Anda di halaman 1dari 7

Pencucian Darah dengan

Metode Hemodialisis
Oleh : Yusril Ihza Wijaya (113170104)
Definisi dan Tujuan
 Hemodialisis adalah dialisis yang dilakukan di luar tubuh
yang biasa kita sebut cuci darah atau pembersihan darah
dengan menggunakan mesin atau ginjal buatan dari zat-zat
yang terlarut dalam darah, seperti toksin ureum dan kalim
atau zat pelarutnya yaitu air atau serum darah
(Suwitra,2006).
 Hemodilasisis digunakan pada pasien dalam keadaan sakit
akut dan membutuhkan terapi dialisis jangka pendek
(beberapa hari hingga beberapa minggu) atau dengan pasien
penyakit gagal ginjal stadium akhir atau end stage renal
disease (ESRD) yang membutuhkan terapi jangka panjang.
 Tujuan dilakukan hemodialisis untuk menggantikan fungsi
ginjal dalam fungsi ekskresi (membuang sisa-sisa
metabolisme dalam tubuh). Tujuan utama Hemodialisis
adalah untuk mengembalikan suasana cairan ekstra dan
intrasel yang sebenarnya merupakan fungsi dari ginjal
normal.
Peralatan
Peralatan hemodialisis meliputi mesin hemodialisis, dialiser, dan dialisat.
 Mesin hemodialisis merupakan perpaduan dari komputer dan pompa, komputer yang memiliki fungsi untuk
mengatur dan memonitor dan pompa dalam mesin untuk mengalirkan darah dari tubuh dan mengembalikan ke
tubuh.
 Dialiser merupakan tempat dimana proses hemodialisis berlangsung, tempat pertukaran zat-zat dan cairan
dalam darah. Terdiri dari dua kompartmen masing-masing untuk cairan dialisat dan darah. Kedua kompartmen
dipisahkan membran semipermeabel yang mencegah kedua cairan tersebut bercampur.
 Dialisat merupakan cairan yang terdiri atas air dan elektrolit utama dari serum normal yang dipompakan
melewati dialiser ke darah pasien (Thomas & Smith, 2003). Komposisinya diatur sedemikan rupa sehingga
mendekati komposisi ion darah normal dan dimodifikasi sedikit agar dapat memperbaiki gangguan cairan dan
elektrolit pasien ESRD.
Prinsip Kerja
Pada hemodialisis ada 2 proses fisika yang penting ialah
ditusi dan ultrafiltrasi (VanStone, 1983).
 Proses difusi yaitu berpindahnya bahan-bahan
terlarut baik dari dalam darah ke cairan dialisat
maupun berpindahnya bahan-bahan terlarut dalam
dialisat masuk ke dalam darah penderita melewati
membran semipermeabel. Bahan-bahan yang berasal
dari darah misalnya : ureum, kreatinin, asam urat,
sodium, kalium dan lain-lainnya, sedang bahan-
bahan yang masuk dari cairan dialisat masuk ke
dalam darah melewati membran semipermeabel tadi
misalnya kalsium, asetat.
 Ultrafiltrasi adalah berpindahnya solvent (air) dengan
zat-zat terlarut (solute) dari darah melewati membran
dialisis masuk ke dalam cairan dialisat karena
perbedaan tekanan hidrostatik, antara tekanan
hidrostatik di dalam darah dibanding dengan di
dalam dialisat, dan hal ini digambarkan dengan Trans
membrane pressure (TMP).
Kesimpulan

 Hemodilasis/cuci darah adalah pembersihan darah dengan menggunakan mesin atau


ginjal buatan dari zat-zat yang terlarut dalam darah.
 Tujuan hemodialisis untuk menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi ekskresi
(membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh) dan untuk mengembalikan suasana
cairan ekstra dan intrasel yang sebenarnya merupakan fungsi dari ginjal normal.
 Peralatan hemodialisis meliputi mesin hemodialisis, dialiser, dan dialisat.
 Dua prinsip yang mendasari kerja hemodialisis, yaitu difusi yaitu berpindahnya bahan-
bahan terlarut baik dari dalam darah ke cairan dialisat maupun sebaliknya dan
ultrafiltrasi yaitu berpindahnya solvent (air) dengan zat-zat terlarut (solute) dari darah
melewati membran dialisis masuk ke dalam cairan dialisat karena perbedaan tekanan
hidrostatik.
Daftar Pustaka

 Atmojo, Suhardi.Prinsip dan Indikasi Hemodialisis. Yogyakarta. Fakultas Kedokteran


UGM.
 Munawar, Usep. 2017. Hubungan Kejadian Komplikasi Intradialisis dengan Nilai
Saturasi Oksigen (SpO2) pada Pasien Hemodialisis Di RSUD Prof. Dr.Margono.
Purwokerto. UMP.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai