Biosintesis protein
• Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA
dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam
jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Sintesis protein
dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat
(substansi) yang berperan penting sebagai “pengatur sintesis protein”.
Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
Sifat sifat dan fungsi DNA dan RNA
Sifat-sifat DNA antara lain:
• Merupakan material kromosom sebagai pembawa informasi genetik, melalui aktivitas
pembelahan sel.
• Jumlah DNA konstan dalam setiap jenis sel dan spesies.
• Kandungan DNA dalam sel bergantung pada sifat ploidi (genom) sel atau jumlah
kromosom di dalam sel.
• Tebalnya 20 Å (Amstrong) dan panjangnya beribu-ribu Å (1 Å = 10^-10 meter).
• Dapat melakukan replikasi, yaitu membentuk turunan atau menggandakan diri. DNA hasil
replikasi ( DNA anak) memiliki urutan basa yang identik dengan yang dimiliki oleh heliks
ganda parental ( DNA induk).
• Pada sel organisme prokariotik (bakteri), DNA berantai tunggal. Pada sel eukariotik, DNA
berupa heliks (rantai) ganda.
• Pada suhu mendekati titik didih atau pada pH yang ekstrim (kurang dari 3 atau lebih dari
10), DNA mengalami denaturasi (membuka). Jika lingkungan dikembalikan seperti semula,
DNA dapat kembali membentuk heliks ganda, disebut renaturasi.
Fungsi DNA
• sebagai bahan warisan sel
DNA atau Asam deoksiribonukleat merupakan bahan yang dapat diwariskan pada
semua sel. DNA seara tepat bereplikasi (memperbanyak diri) selama setiap generasi sel.
Pada saat sel melakukan pembelahan, salinan yang identik dengan DNA parental
dibagikan ke setiap sel anak. Sehingga, DNA menyediakan instruksi untuk semua
generasi masa depan sel tunggal dan keseluruhan organisme multiseluler.
• dalam mengendalikan aktivitas sel
DNA dalam mengendalikan aktivitas sel dilakukan dengan menentukan sintesis enzim
dan protein lainnya.
Seperti yang diketahui, protein adalah kelas molekul dengan keanekaragamn fungsi
selular esensial paling besar; protein berfungsi sebagai katalisator dan mengatur reaksi
metabolik, menyediakan bahan mentah untuk struktur sel, memungkinkan pergerakan,
berinteraksi dengan lingkungan dan sel lain, dan mengendalikan pertumbuhan serta
pembelahan sel.
• sebagai kumpulan unit informasi
Gen yang merupakan fragmen fragmen fungsional pada DNA berfungsi dalam
menentukan rangkaian asam amino suatu protein. Banyak gen baik itu ribuan hingga
jutaan gen yang berlainan dibutuhkan untuk membuat seluruh protein yang penting
dalam sebuah sel.
Fungsi RNA :
• Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia
berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada
organisme hidup lain.
• Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara
antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk
semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode
urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun
dalam bentuk ‘triplet’, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon.
Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti),
monomer yang menyusun protein.
• Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas
teori ‘dunia RNA’, yang menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA
merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.
Replikasi DNA
1. Inisiasi
Mereka mengikat molekul DNA di tempat asal, sehingga mengendur
untuk perakitan protein lain dan enzim penting untuk replikasi DNA.
Sebuah enzim yang disebut helikase direkrut ke lokasi untuk
unwinding (proses penguraian/seperti membuka resleting) heliks
dalam alur tunggal.
Helikase melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa, dengan
cara yang tergantung energi. Titik ini atau wilayah DNA yang
sekarang dikenal sebagai garpu replikasi (Garpu replikasi atau
cabang replikasi adalah struktur yang terbentuk ketika DNA
bereplikasi). Setelah heliks yang terbuka, protein yang disebut untai
tunggal mengikat protein (SSB) mengikat daerah terbuka dan
mencegah mereka untuk menempel kembali. Proses replikasi
sehingga dimulai, dan garpu replikasi dilanjutkan dalam dua arah
yang berlawanan sepanjang molekul DNA.
2. Sintesis Primer
Sintesis baru, untai komplementer DNA menggunakan untai yang ada
sebagai template yang dibawa oleh enzim yang dikenal sebagai DNA polimerase.
Selain replikasi mereka juga memainkan peran penting dalam perbaikan DNA dan
rekombinasi.
Namun, DNA polimerase tidak dapat memulai sintesis DNA secara independen, dan
membutuhkan 3′ gugus hidroksil untuk memulai penambahan nukleotida
komplementer. Ini disediakan oleh enzim yang disebut DNA primase yang
merupakan jenis DNA dependent-RNA polimerase. Ini mensintesis bentangan
pendek RNA ke untai DNA yang ada. Ini segmen pendek disebut primer, dan terdiri
dari 9-12 nukleotida. Hal ini memberikan DNA polimerase platform yang diperlukan
untuk mulai menyalin sebuah untai DNA. Setelah primer terbentuk pada kedua
untai, DNA polimerase dapat memperpanjang primer ini menjadi untai DNA baru.