Labirinitis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

LABIRINITIS

Kelompok 4 :
 Dede Hasanudin
 Daryati
Labirin
Labirin → organ keseimbangan
Organ keseimbangan terbagi menjadi :
 Labirin statik
meliputi :utrikel & sakula dr vestibula
Fungsi :mengevaluasi posisi kepala
terhadap gaya gravitasi
 Labirin kinetik
meliputi:Kanalis semisirkularis
Fungsi:mengevaluasi gerakan kepala
Labirinitis
Labirinitis → infeksi pada telinga dalam (labirin) yang
disebabkan oleh bakteri atau virus. Dapat terjadi
karena komplikasi otitis media, meningitis, ISP & stlh
infeksi telnga tengah.
Jenis Labirinitis:
 Labirinitis Bakterial
Infeksi berkembg dtelinga melalui kanalis audotorius
internus yg disebabkan kolesteatoma dan bakteri
 Labirinitis Viral
Virus yg mempengaruhi gondongan, rubela, rubeola &
influeza.
 Labirinitis karena zat toksik
Labirinitis bakterial

1. LABIRINITIS SEROSA
Labirinitis serosa difus masuknya toksin
bakteria dan zat-zat yang diproduksi
secara difus melalui membran fenestra
ovale dan fenestra rotundum.Infeksi
tersebut mencapai endosteum melalui
saluran darah. Labirinitis serosa difus ini
adalah satu proses inflamasi yang steril.
Pada labirinitis serosa toksin
menyebabkan disfungsi labirin tanpa invasi
sel radang,
Labirinitis bakterial
2. LABIRINITIS SUPURATIF AKUT DIFUS
Merupakan kelanjutan dari labirinitis
serosa yang infeksinya masuk melalui fenestra
ovale dan fenestra rotundum .Bakteria secara
langsung masuk ke dalam membran dan erosi
tulang labirin.
Selama fase akut, posisi pasien sangat
khas.Pasien akan berbaring pada sisi yang
sakit, jadi ke arah komponen lambat
nistagmus.Posisi ini akan mengurangi perasaan
vertigo.Jika fungsi koklea hancur, akan
mengakibatkan tuli saraf total permanen.
Labirinitis bakterial
3.LABIRINITIS KRONIK (LATEN) DIFUS
Terjadi sesudah gejala vestibuler akut
berkurang.Hal ini mulai dari 2-6 minggu
sesudah awal periode akut.
Telinga dalam hampir seluruhnya terisi
oleh jaringan granulasi setelah 10 minggu
serangan akut.Jaringan granulasi secara
bertahap berubah menjadi jaringan ikat
dengan permulaan kalsifikasi.Pembentukan
tulang baru dapat mengisi penuh ruangan-
ruangan labirin dalam 6 bulan sampai
beberapa tahun.Tes kalori tidak
menimbulkan respons di sisi yang sakit.
Labirinitis toksik
 Labirinitis toksik dapat disebabkan
oleh keracunan zat-zat toksik
seperti arsen, zink, kuinin dan
pemakaian obat antibiotik yang
ototoksik seperti streptomicin,
aminoglikosida, dan
dihydrostreptomicin.
LABIRINITIS VIRAL
Infeksi saluran pernafasan atas, faktor kongenital
yaitu infeksi campak dan rubella pada trimester
pertama atau infeksi cytomegalovirus pada kontraksi
uterus setelah persalinan yang menyebabkan
kokleolabirinitis. Infeksi virus ini menjalar secara
hematogen ke telinga dalam.
Prognosis baik karena biasanya terjadi pada usia
muda dan jira terapi yang diberikan adekuat.Vertigo
boleh sembuh dalam jangka masa satu minggu tetapi
gangguan keseimbangan akan tetap bertahan selepas
beberapa bulan jika terdapat stress.
Patofisiologi
Labirinitis Bakterial
Labirinitis

Akibat komplikasi meningitis bakterial akibat otitis media /kolesteatoma

infeksi berkembang
mengerosi tulang pendengaran masuk ke telinga
tengah

masuk kanalis auditorius/aquadukt kohlear menembus jendela bulat/oval

merusak struktur membrane

manifestasi : vertigo, pendengaran berkurang, nistagmus, klien merasa tidak seimbang sendiri
LABIRINITIS VIRAL
 Labirinitis Viral
Infeksi saluran pernafasan
atas→infeksi campak dan rubella
pada trimester pertama / infeksi
cytomegalovirus pada kontraksi
uterus →kokleolabirinitis →menjalar
secara hematogen ke telinga dalam.
Tanda – tanda klinis
Gejala klinis yang timbul pada keduanya
hampir sama, yaitu:
 Gangguan vestibular,
 vertigo,
 nistagmus,
 mual dan muntah
 gangguan fungsi pendengaran
sensorineural, hanya gejala klinis pada
labirinitis difusa bersifat lebih berat
 Tinitus
Pemeriksaan Diagnostik
 Labiirinitis Bakterial
Pemeriksaan histologik pada
potongan labirin menunjukkan
infiltrasi seluler awal dengan
eksudat serosa atau serofibrin.
 Labirinitis Viral
Pemeriksaan infeksi virus/jenis virus
Penatalaksanaan Medis
 Labirinitis bakterial : antibiotik IV,
penambahan cairan, pemberian
supresan vestibular, obat
antiemetik, drenase nanah dari
labirin untuk mencegah terjadinya
meningitis
 Labirinitis Viral : pengobatan
simtomatik, sesuaikan dengan gejala,
Pemberian vestibular suppresent (
diazepam).
Asuhan Keperawatan Pada Klien
dengan Infeksi Telinga Dalam
(Labirin)
 Pengkajian
1. Data Demografi
2. Riwayat kesehatan
a.Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada telinga kanan
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien merasakan mual, muntah, vertigo
3.Data Subjektif (DS)
 Klien mengatakan sakit pada telinga kanannya
 Klien mengatakan merasa mual dan lemas
 Klien mengatakan pusing
 Klien menanyakan tentang penyakitnya
 Klien mengatakan hilang keseimbangan tubuhnya
 Klien mengatakan fungsi pendengarannya tidak jelas/berkurang
pengkajian
4.Data Objektif (DO)
5. Diagnosa Keperawatan
 Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan vertigo
 Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit berhubungan dengan
adanya muntah
 Gangguan rasa aman cemas
berhubungan dengan ketidak tahuan
pasien tentang penyakitnya
Perencanaan

Gangguan rasa nyaman nyeri b.d vertigo


 Memonitoring T.T.V dan keadaan umum
tiap jam
 Menganjurkan klien untuk bedrest
 Mengobservasi adanya tanda – tanda
komplikasi
 Menganjurkan klien untuk tidak
membaca pada saat vertigo
 Mengkolaborasikan dengan dokter
untuk pemberian obat anti-vertigo
Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit b.d adanya muntah :
 Mengobservasi T.T.V dan keadaan
umum pasien tiap jam
 Mengkolaborasikan dengan dokter
untuk pemberian cairan elektrolit
 Melakukan pemasangan infuse sesuai
advis dokter
 Memonitor tetesan infuse
 Melakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat anti-mual
 Memonitor intake – output
Gangguan rasa aman cemas
berhubungan dengan ketidak tahuan
pasien tentang penyakitnya

 Memonitor T.T.V dan keadaan umum tiap


jam
 Memberikan penjelasan pada pasien
tentang penyakitnya
 Memberikan support psikososial dan
spiritual
Pelaksanaan
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
vertigo :
 Memonitoring T.T.V dan keadaan
umum tiap jam
 Menganjurkan klien untuk bedrest
 Mengobservasi adanya tanda – tanda
komplikasi
 Menganjurkan klien untuk tidak
membaca pada saat vertigo
 Mengkolaborasikan dengan dokter
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit b.d adanya muntah :
 Mengobservasi T.T.V dan keadaan
umum pasien tiap jam
 Mengkolaborasikan dengan dokter
untuk pemberian cairan elektrolit
 Melakukan pemasangan infuse sesuai
advis dokter
 Memonitor tetesan infuse
 Melakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat anti-mual
Gangguan rasa aman cemas b.d
ketidak tahuan pasien tentang
penyakitnya :

 Memonitor T.T.V dan keadaan umum tiap


jam
 Memberikan penjelasan pada pasien
tentang penyakitnya
 Memberikan support psikososial dan
spiritual
Evaluasi
 Klien mengatakan nyeri ditelinganya
tidak ada
 Klien tampak tidak terlalu lemas
 Klien mengatakan sudah tidak mual
 Klien tampak tidak cemas
 Klien tampak optimis setelah diberi
penjelasan
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai