Dokter pembimbing
dr. Abraham Sp.BS
Etiologi Obstruksi Saluran Kemih Bagian
Atas
Neoplasma
Kongenital
Urothelial
Patogenesis obstruksi UPJ
• Penyumbatan UPJ bawaan biasanya
terjadi akibat intrinsik penyakit.
• Histopatologi : Otot spiral diganti
dengan bundel otot longitudinal atau
jaringan fibrosa-> kegagalan peristaltik
normal dan propagasi urin dari renal ke
ureter
• Sitokin yang diproduksi di urothelium
juga dapat memperburuk penyumbatan
UPJ
• Transformasi pertumbuhan faktor-β,
faktor ekspresi pertumbuhan
epidermal, oksida nitrat, dan
neuropeptida Y pada stenosis UPJ .
Manifestasi Klinis dan Diagnosis
• Neonatus dan bayi • Anak-anak dan dewasa
– flank mass – Nyeri abdomen yang intermitten
–Dianjurkan USG prenatal : – Mual dan muntah
menvisualisasikan dilatasi collecting – Hematuria
system. Pelvis tampak membesar,
sonolusen pada arah medial yang – piuria
dikelilingi struktur sonolusen yang bulat – Lab : mikrohematuria
kecil dan dilatasi calyx – Rotgen
– Test provokasi dengan diuretic
urography
– CT scan
Indikasi pada pelbagai intervasi
• Tujuan utama intervensi : menghilangkan gejala dan meningkatkan fungsi ginjal.
• UPJ sekunder dianjurkan open atau laparoscopic jika pasien gagal dengan tindakan
endourologis primer.
• Indikasi nephrotomy :
– tidak berfungsinya bagian ginjal yang terlibat pada ginjal kontralateral berdasarkan hasil radiografi
dan studi nuklir.
– Obstruksi karena batu yang luas, infeksi kronis, kehilangan fungsi ginjal yang signifikan
• Endopyelotomy antegrade perkutan
• Endopyeloplasty perkutan
• Simultaneous endopyelotomy perkutan dan
nephtolithotomi
• Endopyelotomy uterescopic retrograde
Endopyelotomy Antegrade Perkutan
• Tingkat keberhasilan
– 61% dan 81% memiliki patent UPJ
– Hidronefrosis memberikan dampak yang negatif pada hasil tindakan
• Komplikasi :
– perdarahan
– Embolisasi selektif
Laparoskopi dan Robotik Intervention
• Indikasi
– Adanya ada gejala klinis obstruksi uteropelvik junction, penurunan fungsi ginjal secara progresif,
infeksi, dan adanya kalkulus saluran ipsilateral
• KI:
– Koagulopati yang tidak diobati, tidak ada pengobatan infeksi saluran kemih yang adekuat, gangguan
kardiopulmoner
• Teknik
– 4 teknik laparoskopi untuk pyeloplasty: Transperitoneal, retroperitoneal, anterior extraperitoneal,
robotic-assited approach
• Perawatan postoperasi dan Komplikasi
– Antibiotik profilaksis tetap diberikan
– Foley kateter di aff 24 hingga 36 jam
– Drain di aff sebelum lepas rawat. Jika produksi drain meningkat setelah catheter di aff, foley
catheter perlu dipasang kembali selama 7 hari untuk mengeliminasi reflux urin dan mengurangi
ekstravasasi urin di anastomosis ureteropelvix
– Stent di aff 4-6 minggu pascarawat
Hasil :
Komplikasi perioperatif yang
rendah, masa rawat yang singkat
, keberhasilan 95% pada
operator yang berpengalaman.
Komplikasi
Perdarahan, ileus, pneumonia,
gagal jantung kongestif,
thrombophlebitis, pembentukan
urinoma, cedera kolonic
Dismembered pyelopasty
• Indikasi :
– Merupakan prosedur yang paling universal pada kebanyakan kasus
– Jika terjadinya penyumbatan karena crossing vessels maka dapat dilakukan transposisi anterior
atau posterior dari UPJ.
– Tidak sesuai pada penyumbatan UPJ yang panjang atau penyempitan ganda pada bagian
ureter proximal
Prosedur Flap
Intubated
Ureterocalycostomy
Ureterotomy
Retrocaval Ureter
• Merupakan penyakit congenital urologi yang sangat jarang.
• Ditemukan bentuk S deformitas pada intravena atau pyelography retrograde.
• Diagnosis definitif adalah dengan menggunakan CT 3 dimensional.
Striktur Ureter
• Iskemik, operasi, trauma non operasi, periureteral fibrosis,
Etiologi malignancy, congenital