PPIC MK.11 (Dede Kurniawan - 41616110119)
PPIC MK.11 (Dede Kurniawan - 41616110119)
Planning (MRP)
Dede Kurniawan / 41616110119
Definis MRP
MRP adalah suatu sistem informasi berbasis
komputer yang menterjemahkan Jadwal Produksi
Induk (Master Production Schedule) untuk barang
Jadi (produk akhir) menjadi beberapa tahapan
kebutuhan sub-assy, komponen dan bahan baku.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa MRP
adalah suatu rencana produksi untuk sejumlah
produk jadi dengan menggunakan tenggang
waktu sehingga dapat ditentukan kapan dan
berapa banyak dipesan untuk masing-masing
komponen suatu produk yang akan dibuat.
Sistem MRP (Material
Requirement Plan)
Suatu sistem pada umumnya terdapat INPUT
dan OUTPUT. Input daripada sistem MRP
adalah Master Production Schedule (MPS) atau
Jadwal Produksi Induk, Inventory Status File
(Berkas Status Persediaan) dan Bill of Materials
(BOM) atau Daftar Material sedangkan
Outputnya adalah Order Release Requirement
(Kebutuhan Material yang akan dipesan), Order
Scheduling (Jadwal Pemesanan Material) dan
Planned Order (Rencana Pesan di masa yang
akan datang).
3 INPUT penting pada Material Requirement
Planning (MRP) atau Perencanaan Kebutuhan
Material
Struktur MRP
Manfaat MRP
1. Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen.
Oleh karena itu, tanpa adanya perencanaan agregat secara akurat maka
semua aktivitas industri akan menjadi sangat keli
4 Langkah Dasar Proses
MRP :
1. Netting (Perhitungan Kebutuhan Bersih)
Kebutuhan Bersih (NR) dihitung sebagai nilai dari
Kebutuhan Kotor (GR) minus Jadwal Penerimaan (SR)
minus Persediaan Ditangan (OH). Kebutuhan bersih
dianggap nol bila NR lebih kecil dari atau sama
dengan nol.
4. Explosion
Langkah ini merupakan proses perhitungan
kebutuhan kotor untuk tingkat item
(komponen) pada level yang lebih rendah dari
struktur produk yang tersedia
Perbedaan MRP dan
Inventory
Sumber input : Tipe Inventory Output
Tentukan metode lot sizing bila alternatif teknik lot sizing yang akan digunakan
adalah 1) Economic Order Quantity, dan 2) Least Total Cost (LTC)
Pembahasan
Untuk menentukan metode lot sizing mana yang sebaiknya digunakan, dilakukan analisis
dampak biaya persediaan dari setiap alternatif teknik lot sizing. Berikut analisis untuk
tiap-tiap teknik lot sizing:
Yakni penentuan jumlah lot size dengan menggunakan konsep EOQ yang secara eksplisit
menyeimbangkan biaya simpan dan pesan tahunan.Dalam model EOQ permintaan
diasumsikan konstan, atau dengan kata lain diperlukan safety stock untuk mengantisipasi
variabilitas permintaan. EOQ menggunakan estimasi total permintaan tahunan, stup cost
atau order cost, dan holding cost tahunan. EOQ tidak didisain untuk sistim dengan
periode waktu yang diskrit seperti halnya MRP. MRP mengasumsikan bahwa kebutuhan
telah dipenuhi pada awal periode. Holding cost hanya diperhitungkan pada persediaan
akhir, tidak dihitung berdasarkan rata-rata persediaan sebagaimana EOQ. Sementara EOQ
berasumsi bahwa penggunaan persediaan didasarkan pada basis kontinyu selama
periode. Berdasarkan hal-hal tersebut maka pemecahan contoh sola di atas bila
digunakan metode EOQ akan sebagai berikut:
5 95 0 16 0,8 0 89
Keterangan:
Metode ini merupakan metode penentuan lot size yang dinamis yang
menghitung jumlah komponen yang dipesan dengan membandingkan
antara biaya simpan dan biaya pesan untuk berbagai lot size dan
memilih lot yang memiliki biaya simpan dan biaya pesan yang hampir
sama. Bila lot sizing Jumlah Pembelian dihitung dengan metoda LTC,
maka perhitungan dilakukan
1 50 0 47 47
1-2 110 3 47 50
1-3 180 10 47 57
1-4 240 19 47 66
6 75 0 47 47
6-7 135 3 47 50
4 60 0 95 4,75 0 85
5 95 0 0 0 0 85
7 60 0 55 2,75 0 140,5
8 55 0 0 0 0 140,05