Anda di halaman 1dari 15

Pathophysiology and Biomarkers in

Acute Ischemic Stroke


Ferdy Arif Fadhilah
J510 165 008
Patofisiologi

•Exocitosis
•Stress Oksidatif
•Inflamasi
•Blood-Brain Barrier (BBB) dysfunction
•Apoptosis
Stess Oksidatif

• Ketidak seimbangan antara produksi


antioksidan dan radikal bebas dapat
menyebabkan kerusakan jaringan selama
stroke iskemik akut.
• Contoh radikal bebas : superokside anion
(O2-), hydroxyl radical (OH), Hidrogen
Peroxide (H2O2), nitrit okside (NO)
Exocitosis

• Eksositosis merujuk pada rangkaian


kejadian yang disebabkan oleh akumulasi
berlebihan asam amino, yang
menyebabkan peningkatan Ca
intraselular. Sebagai second messengger
aktivasi Ca menyebabkan necrosis atau
apoptosis.
Inflamasi

• Peningkatan Ca intrasel menyebabkan


iskemik dan memproduksi sitokin
proinflamasi yang akan mengaktivasi
leukosit dan netrofil ke daerah iskemik.
Blood-Brain Barrier (BBB) dysfunction

• Radikal bebas dan inflamasi merupakan


penyebab utama yang berkontribusi untuk
cedera BBB pada iskemik akut dan cedera
reperfusi.
Apoptosis

• Dua bentuk kematian sel yaitu nekrosis


dan apoptosis. Pada iskemik, banyak sel
otak yang apoptosis (kematian sel dengan
cedera minimal) dan mempengaruhi sel
sekitarnya.
BIOMARKERS

• Coagulation/Trombosis
• Endogenous Antioxidants
• Oxidative Product
• Inflamation
• Central Nervous System (CNS) Tissue
Injury
• Miscellaneous Biomarkers
Coagulation/Trombosis

beberapa penelitian fibrinogen terbukti berhubungan dengan kejadian stroke,


Coronary Heart Disease (CHD) dan penyakit vaskular dan nonvaskular yang
menyebabkan kematian.
Kadar fibrinogen yang tinggi berhubungan dengan prognosis yang jelek setelah
3 bulan mengalami stroke iskemik.

D-dimer dan vWF juga terbukti berhubungan dengan peningkatan stroke pada
laki-laki dewasa.
D-dimer = prediktor kuat untuk stoke dengan hipertensi.
Sebagai biomarker baru vWF menunjukan sensitifitas dan spesifisitas yang
tinggi jika dikombinasikan dengan marker lainnya.
Endogenous Antioxidants
enzimatik (CAT, GPX dan SOD)

•Antioxidants Catalase (CAT) dan Glutathione Peroxidase (GPX) dapat membuang H2O2 dengan cara
yang aman untuk memproteksi sel neural dari stress oxidatif.

•Kelemahan Antioksidan enzimatik dapat diinduksi oleh stress oksidatif (mengalami peningkatan) atau di
konsumsi (mengalami penurunan)

•SOD sering di teliti pada stroke, perubahan aktifitas/konsentrasi pada darah masih banyak
diperdebatkan.
•Namun, kebanyakan penelitian mengindikasikan bahwa SOD memiliki korelasi yang signifikan dengan
defisit neurologis dan ukuran infark.

Non-Enzimatic antioxidants (retinol, asorbic, urin acid, α-tocopherol dan carotenoid)

•Pada pasien stroke memiliki kadar Non-Enzimatic antioksidan yang rendah,


tetapi banyak penelitian yang menunjukan ketidak konsistenan dan negatif
palsu.
•keseluruhan antioksidan kadarnya menurun pada stroke iskemik akut dan
beberapa menunjukan nilai prognosis.
Oxidative Product
ROSLipid, DNA dan Protein

Lipid Perioksidatif

•malondialdehide (MDA), thiobarbituric acid-reactive substances (TBARs), lipid


perioksida (ROOH) dan F2-isoprostanes (F2Ips)

•MDA dan TBARs meningkat pada pasien iskemik otak dibandingkan kontrol dan
berkorelasi dengan ukuran infark, beratnya stroke dan prognosis.
•KelemahanJika jumlah MDA meningkat akan bereaksi dengan TBA dan
menyebabkan degradasi

•F2IPs = produk prostaglandin non-siklooksigenas, biomarker yang reliabel karena


stabilitasnya baik, sensitifitas dan spesifisitasnya baik. Dapat diukur dari plasma
maupun urin. Namun penelitian masih sedikit
DNA Oxidation
•8-hyroxy-2’-deoxyguanosine (8-OHdG) sebagai produk oksidasi DNA
•Pada uji hewan menunjukan peningkatan kadar dalam darah.

Protein Oxidation
•Penelitian masih sedikit.
•Penelitian pada alzaimer dan demensia vaskuler  protein carbonyl dan
imunoglobulin G (IgG) meningkat dibandingkan kontrol
•waktu paruh15 hari membuat IgG baik digunakan sebagai marker
stress oksidative
Inflamation

Saat inflamasi kadar IL-1β, IL-6, IL-8, IL-17, TGF-β,


ICAM-1, VCAM-1, E-selectin, L-selectin, P-selectin,
TNF-α dan MCP-1 menunjukan peningkatan.

Ketika dibandingkan dengan penyakit neurologis lainnya, kadar IL-


6, TNF-α, VCAM-1, BDNF, IL-1β, ICAM-1 dan MMP-2/9 pada
pasien stoke iskemik secara signifikan berbeda dan beberapa
diantanya berkorelasi dengan defisit neurologis dan ukuran infark
seperti TNF-α, ICAM-1, BDNF dan MMP-2/9
Central Nervous System (CNS) Tissue Injury

acidic calcium
binding protein
(S100β) •Normal : sangatlah
•ukuran infark
rendah.
serebri
•Iskemik : cairan
•prognosis dari
serebrospinal (CSF)
Neuron-Specific stroke iskemik
dan darah
Enolase (NSE)

protein pada astrosit otak.


Myelin Basic
keluar ketika terjadi kerusakan sel dan sistoskeleton.
Protein (MBP)
↑ spesifik untuk kerusakan neuron.

Glia Fibrillary
Acidic Calcium protein hidropilik yang penting untuk menyusun struktur
Binding Protein selubung mielin sekitar 30% dari protein mielin
(GFAP)
Miscellaneous Biomarkers

Nucleoside
sensitivitas 70-90%
Diphosphate Kinase A
Spesifisitas 90-97%
(NDKA)

↑ 3 jam pertama
stroke

Parkinson’s Disease sensitivitas 54-91%


Protein 7 (PARK7) Spesifisitas 80-97%

Anda mungkin juga menyukai