Anda di halaman 1dari 35

Typhoid

by :
Hanum Amalia Zulfa
2
Definisi
Demam typhoid adalah infeksi pada usus
yang berimplikasi pada seluruh jaringan tubuh.
Penyakit ini disevarkan dari kotoran yang ada dalam
makanan dan air yang tercemar. Penyakit ini sering
timbul dalam bentuk wabah atau epidemi. (Dwi
Sunar Prasetyono, 2012).

Demam typhoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella


typii yang dibawa ke aliran darah dan saluran pencernaan. Gejala typhoid seperti
demam yang berkelanjutan, lemah, sakit perut, sakit kepala dan hilangnya nafsu makan.
Pada beberapa kasus terdapat ruam dan bintik-bintik merah pada pasien. Demam
typhoid biasanya diobati dengan antibiotik yang dapat menghilangkan infeksi selama 2-
3 hari (Koes Irianto, 2014)
3

○ Etiologi typhoid adalah Salmonella Typhi.

Etiologi
Salmonella para typhi A, B, dan C. Ada dua sumber
penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan
demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier
adalah orang yang sembuh dari demam typhoid
dan masih terus mengekresi salmonella typhi
dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1
tahun.
4
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai
cara, yang dikenal dengan 5F yaitu Food (makanan), Fingers (jari
tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses. Feses dan
muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella
thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui
Patofisiologi perantara lalat, dimana lalat akan hinggap di makanan yang akan
dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang
memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan
yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat
melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian
kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke
usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan
limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan
mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini
kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan
bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung
empedu.
5

Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid


Patofisiologi disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian
eksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia bukan
merupakan penyebab utama demam pada typhoid.
Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena
membantu proses inflamasi lokal pada usus halus. Demam
disebabkan karena salmonella thypi dan endotoksinnya
merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit
pada jaringan yang meradang.
6
WOC
7
8

○ Demam
○ Anoreksia
Gejala Thypoid
○ Diare
○ Malaise
○ Nyeri kepala
○ Batuk
○ Konstipasi
○ Nyeri abdomen
9

Manifestasi
Minggu I Minggu II
Klinis
Pada umumnya demam Pada minggu II gejala sudah
berangsur naik, terutama jelas dapat berupa demam,
Masa tunas typhoid sore hari dan malam hari. bradikardi, lidah kotor yang
10-14 hari Dengan keluhan dan khas (putih, kotor di
gejala demam, nyeri otot, pinggirnya), hepatomegali,
nyeri kepala, anorexia dan penurunan kesadaran.
mual, batuk, epitaksis,
diare, dan perasaan tidak .
enak di perut.
Komplikasi
10

Komplikasi intestinal Komplikasi extra inestinal


1. Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi
1.Perdarahan usus (renjatan sepsis), miokarditis, trombosis,
2.Perporasi usus tromboplebitis.
2. Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia,
3.Ilius paralitik dan syndroma uremia hemolitik.
3. Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis
4. Komplikasi pada hepar dan kandung empedu :
hepatitis, kolesistitis
5. Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonepritis
dan perinepritis.
6. Kompkasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis,
spondilitis dan arthritis.
7. Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus,
meningitis, polineuritis perifer, sindroma Guillain bare
dan sidroma katatonia.
Cara Penularan
11

Penulara penyakit typhoid biasa diebut dengan metode 5F yaitu :


1. Food (makanan)
Makanan yang dikonsumsi dan didapati dari tempat yang kurang
bersih bisa menjadi media penularan penyakit typhoid terlebih
makanan bisa terkontaminasi akbat dari pengolahan makanan yang
tidak benar
2. Fingers (jari-jari)
Jari-jari tangan bisa menjadi media penlaran penyakit typhoid,
penularan lewat jari tangandan tangan sangat beresiko utamanya
tidak mencuci tangan setelah BAK atau BAB
12

3. Fomitus
Seorang yang sudah terinfeksi baktri penyebab typhoid mutahanakibat
dari gejala typhoid yang dideritanya bisa menjadi media lain untuk
menularka penyakit
4. Feses
Feses/kotoran yang dibuang oleh penderita typhoid banyak memiliki
bakteri penyebab typhoid
5. Fly (lalat)
Lalat yang hinggap d tempat kotor dan benda dapat menawa akter
penyebab penyakit typhoid di kakinya yang kemudian di makanan dan
pada akhirnyamenimbulkan kontaminasi penyakit typhoid
13

Penatalaksanaan a. Perawatan b. Diet

c. Obat-
obatan
a. Perawatan
14

1) Klien diistirahatkan 7 hari


sampai demam tulang atau
14 hari untuk mencegah
komplikasi perdarahan
usus.
2) Mobilisasi bertahap bila
tidak ada panas, sesuai
dengan pulihnya tranfusi
bila ada komplikasi
perdarahan.
b. Diet
15

1) Diet yang sesuai ,cukup kalori


dan tinggi protein.
2) Pada penderita yang akut dapat
diberi bubur saring.
3) Setelah bebas demam diberi
bubur kasar selama 2 hari lalu
nasi tim.
4) Dilanjutkan dengan nasi biasa
setelah penderita bebas dari
demam selama 7 hari.
c. Obat-obatan
16

1) Klorampenikol
2) Tiampenikol
3) Kotrimoxazol
4) Amoxilin dan
ampicillin
17

Pencegahan Cara pencegahan yang dilakukan pada demam


typhoid adalah cuci tangan setelah dari toilet dan
khususnya sebelum makan atau mempersiapkan
makanan, hindari minum susu mentah, hindari
minum air mentah, rebus air sampai mendidih dan
hindari makanan pedas. Selain itu, typhoid juga bisa
dicegah dengan cara melakukan vaksin.
18

Pemeriksaan leukosit Pemeriksaan SGOT Dan SGPT


Pemeriksaan
Penunjang

Biakan darah Uji Widal


Asuhan
Keperawatan
pada Thypoid
20
○ Pengkajian dilakukan dengan menganamnesa pasien
dengan menanyakan tentang :
a. Pengumpulan data
Pengkajian 1. Identitas
Didalam identitas meliputi nama, umur, jenis
kelamin, alamat, pendidikan, no regristrasi, agama,
status perkawinan, pekerjaan, tinggi badan, berat
badan, tanggal masuk rumah sakit
2. Riwayat kesehatan
○ Keluhan Utama
○ Riwayat kesehatan sekarang
○ Riwayat kesehatan keluarga
21
3. Pola-pola fungsi kesehatan
○ Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
○ Pola nutrisi dan metabolisme
Pengkajian ○ Pola aktifitas dan latihan
○ Pola istirahat dan tidur
○ Pola persepsi sensori dan kognitif
4. Pemeriksaan fisik
○ Keadaan umum
○ Kepala dan leher
○ Dada dan abdomen
○ Sistem integumen
22

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada


klien dengan demam typhoid adalah sebagai berikut :
Diagnosa ○ Hipertermi b.d adanya proses infeksi
Keperawatan ○ Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d
diare, muntah, hipertermi, intake cairan cairan
kurang
○ Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan b.d
gangguan digesti dan absorpsi nutrient
○ Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
b.d stimulus dmam tinggi
23

○ Intoleransi aktivitas b.d kelemahan dan


bedrest total
Diagnosa ○ Penurunan kesadaran : apatis, somnlensia,
Keperawatan delirium b.d toksin yang masuk secara
hematogen ke otak
○ Resiko terjadinya kerusakan integritas kulit
dan penumonia hipostatik b.d tirah baring
yang lama
○ Perubahan pola defekasi : konstifasi b.d
proses peradangan pada dinding halus.
24
Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS : Bakteri salmonella typhi
Keluarga klien (lewat perantara 5F)
mengatakan badan klien
terasa panas Saluran pencernaan
DO : (lambung)
• Mukosa bibir tampak
kering Infeksi usus halus
• Turgor kulit jelek
• Pasien tampak lemah Inflamasi di pembuluh
• Hasil pemeriksaan fisik limfe
: Suhu <37oC
Bakteri masuk aliran darah

Inflamasi pada hati dan


limfe
25
Masa inkubasi 5-9 hari

Masuk kedalam darah

Bakteri mengeluarkan
endotoksin

Endotoksin merasang
sintesa dan pelepasan zat
Hipertermi
pirogen

Pirogen beredar dalam darah

Hipotalamus

Suhu tubuh meningkat

MK : Hipertermi
26
2 DS : Bakteri salmonella typhi
Keluarga mengatakan klien (lewat perantara 5F)
merasa mual dan muntah
DO : Saluran pencernaan
• Mukosa bibir klien (lambung)
tampak kering
• Turgor kulit jelek Infeksi usus halus
• Klien tampak lemas
Inflamasi di pembuluh limfe

Bakteri masuk aliran darah

Inflamasi pada hati dan limfe

Masa inkubasi 5-9 hari

Masuk kedalam darah


27
Bakteri mengeluarkan
endotoksin

Endotoksin merasang
sintesa dan pelepasan zat
pirogen

Pirogen beredar dalam darah


Gangguan
Hipotalamus Keseimbangan
Cairan dan Elektrolit
Suhu tubuh meningkat

Hipertermi

MK : Gangguan
Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit
28
3 DS : Bakteri salmonella typhi
• Keluarga mengatakan (lewat perantara 5F)
klien kurag nafsu makan
• Keluarga mengatakan Saluran pencernaan
klien merasa mual dan (lambung)
muntah
DO: Infeksi usus halus
• Porsi makan klien tidak
dihabiskan Nutrisi Kurang dari
Inflamasi di pembuluh limfe
• Hasil pemeriksaan fisik : Kebutuhan
aulkustasi : bising usus Peristaltik usus menurun
15x/menit
Nausea, vomit intake dan
nafsu makan menurun

MK : Nutrisi kurag dari


kebutuhan
29
Intervensi
30
31
32
Implementasi

Merupakan penjabaan dari intervensi keperawatan.


Pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
klien. Pada tahap ini perawat menggunakan ilmu serta
keterampilan yang dimilikinya. Dalam pelaksanaan ini
dijabarkan juga mengenai jenis tindakan yang dilakukan
oleh perawat, waktu pelaksanaan, perawat yang
melaksanakan serta evaluasi hasil tndakan dan respon klien
terhadap tindakan yang telah dilakukan.
33
Evaluasi

Merupakan pengukuran keberhasilan proses keperawatan


yang berorientasi pada tujuan dan kriteria yang telah
ditetapkan, evaluasi adalah hasil/akhir dari proses
keperawatan, selanjutnya perkembangan proses
keperawatan ditulis dalam catatan perkembangan. Tipe-tipe
evaluasi asuhan keperawatan adalah :
1. Evaluasi formatif
2. Evaluasi sumatif
34
Daftar Pustaka

DI RUANG MELATI, B. L. U., CIAMIS, D., PAJARSARI, D., &


MUHAMMADIYAH, S. T. I. K. ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. N USIA
SEKOLAH (13 TAHUN) DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN:
DEMAM TYPOID.
SARI, D. K. (2016). ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DEMAM
TYPOID USIA SEKOLAH DI RSUD dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO
MOJOKERTO. KTI D3 KEPERAWATAN.
35

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai