Anda di halaman 1dari 25

Kultur Sekolah

Oleh : Kelompok 5
Outline
Pengertian Bullying Faktor yang
mempengaruhi Bullying
Jenis Kultur Sekolah Dampak Bullying

Pengertian Bullying Upaya Meminimalisir


Bullying
Dasar Hukum
Unsur Bullying
Kasus Bullying

Bentuk Bullying Degredasi


Makna
Bullying
Pihak yang Terlibat Contoh Kasus
Apa itu kultur sekolah?
Kultur sekolah pada dasarnya merupakan suatu kondisi yang
terbentuk dari seluruh sikap dan tindakan individu atau kelompok
dalam komunitas sekolah yang cenderung untuk melakukan
segala aktivitas berbasis belajar sehingga menjadi ciri atau
kebiasaan yang dimiliki.
Kultur negative : Kultur positif :
kegiatan yang tidak mendukung pada kegiatan yang mendukung pada
peningkatan kualitas pendidikan peningkatan kualitas pendidikan
“BULLYING”
Pengertian Bullying

Bullying adalah suatu perilaku negatif yang dilakukan secara


berulang-ulang, dilakukan dengan sadar dan sengaja yang bertujuan
untuk menyakiti orang lain secara fisik maupun emosional, dilakukan
oleh seorang anak atau kelompok anak dan terdapat ketidak-
seimbangan kekuatan atau kekuasaan dari pihak-pihak yang terlibat.

Kata Bullying berasal dari Bahasa Inggris, yaitu dari kata bull yang
berarti banteng yang senang merunduk kesana kemari.
Dalam Bahasa Indonesia, secara etimologi kata bully berarti
penggertak, orang yang mengganggu orang lemah.
Unsur Bullying

Ketidakseimbangan Keinginan untuk Ancaman agresi Perasaan senang pada pel


kekuatan mencederai yang berulang- aku dan tertekan
(imbalance power) ulang pada korban
Bentuk Bullying
Menurut Coloroso (2007), bullying dibagi menjadi empat jenis, yaitu :

Bullying Fisik
Berbentuk kontak fisik seperti memukuli,
menendang, menampar, mencekik, dll.

Bullying verbal
Berbentuk ucapan seperti julukan nama,
celaan, fitnah, kritikan kejam penghinaan, Bullying Relasional
pernyataan-pernyataan pelecehan, dll Perilaku bullying dilakukan dengan
memutuskan relasi-hubungan sosial
seseorang (pengabaian, pengucilan
atau penghindaran)

Bullying Elektronik
perilaku bullying yang dilakukan pelakunya
melalui sarana elektronik seperti handphonei
nternet, website, chatting room, e-mail, dll.
Pihak yang Terlibat
Menurut Salmivalli (2010), terdapat beberapa peran terjadinya skenario bullying di sekolah yaitu sebagai berikut :

Bullies (pelaku bullying) Assisting the bully Reinforcing the bully


orang yang secara fisik orang yang menemani tem orang yang
dan/atau emosional annya melakukan bullying. mendukung temannya
melukai korban. melakukan bullying.

Victim (korban bullying) Outsider Defender


orang yang seringkali orang yang tahu bahwa hal orang yang berusaha
menjadi sasaran bully itu terjadi, namun seolah- membela dan membantu
olah tidak peduli korban
Faktor yang
Mempengaruhi Bullying
Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah : orang tua yang sering menghukum
anaknya secara berlebihan, atau situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan permusuhan.
Sekolah
Pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya, anakanak sebagai pelaku bullying
akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain.
Kelompok Sebaya
Beberapa anak melakukan bullying dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam
kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
Tayangan Televisi dan Media Sosial
Televisi dan media cetak membentuk pola perilaku. Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006)
memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka
meniru geraknya (64%) dan kata-katanya (43%)
Dampak Bullying
Dampak Negatif
• Munculnya berbagai masalah mental seperti depresi,
kegelisahan dan masalah tidur, masalah ini mungkin
akan terbawa hingga dewasa

• Keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala,


sakit perut dan ketegangan otot.

• Rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah

• Penurunan semangat belajar dan prestasi akademis.

• Dalam kasus yang cukup langka, anak-anak korban


bullying mungkin akan menunjukkan sifat kekerasan.
Dampak Positif

• Lebih kuat dan tegar dalam menghadapi


suatu masalah.

• Terdorong untuk berintrospeksi diri.

• Termotivasi untuk menunjukkan potensi


mereka agar tidak lagi direndahkan.
Upaya Meminimalisir Bullying
Upaya Preventif

• Upaya pengendalian dari diri sendiri


• Komunikasi yang baik dengan orang tua
• Pandai bersosialisasi
• Mengajarkan kemampuan asertif
• Meningkatkan kesadaran akan perilaku bullying serta
penegakkan hukum mengenai bullying disekolah
• Membekali remaja untuk membela dirinya sendiri
• Pandai dalam memilih teman pergaulan
• Mengisi waktu senggang untuk berbuat hal-hal yang positif
• Pengawasan media sosial dari pemerintah
Upaya Kuratif

• Jangan menyalahkan anak atas tindakan bullying yang dilakukan


• Cari akar permasalahannya
• Minta bantuan pihak ke-3 (guru/profesional)
• Pendekatan persuasive, personal, melalui teman dan orang tua
• Pemberian saknsi atau hukuman
• Komunikasi dan interaksi antara pelaku bullying, korban dan orang tua
• Pengawasan dari semua pihak agar tidak terulang lagi
Dasar Hukum tentang Kasus Bullying
Aspek hukum bullying dalam kitab Undang – Undang Hukum Pidana disingkat KUHP diantaranya :

Pasal 368 ( 1 )
Baran siapa denagn maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain seacra melawan
hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan
barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, atau supaya
memberi hutang maupun menghapuskan piutang daincam karena pemerasan dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun .

Pasal 351 KUHP


Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau
pidana pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah .
Sedangkan bullying yang terjadi pada anak diatur dalam UU No.
23 th. 2002 tentang perlindungan anak pasal 80
“setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan
atau penganiayaan anak, pidana penjara paling lama 3 tahun 6 bulan dan atau
denda paling banyak 72 juta. Dalam hal ini mengakibatkan anak luka berat, pelaku
dipidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak 100.000.000."
Degredasi Makna
Bullying

Saat ini bullying justru dijadikan sebagai simbol keakraban


dalam suatu kelompok sosial.
Misalnya dengan memanggil teman dengan nama julukan
tertentu ataupun bentuk bullying lainnya yang bertujuan
sebagai candaan untuk menambah keakraban
Contoh Kasus Bullying
Be a Buddy,
Not a Bully

Anda mungkin juga menyukai