ANAMNESIS Pasien anak A berusia 8 tahun datang bersama ibunya dengan keluhan sakit pada tangan dan kedua selangkangan sejak 4 hari yang lalu. Awalnya timbul melenting kecil-kecil yang bergerombol dan kemerahan. Pasien menggunakan salep asiklovir kemudian timbul benjolan putih. Pasien juga minum Sanmol syrup karena keluhan badan terasa hangat. Pasien memiliki riwayat main di kebun 4 hari lalu sebelum keluhannya timbul. STATUS GENERALIS Kesadaran : compos mentis Keadaan Umum : tampak sakit sedang (jalan ngangkang) TTV : tidak dilakukan STATUS DERMATOLOGI Makula eritematous dengan vesikel dan bula yang berbatas tegas berukuran plakat pada lengan kiri dan inguinal kanan dan kiri PEMERIKSAAN PENUNJANG Belum dilakukan DIAGNOSIS Dermatits Venenata e.c serangga (tomcat) PENATALAKSANAAN Cefadroxil 250mg 3x1 Cefixim syr 2x1 cth Predniso 2x1 Kompres dengan NaCL 0.9% 2x 20 menit (pagi dan sore) TINJAUAN PUSTAKA Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap faktor eksogen dan endogen. Pada dermatitis kontak, hal ini disebabkan oleh bahan/ subtansi yang menempel pada kulit. Dermatitis Venenata biasanya disebabkan oleh bulu/ bagian tubuh dari serangganya EPIDEMIOLOGI Dapat dialami oleh semua orang dari berbagai golongan, ras, dan jenis kelamin. Banyak pasien dengan kelainan ringan tidak daang berobat, atau bahkan tidak mengeluh. ETIOLOGI Penyebabnya adalah pajanan bahan yang bersifat iritan. Terdapat juga faktor lainnya, seperti lama kontak, kekerapan (terus- menerus atau berselang), oklusi yang menyebabkan kulit lebih permeable, demikian pula gesekan, trauma, suhu dan kelembaban. Faktor individu juga ikut berperan, yakni perbedaan kelembaban kulit diberbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas kulit, usia (anak dibawah usia 8 tahun dan lansia), ras (kulit hitam lebih tahan dibandingkan dengan kulit putih), jenis kelamin (perempuan umumnya lebih sering), penyakit kulit yang pernah atau sedang dialami (ambang rangsang terhadap bahan iritan, misalnya dermatitis atopic) PATOGENESIS GEJALA KLINIS Kelainan ulit yang sering terjadi sangat beragam bergantung sifat iritan. Iritan kuat memberi gejala akut, iritan lemah memberi gejala kronis Dapat ditemukan kelainan kulit dengan gambaran eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi, sehingga tahap membasah (madidans) Kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar DKI AKUT Intensitas resksi sebanding dengan konsentrasi dan lama kontak, serta reaksi terbatas hanya pada tempat kontak Pada dermatitis venenata kelainan baru terjadi 8 sampai 24 jam setelah kontak (osetnya akut lambat). Dimana keluhan yang dirasakan pedih, keesokan harinya sebagai gejala awal eritem kemudian vesikel bahkan neksrosis HISTOPATOLOGI Kelainan di epidermis berupa spongiosis, vesikel atau bula, edema intrasel dan eksotosis, vasodilatasi dermis disertai sebukan sel mononuklear DIAGNOSIS Dengan anamnesis yang cermat, pengamatan gambaran klinis. Pada keadaan akut lebuh mudah diketahui karena terjadi lebih cepat sehingga umumnya pasien masih ingat apa yang menjadi penyebabnya. PENGOBATAN Menghindari pajanan Mungkin dapat sembuh sendir tanpa pengobatan topical, mungkin cukup dengan memberikan pelembab untuk memperbaiki sawar kulit Apabila diperlukan dapat diberikan kortikosteroid topical, untuk mengatasi peradangan. Hidrokortison atau steroid yang potensinya kuat PROGNOSIS Bila bahan iritan yang menjadi penyebab disingkirkan dengan sempurna, maka prognosisnya kurang baik. Keadaan ini sering terjadi pada DKI Kronis dengan multi faktor dan juga pada pasien atopic. SEKIAN DAN TERIMAKASIH