Anda di halaman 1dari 37

PENGUKURAN DAN

PEMERIKSAAN FAKTOR
RISIKO PTM

LOGO
TOT POSBINDU DITJEN PPTM KEMKES RI TAHUN 2018
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN FR PTM
1. Persiapan Penyelenggaraan Posbindu PTM :
▪ Identifikasi kelompok
potensial
▪ Sosialisasi dan advokasi
▪ Pelatihan petugas pelaksana
posbindu/fasilitasi teknis
▪ Fasilitasi logistik
▪ Pengaturan mekanisme
kerja antara petugas
pelaksana Posbindu PTM
dengan pembinanya
▪ Sumber pembiayaan

LOGO
2. Waktu Penyelenggaraan :

▪ Pelaksanaannya dapat bersama-


sama dengan program atau
pelayanan lainnya.
▪ Sejalan dengan kebutuhan dan
urgensinya program kesehatan
saat ini (GERMAS dan SPM).
▪ Pengunjung Posbindu PTM
yang mempunyai faktor risiko
PTM dianjurkan untuk datang
kembali berkesinambungan dan
pengunjung yang belum
mempunyai faktor risiko
dianjurkan datang ke Posbindu.

LOGO
3. Tempat Penyelenggaraan
▪ Dilaksanakan di tempat tinggal
dalam wadah desa/kelurahan.
▪ Dapat dilaksanakan pada fasilitas
publik lainnya.
4. Pelaksanaan Posbindu pada 5 (Lima) meja:
▪ Registrasi, Pemberian Nomor
Urut/Kode Dan Pencatatan Ulang :
▪ Wawancara oleh Petugas Pelaksana
Posbindu :

LOGO
5. Tata Cara Pelaksanaan wawancara :
▪ Perkenalkan diri dan
kemukakan tujuan wawancara.
▪ Mulai wawancara dengan
pertanyaan yang ringan dan
bersifat umum. Lakukanlah
pendekatan tidak langsung pada
persoalan
▪ Dengarkan pendapat dan
informasi secara saksama.

LOGO
Continue..
▪ Hindari pertanyaan yang berbelit – belit.
▪ Harus tetap menjaga suasana agar tetap
informatif.
▪ Harus pandai mengambil kesimpulan.
▪ Hasil dicatat pada buku monitoring faktor
risiko PTM.
▪ Beri kesan yang baik setelah wawancara.
▪ Jangan lupa ucapkan terima kasih.

LOGO
PENGUKURAN & PEMERIKSAAN FR PTM:

1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Tajam Penglihatan
5. Tajam Pendengaran
6. Pemeriksaan Sederhana Telinga
7. Tekanan Darah
8. Gula Darah Sewaktu
9. Kolesterol Total

LOGO
1. Berat Badan :
Persiapan :
a. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan.

LOGO
2. Tinggi Badan :
Pengukuran tinggi badan (cm)
dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2
meter dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana

LOGO
Continue..
▪ Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk
mendapatkan nilai IMT Obesitas.
▪ Penilaian IMT menggunakan rumus :
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m)²
▪ Cut off ≥ 23 penentu kategori obesitas (dewasa asia)

LOGO
Tabel 1. Klasifikasi obesitas pada orang dewasa
berdasarkan IMT menurut WHO
IMT ˂ 18,5 Berat Badan Kurang
(Underweight)
IMT 18,5 – 22,9 Berat Badan Normal
IMT ≥ 23 Kelebihan Berat Badan
(Overweight)
IMT 23 – 24,9 Dengan risiko
IMT 25 – 29,9 Obesitas I
IMT ≥ 30 Obesitas II

LOGO
3. Lingkar Perut :
Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
obesitas abdominal/ sentral.
1. Alat yang dibutuhkan :
a. Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak
ada gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan
tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam
pengukuran.

LOGO
Cara Pengukuran Lingkar Perut :
1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM
diminta dengan cara yang santun untuk
membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan
raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu
PTM untuk menetapkan titik pengukuran

2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling


bawah

3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal


paha/ panggul

LOGO
4 Tetapkan titik tengah di antara di antara
titik tulang rusuk terakhir titik ujung
lengkung tulang pangkal paha/ panggul dan
tandai titiktengah tersebut dengan alat tulis

5 Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri


tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi
normal).
Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/
diambil dari titik tengah kemudian secara
sejajar horizontal
melingkari pinggang dan perut kembali
menuju titik tengah diawal pengukuran.

6 Apabila warga Posbindu PTM mempunyai


perut yang gendut ke bawah, pengukuran
mengambil bagian yang paling buncit lalu
berakhir pada titik tengah tersebut lagi. Pita
pengukur tidak boleh melipat dan ukur
lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm.
LOGO
Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit

No Lingkar Jenis Risiko Penyakit


Perut Kelamin
1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat

2 ≥ 102 Laki - laki Sangat Meningkat


cm
3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat

4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat

LOGO
4. Pemeriksaan tajam penglihatan
Alat yang diperlukan :
▪ Kit Ophtalmologi Komunitas, terdiri dari :
• Kartu E yang telah disederhanakan atau Tumbling E
• Occluder atau penutup mata dengan pinhole flexible
• Tali pengukur 6 meter dengan penanda/multiple cincin di
kedua ujungnya dan penanda pada 1 meter & 3 meter

LOGO
Metode Pengukuran Tajam Penglihatan :
▪ Perkenalkan diri dan berikan penjelasan singkat cara pemeriksaan
▪ Pemeriksa menempatkan satu cincin di jari sebagai penanda,
terperiksa/responden melakukan hal yang sama dengan cincin di ujung pita
lainnya.
▪ Pemeriksaan dimulai dari mata kanan dengan mata kiri tertutup tanpa
menggunakan pinhole. Upayakan mata tidak tertekan.
▪ Pemeriksaan dimulai dari jarak 6 meter.
▪ Tes dilakukan sebanyak 4 kali, apabila jawaban benar semua maka
dilanjutkan pada tes yang lebih sulit yaitu huruf yang lebih kecil.
▪ Apabila terdapat kesalahan saat menjawab, ulangi terlebih dahulu sampai
dengan 5 kali.
▪ Ulangi pemeriksaan pada jarak 3 meter dengan teknik diatas apabila semua
jawaban benar di jarak 6 meter.

LOGO
▪ Ulangi pemeriksaan pada jarak 1 meter dengan teknik diatas
apabila semua jawaban benar di jarak 3 meter.
▪ Mata dengan tajam penglihatan lebih baik daripada 6/12 tidak
perlu diperiksa menggunakan pinhole.
▪ Catat hasil pengukuran terakhir pada kolom dengan pinhole,
kemudian lakukan pemeriksaan dengan pinhole yang dimulai
dari besar huruf terakhir yang dapat dilihat responden.
▪ Lakukan tes dengan pinhole sesuai tahapan sebelumnya.
▪ Lakukan pemeriksaan yang sama untuk mata kiri.
▪ Apabila ditemukan hasil pemeriksaan ≤ 3/60, disarankan agar
responden dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan.

LOGO
Tabel 4. Definisi Berdasarkan World Health
Organization (WHO – ICD10)
Kebutaan (WHO – ICD 10)
Early visual impairment : Tajam penglihatan < 6/12 – 6/18 pada mata
(EVI) terbaik dengan koreksi yang ada atau dengan
koreksi terbaik atau pinhole

Moderate visual : Tajam penglihatan < 6/18 – 6/60 pada mata terbaik
impairment (MVI) dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi
terbaik atau pinhole

Severe visual : Tajam penglihatan < 6/60 – 3/60 pada mata terbaik
impairment (SVI) dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi
terbaik atau pinhole

LOGO
Visual : Tajam penglihatan < 6/18 pada mata terbaik
impairment dengan koreksi yang ada atau dengan koreksi
terbaik atau pinhole
Functional Low : Seseorang dengan low vision adalah yang memiliki
Vision gangguan pada fungsi visual walaupun telah
dilakukan terapi dan/atau koreksi refraksi, dan tajam
penglihatan kurang dari 6/18 hingga persepsi
cahaya, atau lapang pandang kurang dari 10 derajat
dari titik fiksasi, yang menggunakan, atau potensial
menggunakan penglihatannya untuk melakukan
kegiatan sehari-hari.*)

LOGO
5.Pemeriksaan Sederhana Telinga
Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk mengetahui
fungsi telinga.
1. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan :
a. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda
pada jarak sekitar 4,5-6 meter
b. Anjurkan peserta posbindu untuk menutup
salah satu telinga yang diperiksa.
c. Bisikkan satu bilangan ( mis, tujuh enam ).

LOGO
Continue…
d. Beri tahu peserta posbindu untuk
mengulangi bilangan yang
didengarkan.
e. Periksa telinga sebelahnya dengan
cara yang sama.
f. Bandingkan kemampuan
mendengar pada telinga kanan dan
kiri peserta posbindu.

LOGO
2. Cara pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan
arloji :
a. Pegang sebuah arloji disamping telinga peserta posbindu
b. Minta peserta posbindu menyatakan apakah mendengar detak
arloji.
c. Pidah posisi arloji perlahan - lahan menjauhi telinga dan minta
peserta posbindu menyatakannya bila tidak dapat mendengar
lagi detak arloji normalnya detak arloji masih dapat di dengar
sampai jarak 30 cm dari telinga.
d. Bandingkan telinga kanan dan kiri

LOGO
LOGO
6. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan bagi
yang sehat maupun yang sudah menyandang hipertensi.
(petugas pelaksana posbindu PTM yang terlatih dan
tenaga kesehatan).
Pengukuran ini untuk mendapatkan data tekanan darah
padaindividu.
Alat dan Bahan:
a. Tensimeter Digital
b. Manset besar
c. Batu baterai AA

LOGO
Prosedur Pengukuran :
a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat
b. Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal 30
menit sebelum pengukuran.
c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres
d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua
telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kiri
warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang
sudah terpasang sejajar dengan jantung.
e. Singsingkan lengan baju pada lengan
bagian kiri klien dan memintanya untuk
tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak
berbicara pada saat pengukuran.

LOGO
▪ Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan
telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada
lekukan pada pipa mancet
▪ Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dibawah

LOGO
▪ Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan
hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil
pengukuran secara otomatis
▪ Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa
untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya
dalam 5 menit.

LOGO
Tabel 5. Interpretasi Hasil Pengukuran
Tekanan Darah

No. Tekanan Darah Klasifikasi*)

1. < 120/<80 mm/Hg Normal

2. 120-139/80-90 mm/Hg Prehipertensi

3. 140-150/90-99 mm/Hg Hipertensi derajat 1

4. >160/>100 mm/Hg Hipertensi derajat 2

LOGO
7. Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Alat dan bahan :
• Alat pemeriksaan kadar gula darah lipid (Analyzer)
• Test strip gula darah dan kolesterol
• Auto lancet (Autoclix)
• Lancet
• Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL
untuk single test strip
• Alkohol 70%
• Kapas
• Tissue kering

LOGO
Pemeriksaan dengan Glukometer
(disesuaikan dengan jenis gluko-meter) :
▪ Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
▪ Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan
kapas yang telah diberi alkohol 70%, keringkan.
▪ Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus,
cepat dan tidak terlalu dalam.
▪ Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
Sentuhkan satu/dua tetes darah
▪ Baca hasil glukosa darah.

LOGO
LOGO
8. Pemeriksaan Kolesterol Total:

▪ Persiapan alat Analyzer


▪ Pengambilan darah
▪ Cara Meneteskan Darah
▪ Tunggu hasil

LOGO
9. Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS)
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan payudara sendiri
(apakah ada perubahan bentuk,warna,ukuran,cerukan dan
kerutan)
2. Angkat kedua tangan keatas kepala; perhatikan kembali kedua
payudara, kemudian kedua tangan menekan pinggang agar otot
dada berkontraksi. Bungkukkan badan untuk melihat apakah
kedua payudara menggantung seimbang.
3. Tekan dengan lembut masing2 putting dengan ibu jari dan jari
telunjuk untuk melihat apakah ada cairan keluar.

LOGO
4. Lakukan perabaan payudara (berdiri atau berbaring),angkat lengan
kiri keatas kepala. Rasakan apakah terdapat benjolan atau
penebalan. Gunakan tangan kanan untuk menekan payudara kiri
dengan ketiga jari tengah.Pastikan memeriksa diantara payudara,
dibawah lengan dan dibawah tulang selangka.
5. Lakukan demikian seterusnya pada payudara sebelah kanan.

LOGO
10. Pemeriksaan Kanker Rahim dengan IVA :

Pemeriksa Tujuan Tatalaksana Hasil


Tenaga Deteksi dini kelainan Mengamati serviks Positif (+) :
Kesehatan mulut rahim (servisitis, (mata telanjang) Jika ditemukan
Terlatih cervical wart, keputihan setelah diberikan bercak putih
(Dokter/Bi abnormal, polip, serviks asam asetat/asam seperti sariawan
dan) oedema, hipertropi, cuka 3-5% setelah 1 (satu)
pertumbuhan at adanya menit dioleskan
tukak. asam cuka.

LOGO
TERIMA KASIH

LOGO

Anda mungkin juga menyukai