GERONTIK Gerontologi berasal dari bahasa latin yaitu geros berarti usia dan logos berarti ilmu. Gerontologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah – masalah yang terjadi pada lanjut usia (Miller, 1990) Gerontologi merupakan pendekatan ilmiah (scientific approach) terhadap berbagai aspek dalam proses penuaan, seperti aspek kesehatan, psikologis, sosial ekonomi, perilaku, lingkungan, dan lain- lain (S. Tamher, 2009). Keperawatan gerontik atau keperawatan gerontologik adalah spesialis keperawatan lanjut usia yang menjalankan peran dan tanggung jawabnya terhadap tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan ilmu pengetahuan, keahlian, keterampilan, teknologi, dan seni dalam merawat untuk meningkatkan fungsi optimal lanjut usia secara komprehensif (Kushariyadi, 2010). Sedangkan geriatri berasal dari bahasa latin yaitu geros berarti lanjut usia dan eatriea berarti kesehatan atau medis. Geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran berfokus pada masalah kedokteran, yaitu penyakit yang timbul pada lanjut usia (Black & Jacob, 1997). Menurut S. Tamher (2009), geriatri merupakan salah satu cabang dari gerontology dan medis yang mempelajari khusus aspek kesehatan dari usia lanjut, baik yang ditinjau dari segi promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative yang mencangkup kesehatan badani, jiwa dan social, serta penyakit cacat. Batasan – batasan usia lanjut
Usia yang dijadikan patokan untuk lanjut usia
berbeda – beda, umumnya berkisar antara 60 – 65 tahun. Beberapa pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai berikut : Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada empat tahapan yaitu Usia pertengahan (middle age) usia 45 – 59 tahun Lanjut usia (elderly) usia 60 – 74 tahun Lanjut usia tua (old) usia 75 – 90 tahun Usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun Di Indonesia, batasan mengenai lanjut usia adalah 60 tahun ke atas, terdapat didalam Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2. Faktor – faktor yang mempengaruhi ketuaan Meliputi : Hereditas (keturunan/ genetik) Nutrisi / makanan Status kesehatan Pengalaman hidup Lingkungan Stress Mitos – mitos lanjut usia dan kenyataannya 1. Menurut kedamaian dan ketenangan Lanjut usia dapat santai menikmati hasil kerja dan jernih payahnya dimasa muda dan dewasanya, badai dan berbagai goncangan kehidupan seakan- akan sudah berhasil dilewati. Kenyataan : Sering ditemui stress karena kemiskinan dan berbagai keluhan serta penderitaan karena penyakit. Depresi Kekhawatiran Paranoid Masalah psikotik 2. Mitos konservatisme dan kemunduran Pandangan bahwa lanjut usia pada umumnya : Konservatif Tidak kreatif Menolak inovasi Berorientasi ke masa silam Merindukan masa lalu Kembali ke masa anak- anak Susah berubah Keras kepala dan, Cerewet Kenyataan : Tidak semua lanjut usia bersikap dan berpikiran demikian. 3. Mitos berpenyakitan Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai oleh berbagai penderitaan akibat bermacam penyakit yang menyertai proses menua. Kenyataan : Memang proses penuaan disertai dengan menurunnya daya tahan tubuh dan metabolism sehingga rawan terhadap penyakit. Tetapi banyak penyakit yang masa sekarang dapat dikontrol dan diobati. 4. Mitos senilitas Lanjut usia dipandang sebagai masa pikun yang disebabkan oleh kerusakan bagian otak (banyak yang tetap sehat dan segar). Banyak cara untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan daya ingat. 5. Mitos tidak jatuh cinta Lanjut usia tidak lagi jatuh cinta dan gairah kepada lawan jenis tidak ada. Kenyataan : Perasaan dan emosi setiap orang berubah sepanjang masa. Perasaan cinta tidak berhenti hanya karena menjadi lanjut usia. 6. Mitos aseksualitas Ada pandangan bahwa pada lanjut usia, hubungan seks itu menurun, minat, dorongan, gairah, kebutuhan, dan daya seks berkurang. Kenyataan : Menunjukkan bahwa kehidupan seks pada lanjut usia normal saja. Memang frekuensi hubungan seksual menurun, sejalan dengan meningkatnya usia tetapi masih tetap tinggi.
7. Mitos ketidakproduktifan Lanjut usia dipandang sebagai usia tidak produktif. Kenyataan : Tidak demikian, banyak lanjut usia yang mencapai kematangan, kemantapan, dan produktifitas mental dan material.