Anda di halaman 1dari 26

Refleksi Kasus

ICU
- Syok Sepsis -

DANIEL DERIAN CHRISANDI


42170135

Pembimbing Klinik:

dr. Yos Kresna W., M.Sc, Sp. An


Identitas Pasien
– Nama Pasien : Ibu S – Keadaan Umum. : Sedang
– Tanggal Lahir :1 Juli 1973 – Kesadaran : Compos Mentis E4 V5 M6
– No RM : 00260XXX – Berat Badan : ±50𝑘𝑔
– Usia : 45 tahun
– Status Gizi : Baik
– Tanggal Masuk ICU : 3 Desember 2018
– Alat Bantu Napas: O2 3-5 lpm Nasal Canul
– Tanggal Keluar ICU : 4 Desember 2018
Masuk ICU

Tanggal Masuk ICU : 3 Desember 2018

Tanggal Keluar ICU : 4 Desember 2018 (Pindah ke bangsal)

Keluhan Utama : Sesak napas, demam

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien masuk IGD pada pukul 01.30 dengan keluhan demam dan sesak
napas. Seluruh badan terasa dingin hingga menggigil. Pasien merasa lemas
hingga kaki dan tangan terasa kesemutan. Os merasa mual (+) dan pusing
(+), muntah (+)
Riwayat Penyakit Dahulu : DM

Riwayat Alergi : (-)


Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Sedang


Kesadaran : CM
GCS : E4 V5 M6
Vital Sign
Tekanan Darah : 90/50 mmHg
Nadi : 120/menit
Respirasi Rate : 28x/menit
Suhu : 38°𝐶
Saturasi Oksigen : 100%
Pemeriksaan lokalis
– Kepala : Normocephali, konjungtiva anemis (-/-), pupil
isokor, sklera ikterik (-/-), mukosa oral basah, sianotik (-)
– Leher : Pembesaran KGB (-), nyeri tekan (-) JVP (↑)
– Thoraks
– Jantung : Bising jantung (-)
– Paru : Ketinggalan gerak (-), retraksi dada (-), sonor, ronki (-/-)
– Abdomen : Distensi (-), peristaltik usus (+), timpani, supel.
– Ekstremitas : Akral dingin, nadi regular, CRT < 2 detik, edema(-), sianotik (-)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

DARAH LENGKAP

Hemoglobin 14,2 14-18 g/dL

Leukosit 32.96 H 4,8 – 10,8 Ribu/mm3

Eritrosit 4,85 4,2 – 5,4 Juta/mm3

Hematokrit 37 37 – 47 %

Pemeriksaan MCV

MCH
76

29,3
79,0 – 99,0

27,0 – 31,0
fL

Pg

Penunjang MCHC

RDW
38,6 H

43,7
33,0 – 37,0

35 – 47
g/dL

fL

Trombosit 366 150-450 ribu Ribu/mm3

PDW 12,8 9,0-13,0 fL

P-LCR 29,9 H 15 – 25 %

MPV 10,7 7,2 – 11,1 fL

Neutrofil Segmen % 88,8 H 50 – 70 %

Eosinofil% 0,2 L 2–4 %

Basofil% 0,1 0–1 %

Limfosit% 5,2 L 25 – 40 %

Monosit% 5,6 2–8 %


EKG
Diagnosis dan Terapi

Diagnosis Kerja : Syok Sepsis dengan riwayat Ondansetron 2x1 Amp Glimepiride 1x 4 mg
DM tak terkontrol Ceftriaxone 2x2 g Novorapid 3x4 ui
Terapi Oksigen : Nasal Canul Oksigen Paracetamol 3x500 mg Inf NaCl 1000cc/ 24 jam
Pemasangan Infus : (+) Ranitidine 2x1 Amp Drip Dobutamin
Metformin 3x500 mg
Monitoring
KU : Sedang, CM Terapi KU : Sedang, CM Terapi
Vital Sign O2 NC 3-5 lpm Vital Sign O2 NC 3-5 lpm
Drip Dobu 5 mcg
Tekanan Darah: 90/60 mmHg Tekanan Darah: 108/70 mmHg Drip Dobu 5 mcg
Ondansetron 2x1 Amp
Nadi: 135x/menit Nadi: 95x/menit Ondansetron 2x1 Amp
Ceftriaxone 2x2 g
RR: 12 RR: 20 Ceftriaxone 2x2 g
Paracetamol 3x500 mg
Suhu: 38,4 Suhu: 36 Paracetamol 3x500 mg
Ranitidine 2x1 Amp
SpO2: 100% SpO2: 100% Ranitidine 2x1 Amp
Metformin 3x500 mg
Metformin 3x500 mg
Glimepiride 1x 4 mg
Glimepiride 1x 4 mg
Novorapid 3x4 ui
Novorapid 3x4 ui
Inf NaCl 1000cc/ 24 jam
Inf NaCl 1000cc/ 24 jam

Pindah bangsal
Sepsis dan Syok
Sepsis
Definisi

– Sepsis adalah didefinisikan sebagai disfungsi organ yang mengancam nyawa akibat disregulasi atau
ketidakseimbangan respon tubuh terhadap adanya infeksi.Dengan kata lain sepsis merupakan kondisi yang
mengancam nyawa yang timbul akibat respon tubuh terhadap infeksi justru mencederai jaringan serta organ
tubuh sendiri.

– Disfungsi Organ diidentifikasikan sebagai perubahan akut total SOFA score > 2 terhadap adanya infeksi.

– Syok Sepsis merupakan bagian dari sepsis yang didasari dari kegagalan sirkulasi dan metabolik selular yang
dapat meningkatkan mortalitas dengan signifikan.

– Pasien syok sepsis ditandai dengan hipotensi menetap sehingga membutuhkan vasopressor untuk
mempertahankan MAP > 65 mmHg dan peningkatan nilai laktat > 2 mmol/L meskipun telah mendapat
resusitasi cairan yang adekuat. Mortalitas syok sepsis mencapai 40%.
Perbedaan Definisi Sepsis 1,2,3
Sequential organ failure assessment
(SOFA) score.
Quick(SOFA) score.
Komponen dalam Tata Laksana Sepsis dan
Syok Sepsis Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management of Sepsis and Septic
Shock: 2016

B. SCREENING FOR
A.INITIAL SEPSIS AND D. ANTIMICROBIAL
C. DIAGNOSIS E. SOURCE CONTROL F. FLUID THERAPY
RESUSCITATION PERFORMANCE THERAPY
IMPROVEMENT

G. VASOACTIVE J. K. BLOOD
H. CORTICOSTEROIDS I. BLOOD PRODUCTS L. ANTICOAGULANTS
MEDICATION IMMUNOGLOBULINS PURIFICATION

P. RENAL R. VENOUS
M. MECHANICAL N. SEDATION and O. GLUCOSE Q. BICARBONATE
REPLACEMENT THROMBOEMBOLISM
VENTILATION ANALGESIA CONTROL THERAPY
THERAPY PROPHYLAXIS

T. ULCER V. NUTRITION
S. STRESS
PROPHYLAXIS
INITIAL RESUSCITATION
INITIAL RESUSCITATION
Terapi Antimikroba
Terapi Antimikroba

Pengendalian Infeksi

Terapi Cairan
OBAT-OBATAN VASOAKTIF
Kortikosteroid

Produk Darah

Imunoglobulin
Blood Purification

Anti Koagulan

Ventilasi Mekanik
Sedasi dan Analgesia

Kontrol Gula

Renal Replacement Therapy


Terapi Bikarbonat

Profilaksis Tromboemboli Vena

Profilaksis Ulkus Peptikum

Nutrisi
Kesimpulan
• Sepsis-3 (new sepsis definition) merupakan disfungsi organ yang mengancam nyawa (life- threatening) yang disebabkan
oleh disregulasi dari respons tubuh terhadap adanya infeksi.
• Diagnosis dini dan penanganan segera akan memberikan hasil yang baik.
• Pada definisi terbaru istilah SIRS dan sepsis berat sudah ditinggalkan, dan direkomendasikan Sequential Organ Failure
Assessment (SOFA) scoring dan quick SOFA (qSOFA) sebagai alat diidentifikasi
• skor total SOFA (Sequential (Sepsis-related) Organ Failure Assessment) ≥2 sebagai konsekuensi dari adanya infeksi. Skor
SOFA meliputi 6 fungsi organ, yaitu respirasi, koagulasi, liver, kardiovaskuler, sistem saraf pusat, dan ginjal. Pada Surviving
Sepsis
• Campaign (SSC) 2016, identifikasi sepsis segera tanpa menunggu adanya hasil pemeriksaan darah dapat menggunakan
skoring qSOFA. Sistem skoring ini merupakan modifikasi dari Sequential (Sepsis-related) Organ Failure Assessment
(SOFA). qSOFA hanya terdapat tiga komponen, yaitu pernapasan, tekanan darah sistolik, dan status mental.

• Sepsis merupakan bagian dari sepsis yang didasari dari kegagalan sirkulasi dan metabolik selular yang dapat meningkatkan
mortalitas dengan signifikan. Skrining awal yang cepat dan tepat disertai penanganan akurat berdasarkan panduan sepsis
bundle dari SSC akan memperbaiki luaran pasien dan mengurangi morbiditas serta mortalitas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai