Anda di halaman 1dari 18

DERMATITIS Elisabet Meyzi Nurani

VENENATA 102013070 / 112016266


ANAMNESIS
Pasien anak A berusia 8 tahun datang bersama ibunya dengan
keluhan sakit pada tangan dan kedua selangkangan sejak 4 hari
yang lalu. Awalnya timbul melenting kecil-kecil yang bergerombol
dan kemerahan. Pasien menggunakan salep asiklovir kemudian
timbul benjolan putih. Pasien juga minum Sanmol syrup karena
keluhan badan terasa hangat. Pasien memiliki riwayat main di
kebun 4 hari lalu sebelum keluhannya timbul.
STATUS GENERALIS
Kesadaran : compos mentis
Keadaan Umum : tampak sakit sedang (jalan ngangkang)
TTV : tidak dilakukan
STATUS DERMATOLOGI Makula eritematous
dengan vesikel dan
bula yang berbatas
tegas berukuran
plakat pada lengan
kiri dan inguinal
kanan dan kiri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Belum dilakukan
DIAGNOSIS
Dermatits Venenata e.c serangga (tomcat)
PENATALAKSANAAN
Cefadroxil 250mg 3x1
Cefixim syr 2x1 cth
Predniso 2x1
Kompres dengan NaCL 0.9% 2x 20 menit (pagi dan sore)
TINJAUAN PUSTAKA
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai
respon terhadap faktor eksogen dan endogen. Pada dermatitis
kontak, hal ini disebabkan oleh bahan/ subtansi yang menempel
pada kulit.
Dermatitis Venenata biasanya disebabkan oleh bulu/ bagian tubuh
dari serangganya
EPIDEMIOLOGI
Dapat dialami oleh semua orang dari berbagai golongan, ras, dan
jenis kelamin.
Banyak pasien dengan kelainan ringan tidak daang berobat, atau
bahkan tidak mengeluh.
ETIOLOGI
Penyebabnya adalah pajanan bahan yang bersifat iritan.
Terdapat juga faktor lainnya, seperti lama kontak, kekerapan (terus-
menerus atau berselang), oklusi yang menyebabkan kulit lebih
permeable, demikian pula gesekan, trauma, suhu dan kelembaban.
Faktor individu juga ikut berperan, yakni perbedaan kelembaban
kulit diberbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas
kulit, usia (anak dibawah usia 8 tahun dan lansia), ras (kulit hitam
lebih tahan dibandingkan dengan kulit putih), jenis kelamin
(perempuan umumnya lebih sering), penyakit kulit yang pernah
atau sedang dialami (ambang rangsang terhadap bahan iritan,
misalnya dermatitis atopic)
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
Kelainan ulit yang sering terjadi sangat beragam bergantung sifat
iritan.
Iritan kuat memberi gejala akut, iritan lemah memberi gejala kronis
Dapat ditemukan kelainan kulit dengan gambaran eritema, edema,
vesikel atau bula, erosi dan eksudasi, sehingga tahap membasah
(madidans)
Kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar
DKI AKUT
Intensitas resksi sebanding dengan konsentrasi dan lama kontak,
serta reaksi terbatas hanya pada tempat kontak
Pada dermatitis venenata kelainan baru terjadi 8 sampai 24 jam
setelah kontak (osetnya akut lambat). Dimana keluhan yang
dirasakan pedih, keesokan harinya sebagai gejala awal eritem
kemudian vesikel bahkan neksrosis
HISTOPATOLOGI
Kelainan di epidermis berupa spongiosis, vesikel atau bula, edema
intrasel dan eksotosis, vasodilatasi dermis disertai sebukan sel
mononuklear
DIAGNOSIS
Dengan anamnesis yang cermat, pengamatan gambaran klinis.
Pada keadaan akut lebuh mudah diketahui karena terjadi lebih
cepat sehingga umumnya pasien masih ingat apa yang menjadi
penyebabnya.
PENGOBATAN
Menghindari pajanan
Mungkin dapat sembuh sendir tanpa pengobatan topical, mungkin
cukup dengan memberikan pelembab untuk memperbaiki sawar
kulit
Apabila diperlukan dapat diberikan kortikosteroid topical, untuk
mengatasi peradangan. Hidrokortison atau steroid yang potensinya
kuat
PROGNOSIS
Bila bahan iritan yang menjadi penyebab disingkirkan dengan
sempurna, maka prognosisnya kurang baik. Keadaan ini sering
terjadi pada DKI Kronis dengan multi faktor dan juga pada pasien
atopic.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai