oleh:
Rahmayetty
Flokulasi
Pengolahan Secara Biologis
• Cell residence time dari lumpur adalah sebesar 8 hari. Untuk menghitung
besarnya cell residence time (CRT) dipergunakan patokan :
Dimana :
MLSS = dalam satuan mg/L
Vol tangki aerasi dalam satuan liter
Wasting rate = Banyaknya lumpur yang dibuang dari bak aerasi dalam
liter/detik.
RAS = kadar lumpur yang dikembalikan ke dalam tangki aerasi dalam
mg/liter
F/M rasio yaitu perbandingan antara makanan dan mikroorganisme
sebesar 0,2 – 0,3 kg BOD/kg bakteri.
Consentration of Pollutants That Make Prebiological
Treatment Desirable
Hidrolysis
biomass
decay
Inert material
Biological Growth
rv,XB = µmax. f(S). XB
rV,XB = b . XB
Dimana b = konstanta kematian (hari-1)
Aerobic heterotrophic conversion of organic
matter
Penentuan COD secara teoritis
limbah cair domestik pada umumnya mengandung
karbohidrat, protein dan lemak. Adapun oksigen yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan
berbagai bahan terlihat pada tabel ini :
66
Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan
(advanced treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai
rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode yang
pengolahan tersier yang sering digunakan adalah metode
saringan pasir (sand filter), saringan multimedia, precoal
filter, microstaining, vakum filter, penyerapan (adsorption)
dengan karbon aktif.
Metode tersier jarang diaplikasikan pada fasilitas
pengolahan limbah. Hal ini disebabkan biaya yang
diperlukan untuk melakukan proses cenderung tinggi
sehingga tidak ekonomis.
67
Desinfeksi
Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk
membunuh atau mengurangi mikroorganisme patogen yang
ada dalam limbah cair. Mekanisme desinfeksi dapat secara
kimia, yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu,
atau dengan perlakuan fisik. Dalam menentukan
senyawa/zat untuk membunuh mikroorganisme, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
Daya racun zat, waktu kontak yang diperlukan, efektifitas
zat, dosis yang digunakan, tahan terhapat air, biayanya
murah.
68
Sludge Treatment
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap
pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali
melalui proses digestion or wet combustion, pressure
filtration, vacuum filtration, centrifugation,
lagooning or drying bed, incineration, atau landfill