Argillaceous
(clay, shale, slate, ash yang mengandung
SiO2, Al2O3 dan Fe2O3)
Tahapan Pembuatan Semen
Portland
Proses Peleburan
Dry Process
Wet Process
Proses Pembakaran
Proses Penggilingan
Proses Pembakaran
Proses Peleburan
Dry Process
Material semen dihancurkan bersamaan
hingga berukuran 100-200 mesh agar
kontak antar partikel dapat maksimal.
Proses Peleburan
Wet Process
Material calcareous dicampur air agar
kerikil-kerikilnya keluar. Kemudian kedua
material mentah ini digiling dalam “wet
grinding mill”
Proses Pembakaran
campuran masuk ke dalam “rotary kiln”
dan dipanaskan perlahan-lahan melalui
beberapa proses temperatur seperti
berikut (API Spec. 10A, Material and
Testing for Well Cement)
Tahapan Temperature
100 oC = pembebasan air bebas
200 oC = dehidroksilasi mineral-mineral clay
900 oC = kristalisasi mineral-mineral clay
yang mengalami dehidroksilasi dan
dekomposisi CaCO3.
900–1200 oC = reaksi antara CaCO3 atau
CaO dengan aluminosilicates.
1250–1280 oC = mulai terbentuk fasa liquid.
>1280 oC = fasa liquid terus terbentuk,
komponenkomponen semen terjadi.
Proses Pendinginan
Bila laju pendinginan lambat, akan
dihasilkan produk yang baik dimana terjadi
proses kristalisasi dari clinker akan
meningkatkan kekuatan semen.
Secondary Cementing
Squeeze Cementing
Re-Cementing
Plug Back Cementing
Primary Cementing
Primary cementing adalah penyemenan yang
langsung dilakukan setelah rangkaian casing
diturunkan ke dalam lubang sumur.
Tujuan :
Menutup formasi yang sudah tidak produktif.
Menutup zona loss circulation.
Mengurangi WOR, GOR, WGR
Memperbaiki kebocoran yang terjadi pada
casing.
Memperbaiki primary cementing
Jenis Squeeze Cementing
Berdasarkan Tekanan
High Pressure Squeeze Cementing (HPSC)
Low Pressure Squeeze Cementing (LPSC)
Teknik Pemompaan
Running Squeeze
Hesitation
Metode Pemompaan
Brandenhead Squeeze Method
Packer Squeeze Method
Berdasarkan Tekanan
High Pressure Squeeze Cementing (HPSC)
Digunakan untuk membesarkan fract
Digunakan ketika ada mud cake dengan Brine
Hesitation
Pemompaan semen dgn volume dan interval
waktu tertentu, biasanya volume 0.25-0.5 bbl dan
interval waktu 10-15 menit
Dengan tujuan agar semen terhidrasi
Metode Pemompaan
Brandenhead Squeeze Method
Penyemenan yg dilakukan dengan cara :
○ Pemasangan Bridge Plug
○ Running DP
○ Injeksi Semen
○ Tutup Pipe RAM sehingga sumur menjadi vacum
○ Berikan tekanan untuk mendorong semen.
Negative Test
○ Kurangi PH dari casing, kemudian ganti dengan PH
oil/diesel.
Re-Cementing
Re-Cementing dilakukan untuk
menyempurnakan primary cementing yang
gagal dan untuk memperluas perlindungan
casing di atas top semen.
Tujuan :
Menutup atau meninggalkan sumur.
Menutup zona air di bawah zona minyak agar water-oil
ratio berkurang pada open hole completion.
Menutup lost circulation zone
Tempat dudukan whip stock
Kelebihan :
Tingkat akurasi tinggi
Mengurangi kontaminasi semen
Kekurangan :
Volume semen yg diturunkan sedikit
Tidak cocol untuk sumur dalam
Balance Plug
Dengan cara mensirkulasi semen dan
spacer hingga mencapai ketinggian
fluida yang sama.
Additif
Extender, menurunkan harga densitas
dari semen pemboran