Anda di halaman 1dari 24

DEFISIENSI

VITAMIN A

Jessica Teresia Metekohy


PENDAHULUAN
Bahan esensial untuk pertumbuhan :
• Vitamin larut air : B dan C
• Vitamin larut lemak : A, D, E, dan K
SIFAT DAN SUMBER
VITAMIN A
1. Larut lemak, stabil pada suhu tinggi, hancur
karena oksidasi
2. Sumber vitamin A
 vitamin A1 : hati, lemak hewan, telur,susu,mentega
 vitamin A2: hati, ikan air tawar.
 karoten : sayuran hijau seperti bayam, dan
kangkung, wortel ,pepaya, ubi merah,
minyak kelapa sawit
 neonatus : Air susu ibu (ASI)
FISIOLOGIS
 90 % vitamin A tersimpan di hati
 Karoten atau pro vitamin A harus dikonversikan
menjadi vitamin A sebelum diserap
 Penyerapan bergantung pada fungsi serap lemak
yaitu asam empedu dan aktifitas lipase
 Vitamin A berperan dalam fungsi penglihatan
 Fungsi pertumbuhan sel metabolisme tulang.
Perkembangan plasenta DLL
KEBUTUHAN VITAMIN A
Usia Kebutuhan Vitamin A

Bayi 1.500 SI

Umur 1– 3 tahun 2.000 SI

Umur 4 – 6 tahun 2.500 SI

Umur 7 – 9 tahun 3.500 SI

Umur 10 – 12 tahun 4.500 SI

Umur 13– 19 tahun 5.000 SI


DEFINISI
Defisiensi vitamin A :
Suatu kondisi dimana simpanan
vitamin A dalam tubuh berkurang.
Keadaan ini ditunjukan dengan kadar
serum retinol dalam darah kurang dari
20\dl
EPIDEMIOLOGI
• Negara-negara berkembang
• Negara asia dan afrika
(Bangladesh,India, Indonesia, dan
Nepal)
INDONESIA

• 1992 : ± 50% balita serum retinol < 20\dl


• 2006 : 14.6% balita serum retinol < 20 \dl
ETIOLOGI
1. Terdapat kekurangan vitamin A atau
provitamin A dalam diet.
2. Terdapat gangguan resorbsi vitamin A atau
provitamin A
3. Terdapat gangguan konversi provitamin A
menjadi vitamin A
4. Kerusakan hati
5. Kelainan kelenjar tiroidea
FAKTOR RISIKO
1. Bayi
usia
2. balita

Laki-laki
Jenis kelamin
>perempuan
Faktor risiko
Musim panas
Musim cadangan
makanan sedikit

Penyakit Campak, diare,


penyerta malaria
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
• Rabun Senja
• Bercak bitot
• Xerosis conjungtivae
• Xerosis cornea
• Keratomalacia
BERCAK BITOT
KERATOMALACIA
DIAGNOSIS
1. Manifestasi klinis
2. Penyakit penyerta
3. Pemeriksaan penunjang :
–Pemeriksaan histpatologi
–Pemeriksaan biokimia
Sitologi impresi
Pemeriksaan histologis untuk
mengetahui adanya keratinisasi pada
konjungtiva
Pemeriksaan Biokimia
1. Serum retinol
defisiensi :
0.70 mmol/l atau < 20 jug/dl
2. Konsentrasi vitamin A dalam ASI < 1.75
mmol/l
PENATALAKSANAAN
• Defiensi vitamin A laten :
Vitamin A harian sebanyak 1500 g
• Xerofthalmia :
1500 g/kg/24 jam ( peroral selama 5 hari
dan kemudian dilanjutkan dengan injeksi
intramuscular 7500 g vitamin A setiap
hari sampai terjadi penyembuhan )
PENCEGAHAN
• Mempromosikan ASI
• Suplementasi
• Fortifikasi vitamin A
• Diet
• Pengendalian infeksi
KESIMPULAN
• Vitamin A merupakan salah satu vitamin
larut lemak yang sangat penting bagi tubuh
• Defiensi vitamin A dapat menyebabkan
berbagai macam kelainan terutama kelainan
pada fungsi penglihatan
• Pada ibu hamil konsumsi vitamin A cukup
sangat penting
• Diagnosis dini dan pencegahan terjadinya
defiensi vitamin A penting dilakukan
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai