dan menginfeksi manusia dengan biasan
ya terbatas pada usus dan timbul sebagai
diare akut, tapi kadang – kadang bactere
mia menyebabkan mengancam kehidupan
Patofisiologi
PATOGENESIS
Masa tunas : 3‑21 hari,
Terbanyak : 7‑14 hari.
Faktor yg mempengruhi :
1. Jml kumam yg masuk : 103 dan 106,
2. Status kesehatan dan imunologik pasien.
3. pH asam lambung dan keadaan yang me
ngganggu intergritas saluran cerna
Patofisiologi
Lanj patofisiologi
Lanj patofisiologi
12/6/18
Lanj Patofisiologi
12/6/18
Gejala Klinis
Setelah Masa inkubasi = 10-14 hari
Gejala klinis
12/6/18
Minggu II
Gejala-gejala lebih jelas
Demam
Bradikardi relatif
Lidah berselaput
Hepatosplenomegali
Meteorismus
Gangguan mental: somnolen, stupor, koma,
delirium atau psikosis
Roseola (jarang ditemukan pada orang ind
onesia)
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan rutin
Darah perifer lengkap: paling ser
ing leukopeni, dapat normal atau
leukositosis
Anemia ringan
Trombositopenia
LED meningkat
SGOT dan SGPT meningkat
Uji Widal
Deteksi antibodi dasarnya rx sil
ang antara antigen S.typhi dengan
antibodi aglutinin
Aglutinin O = badan kuman, H= fla
gel kuman, Vi = simpai kuman
Uji Tubex
Uji semikuantitatif kolorimetrik yang cepat (meni
t)
Mendeteksi antibodi anti-S.typhi 09
Dapat mendeteksi penyakit secara dini (hari ke 4-5
)
Sensitifitas dan spesifisitas kuat
Tiamfenikol
Dosis hampir sama dengan kloramfenikol
Penurunan demam rata2 setelah 5 hari
Supresi sumbsum tulang lebih rendah
12/6/18
Kotrimoksazol
Ampisilin
Amoksisilin
Sefriakson
Komplikasi tifoid
Intestinal
Perdarahan intestinal
Perforasi usus
Ekstraintestinal
Hematologi KID
Hepatitis tifosa
Pankreatitis tifosa
Miokarditis
Manifestasi neuropsikiatrik
(tifoid toksik)
PENCEGAHAN
dr.sabit purnomo
Terima kasih