Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN

KEPERAWATANPIELONEFRITIS
Mei Nur Fatimah (10215003)
Kastina Sholehah (10215007)
Karunia Wati Susanti (10215015)
Shinta Putri Gitayu (10215026)
Abdul Khafid Muzaki (10215033)
Siti Fatimah (10215050)
Definisi Pielonefritis
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal,
yang sifatnya akut maupun kronis. Pielonefritis akut biasanya
akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu. Bila pengobatan
pada pielonefritis akut tidak sukses madka dapat
menimbulkan gejala lanjut yang disebut dengan pielonefritis
kronis.Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala
ginjal (pelvis renalis), tubulus, dan jaringan interstinal dari
salah satu atau kedua gunjal (Brunner &Suddarth, 2002:
1436).
Klasifikasi Pielonefritis
1. Pielonefritis akut
Pielonefritis akut, yang juga dikenal sebagai nefritis
tubulointerstitial infeksiosa akuta, merupakan keadaan inflamasi
mendadak oleh bakteri yang pada awalnya mengenai daerah
interstitial dan pelvis renis atau yang lebih jarang lagi, mengenai
tubulus renal(Kowalak, Jennifer P., 2011).
2. Pielonefritis kronis
Pielonefritis kronis merupakan keadaan inflamasi yang
persisten pada ginjal dan dapat menyebabkan pembentukan parut
dalam ginjal sehingga terjadi gagal ginjal kronis.Etiologinya bisa
bakteri, metastase kanker, atau urogenus.Penyakit ini paling sering
ditemukan pada pasien yang mengalami obstruksi urinarius atau
refluks vesikoureter (Kowalak, Jennifer P., 2011).
Etiologi Pielofritis
1. Bakteri
2. Obstruksi urinari track. Misal batu ginjal atau pembesaran
prostat.
3. Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari
kandung kemih kembali ke dalam ureter.
4. Kehamilan.
5. Kencing Manis.
6. Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk melawan
infeksi.
Patofisiologi Pielonefritis
Pielonefritis merupakan penyakit saluran kemih bawah yang
pada mulanya berawal dari infeksi saluran kemih bawah.
Pielonefritis disebabkan oleh infasi bakteri pada saluran
kemih seperti bakteri : E.coli yang secara normal terdapat
pada saluran pencernaan, dan secara tidak sengaja dapat
menginfeksi atau terbawa ke saluran kemih karena pola
kebersihan yang salah. Disamping E.coli bakteri lain yang
dapat menyebabkan pielonefritis adalah klabsiella,
streptococcus. Factor lain sebagai predisposisi Pielonefritis
seperti : kehamilan, kondisi imun yang menurun, obstruksi
saluran kemih, VUR, diabetes.
Manifestasi Klinis Pielonefritis
 Nyeri panggul dan nyeri tekan pada sudut kostovertebra.
 Leukositosis.
 Urinalisis menunjukkan adanya sel darah merah dan
bakteriuria Keluhan urgency dan frequency, rasa terbakar
pada saat berkemih, dysuria, nokturia, dan hematuria (yang
biasanya mikroskopik tetapi dapat pula makroskopik).
 Urin yang tampak keruh dan memiliki bau mirip ammonia
atau berbau amis.
 Suhu tubuh 38,9o C atau lebih tinggi, demam menggigil,
mual serta muntah, anoreksia, dan perasaan mudah letih di
seluruh tubuh (general fatigue).
Pemeriksaan Penunjang Pielonefritis
1. Urinalisis
a) Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting
adanya ISK. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5
leukosit/lapang pandang besar (LPB) sediment air kemih
b) Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB
sediment air kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan
patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.
2. Bakteriologis
a) Mikroskopis : satu bakteri lapangan pandang minyak emersi. 102 -
103 organisme koliform / mL urin plus piuria
b) Biakan bakteri
c) Tes kimiawi : tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna
pada uji carik
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme
spesifik
4. Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per
milliliter urin dari urin tampung aliran tengah atau dari
specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria utama
adanya infeksi.
Penatalaksanaan medis menurut Barbara
K. Timby dan Nancy E. Smith tahun 2007:
1. Mengurangi demam dan nyeri dan menentukan obat-obat
antimicrobialseperti trimethroprim-sulfamethoxazole (TMF-
SMZ, Septra), gentamycindengan atau tanpa ampicilin,
cephelosporin, atau ciprofloksasin (cipro)selama 14 hari
2. Merilekskan otot halus pada ureter dan kandung kemih,
meningkatkan rasanyaman, dan meningkatkan kapasitas
kandung kemih menggunakan obatfarmakologi tambahan
antispasmodic dan anticholinergic
sepertioxybutinin(Ditropan) dan propantheline (Pro-
Banthine)
Komplikasi
a) Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang,
pasokan darah pada area medula akan terganggu dan akan
diikuti nekrosis papila guinjal, terutama pada penderita
diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi.
b) Fionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada
ureter yang dekat sekali dengan ginjal. Cairan yang
terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami
supurasi, sehingga ginjal mengalami peregangan akibat
adanya pus.
c) Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula
ginjal, dan meluas ke dalam jaringan perirenal, terjadi abses
perinefrik.
Patway dan Askep
Open word

Anda mungkin juga menyukai