Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 1

1. ANDIRI
2. LA JEJE
3. HASTUTI
4. RISNA SARANANI
5. FADILAH DEWI FITRIA
Penyakit Tropis adalah penyakit yang
lazim terjadi di daerah tropis dan subtropis.
Istilah ini juga sering mengacu pada penyakit
yang berkembang di wilayah panas
berkondisi lembab, seperti malaria, demam
berdarah dan kusta.
Penyakit tropis merupakan penyakit yang
menjangkit pada area tropis Penyakit menular
maupun tidak menular Penyakit infeksi dan
noninfeksi
a.Lingkungan

lingkungan merupakan factor penting yang mempengaruhi


keseimbangan anatara host dan agen
Lingkungn terdiri dari factor fisik dan non fisik

a. Lingkungan fisik meliputi :


1. Keadaan geografis
2. Kelmbaban udara
3. Temperatur
4. Lingkungan tempat tinggal

b. Lingkungan non fisik meliputi :


1. sosial ( pendidian ,pekerjaan )
2. Budaya ( adat kebiasaan turun menurun )
3. Ekonomi ( kebijaan mikro dan kebijakan local )
4. Plitik (suksesi kepemimpinan yang mempengaruhi kebijakan
pencecegahan dan penanggulangan suatu penyakit )
Hal yang perlu di perhatiakan tentang host
meliputi :
1. Karakteristik ( umur,jenis kelamin ,pekerjan
keturunan,ras,gaya hidup
2. gizi atau daya tahan tubuh
3. pertahan tubuh
4. kesehatan pribadi
5. gejala dan tanda penyakit
6. pengobatan
a. Faktor agen penyebab penyakit
b. bahan kimia ,mekanik,stress,( psikologis ),dan
biologis ( infeksi bakteri ,virus,parasit,atau
jamur)
c. Salah satu sifat agen penyakit adalah virulensi
d. Virulensi merupakan kemampuan atau
keganasan suatu agen penyebab penyakit untuk
menimbulan kerusakan pada sasaran.
a. Penyakit yang di sebabkan oleh virus :
a. Gastroenteritis
b. Poliomyelitis
c. Parotitis epidemika
d. demam Berdarah Dengue
e. Morbilli
f. Varicella
g. Hepatitis
h.hiv/aids.
i. flu burung / avian influenza
b. Penyakit infeksi oleh bakteri Bakteri
TBC (Tuberculosis), Penyebabnya adalah
Mycobacterium tuberculosis & M. Bovis.
Ditularkan lewat udara saat pasien batuk atau
percikan ludah.
• Diphteria
•Pertussis
•Tetanus
•Tetanus
•typhoid fever
•Cholera (kolera,muntah-berak)
•Dysenteri
a.Penyakit infeksi oleh bakteri

( TBC,difteria,pertusis,tetanus neonatorum,demam
tifoid,kusta,pes,antraks,leptoperosis )

b. Penyakit infeksi leh virus

( DBD,chikunguny,campak,hepatitis,rabies,HIV-
AIDS,varisela,flu burung,SARS,polio )

Penyakit infeksi oleh parait ( malaria,cacing ,filariasis )


Dalam ilmu kesehatan istilah penyakit tropis (tropical
medicine) dinisbatkan pada wilayah-wilayah beriklim
panas seputar garis khatulistiwa. Istilah ini
diperkenalkan para peneliti kesehatan dari Barat (Eropa
dan Amerika) yang keadaan wilayahnya jauh berbeda
dengan Indonesia. Penyakit tropis sebenarnya memiliki
konotasi yang negatif yang berhubungan dengan cara
hidup yang tidak sehat, hygiene yang buruk, dan
penyakit yang menular. Selama penjajahan Belanda,
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en weten
schappen, organisasi ilmiah Belanda dalam bidang
kesehatan melakukan riset selama seratus enam puluh
empat tahun tentang penyakit tropis untuk
kepentingan pemerintah kolonial Belanda dalam
melancarkan sistem politik sosial-ekonominya dalam
penguasaan sumber-sumber kekayaan negara
jajahannya. Dalam perkembangan penelitian kesehatan,
didapatkan fakta bahwa penyakit tropis bukanlah
penyakit yang aneh dan mengerikan seperti yang
disangka oleh kebanyakan orang sebelumnya.
Bahkan beberapa jenis penyakit tropis mungkin saja
terjadi di daerah yang beriklim sedang, hanya berbeda
pada frekuensi penderitanya saja. Perbedaan ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti iklim,
demografi, sosial-ekonomi dan faktor genetik. Menurut
Dr dr Umar Zein, ada beberapa macam penyakit tropis
yang sudah dikenal sejak masa penjajahan Belanda,
ratusan tahun lalu seperti penyakit cacar, polio,
frambusia (puru), malaria, kolera, tuberkulosis, kusta
dan elefantiasis (kakigajah). Kategori penyakit tropis
lainnya adalah malaria, demam berdarah, tifus, sepsis,
hepatitis, dan TBC. Namun, meski telah diteliti selama
ratusan tahun, penyakit- penyakit tropis ini masih saja
ditemui dan berkembang di kelompok masyarakat
tertentu seperti, di Indonesia. Berbagai penelitian yang
mengeluarkan dana yang tergolong besar yang
dilakukan untuk mencari cara penanggulangan dan
pemberantasan penyakit tropis ini masih belum juga
menunjukkan hasil yang memuaskan karena penyakit-
penyakit ini berhubungan erat dengan pola hidup
masyarakat itu sendiri.
a.Kontak langsung (hubungan
seks,kulit,verisela )

b.Udara ( percika ludah )

c.vektor ( nyamuk,pinjal,anjing,kucing,kera )
a. Tindakan terpenting : memutus rantai
penularan ( menghentikan kontak dengn
agen penyebab penyakit dengan host )
b. Menitik beratkan penanggulangan factor
resiko penyakit ( lingkungan dan perilku )
a. Penyelidikan epidemiologis, yaitu melakukan
penyelidikan untuk mengenal sifat-sifat penyebabnya
serta faktor yang dapat menimbulkan wabah.

b. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi


penderita termasuk karantina.

c. Pencegahan dan pengebalan, yaitu tindakan yang


dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada
mereka yang belum sakit tetapi memiliki resiko terkena
penyakit.

d. Pemusnahan penyebab penyakit, yaitu bibit penyakit


yang dapat berupa bakteri, virus, dan lain-lain.
e. Penanganan jenazah akibat wabah.
f. Penyuluhan kepada masyarakat.
a. Pengeringan lahan basah untuk mengurangi
populasi serangga dan vektor lainnya.

b. Aplikasi insektisida dan / atau penolak serangga)


pada permukaan strategis seperti: pakaian, kulit,
bangunan, habitat serangga, dan kelambu.

c. Penggunaan kelambu tempat tidur atas (juga


dikenal sebagai "kelambu") untuk mengurangi
penularan malam hari, karena spesies tertentu dari
nyamuk tropis pakan terutama di malam hari.

d. Penggunaan air sumur, dan / atau penyaringan air,


filter air, atau air pengobatan dengan tablet air
untuk menghasilkan air minum bebas dari parasit.
e. Pengembangan dan penggunaan vaksin untuk
mempromosikan kekebalan penyakit.
f. Farmakologis pra-pajanan (untuk mencegah
penyakit sebelum pajanan terhadap lingkungan
atau vektor).
g. Farmakologis profilaksis pasca pajanan (untuk
mencegah penyakit setelah terpapar lingkungan
dan atau vektor).
h. Terapi farmakologis (untuk mengobati penyakit
setelah infeksi atau infestasi).
i. Membantu dengan pembangunan ekonomi di
daerah endemik. Misalnya dengan memberikan
kredit mikro untuk memungkinkan investasi di
bidang pertanian lebih efisien dan produktif. Hal
ini pada gilirannya dapat membantu subsisten
pertanian menjadi lebih menguntungkan, dan ini
keuntungan dapat digunakan oleh penduduk
setempat untuk pencegahan penyakit dan
pengobatan, dengan manfaat tambahan
mengurangi angka kemiskinan.
HASTUTI
RISNA SARANANI
FADILAH DEWI FITRIA
LAJEJE
ANDIRI

Anda mungkin juga menyukai