Anda di halaman 1dari 43

PRESBIKUSIS

Oleh :

Oktavia Karim
I4061172037

Pembimbing :
dr. Hj. Eva Nurfarihah, Sp.THT-KL, M.Kes
TINJAUAN PUSTAKA
Snell, R. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006.
Anatomi telinga

• Telinga luar (auris eksterna) : daun telinga, liang


telinga

• Telinga tengah ( auris media) : membran


timpani, kavum timpani, tuba eustakius,
prosesus mastoideus

• Telinga dalam ( labirin ) : kanalis semisirkularis,


utrikulus, sakulus, koklea
Snell, R. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006.
Fisiologi Pendengaran

Inner ear, Presbycusis, Available from www.emedicine.com, Last update on July 27, 2013
Gangguan Pendengaran
• Ketidakmampuan secara parsial atau total
untuk mendengarkan suara pada salah
satu atau kedua telinga.
• Tiga jenis gangguan pendengaran :
1. Gangguan konduktif
2. Gangguan sensorineural
3. Gabungan keduanya atau tipe campuran.

Suwento R, Hendarmin H. Gangguan Pendengaran pada Geriatri. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala &
Leher. Edisi ke-7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2012. p. 36-8. 5.
Klasifikasi Gangguan
Pendengaran

Barret K, Barman S, Boitano S, Brooks H: Central and peripheral neurophysiology in:


[Ganong’s review of medical physiology, 23rd ed]. Philadelphia: McGraw-Hill. 2010.
Gangguan pendengaran
konduktif
• Kondisi patologis kanal telinga eksterna,
membran timpani, atau telinga tengah.
• Gangguan pendengaran konduktif tidak
melebihi 60 dB
• ada yang menghalangi proses hantaran
gelombang suara :
(serumen, infeksi, kerusakan membran
timpani kerusakan tulang pendengaran)
• Tes garputala (Rinne negatif, Weber
lateralisasi – sakit, Scwabach memanjang)
• Derajat ringan hingga sedang, umumnya
• mengenai nada/frekuensi rendah dengan
• Alat Bantu Dengar (hearing aid), keluhan
dapat membaik

Suwento R, Hendamin H. Gangguan Pendengaran Pada Geriatri, dalam: Soepardi EA, Iskandar N. Editor, Telinga Hidung Tenggorok
Kepala Leher, Edisi Keenam, Jakarta, Gaya Baru,2007;Hal 44-45
Gangguan pendengaran
sensorik
• Gangguan pendengaran yang timbul
akibat adanya masalah pada telinga
bagian dalam, nervus VII) dan sentral
pendengaran korteks serebri
• 90% dari total kasus gangguan
pendengaran
• Disebabkan oleh beberapa hal:
- kerusakan sel-sel rambut (karena
paparan bising jangka panjang, iskemia
dan obat-obatan),
- kekakuan membran basalis (tuli usia
lajut) gangguan endolimfe.
• Rinne positif, Weber tidak lateralisasi,
Schwabach memendek
Gangguan pendengaran
Campuran
Ketika gangguan pendengaran yang terjadi
disebabkan adanya masalah pada telinga
bagian luar/tengah dan telinga bagian dalam
sekaligus
PRESBIKUSIS
Definisi
• Presbikusis adalah tuli sensorineural
frekuensi tinggi umumnya terjadi pada
usia 65 tahun, simetris pada telinga kiri
dan kanan

Wiyadi MS, Pendengaran pada Usia Lanjut (Presbiakusis), Cermin Dunia Kedokteran No.35 [online] 2002 [cited 2013 July 27], Available from
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10PendengaranPadaUsiaLanjut.pdf/10_PendengaranPadaUsiaLanjut.html
Etiologi Presbikusis
• Diketahui merupakan akibat dari proses
degenerasi.
• Diduga mempunyai hubungan dengan
faktor-faktor herediter, pola makanan,
metabolisme, arteriosklerosis, infeksi,
bising, gaya hidup atau bersifat
multifaktor.
• Biasanya terjadi pada usia lebih dari 60
tahun.
Wiyadi MS, Pendengaran pada Usia Lanjut (Presbiakusis), Cermin Dunia Kedokteran No.35 [online] 2002 [cited 2013 July 27], Available from ;
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10PendengaranPadaUsiaLanjut.pdf/10_PendengaranPadaUsiaLanjut.html
Presbikusis
Presbikusis sensoris
• Degenerasi sel rambut dan sel
penunjang.
• Mayoritas sel yang terkena
berlokasi pada bagian basal
koklea.
• Audiogram: abrupt high-tone
hearing loss (steeply sloping high
frequency hearing loss)
• Persepsi tutur (speech
perception) secara relatif normal.

Presbycusis, available from www.uvahealth.com, last update on July 27, 2013


Presbikusis

Presbikusis strial atau


metabolik:
• Degenerasi stria vaskularis
(paling berat pada bagian
tengah dan apeks koklea).
• Audiogram: flat
sensorineural hearing loss
• Diskriminasi wicara baik.
• Disebabkan oleh faktor
biologi.

Presbycusis, available from www.uvahealth.com, last update on July 27, 2013


Presbikusis
Presbikusis Neural:
• Gangguan pada neuron-neuron
ganglion spiralis.
• Audiogram: bentuk landai,
penurunan pd semua frekuensi
(sloping audiogram).
• Terjadi gangguan diskriminasi
wicara yang signifikan tanpa
disertai gangguan pendengaran
nada murni yang berat.
Presbycusis, available from www.uvahealth.com, last update on July 27, 2013
Presbikusis
Presbikusis konduktif koklea
(Mekanik):
• Degenerasi duktus koklea.
• Lesi membran basilaris & atrofi
ligamentum spiralis perubahan
gerakan mekanik duktus koklearis
• Audiogram berupa grafik yang
melandai turun (slowly progressive
sloping high frequency sensoryneural
hearing loss).

Presbycusis, available from www.uvahealth.com, last update on July 27, 2013


GEJALA DAN TANDA
• Presbikusis menurunkan kemampuan mendengar
suara pada frekuensi tinggi, yg berlangsung secara
berangsur-angsur, bilateral dan simetris.

• Sulit membedakan bunyi konsonan s, r, n, c , h, ch.

• Coctail party deafness.

• Rekrutmen terjadi akibat peningkatan sensitifitas


pendengaran yg berlebihan di atas ambang dengar.

Dewi YA. Presbiakusis. Disampaikan pada Seminar Ilmu Penyakit Dalam Bandung 13 Juli 2007.
DIAGNOSIS
• Skrining
 Otoskopi
 Tes garpu tala
 Audiometri nada murni
 Speech Reception Test (SRT)
 Speech discrimination scor (SDS)

Dewi YA. Presbiakusis. Disampaikan pada Seminar Ilmu Penyakit Dalam Bandung 13 Juli 2007.
PENATALAKSANAAN

• Alat bantu dengar (ABD)


• Peralatan bantu (assistive device)
• Implan koklea
• Membaca gerak bibir (lip reading):
• Latihan mendengar (auditory
training)
• menghindari suara / tempat yang
bising

Dewi YA. Presbiakusis. Disampaikan pada Seminar Ilmu Penyakit Dalam Bandung 13 Juli 2007.
PEMAPARAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Tn. S
• Umur : 72 tahun
• Jenis Kelamin : Laki - Laki
• Alamat : Sungai Ambawang
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Petani
• Tanggal Pemeriksaan : 24 September 2018
Anamnesis
• Keluhan Utama :
Penurunan pendengaran telinga kanan dan kiri
• Keluhan Tambahan:
Tidak Ada
Anamnesis
Pasien mengeluh mengalami penurunan pendengaran
berangsur-angsur pada telinga kanan dan kiri sejak 3 bulan yang lalu
dan semakin parah hingga saat ini dan sangat mengganggu aktivitas
pasien. Telinga berdengung (+/+) Pasien tidak bisa memahami suara
yang didengar terutama bila tidak berbicara berhadapan. Awalnya
pasien menganggap keluhan ini dikarenakan telinga pasien kotor, atau
ada cairan yang masuk kedalam telinga. Pasien tidak merasa pusing,
demam, batuk dan pilek. Pada telinga pasien juga tidak pernah
mengeluarkan cairan, Pasien belum pernah berobat sebelumnya.
Keluhan saat ini telinga kanan dan kiri tidak berdengung, penurunan
pendengaran kedua telinga (+/+)

Riwayat mendengar suara yang sangat keras (-), demam (-),


sesak (-), telinga berdenging (+), trauma pada telinga (-),
• RPD:
Keluhan serupa (-), hipertensi (+) tidak
terkontrol, DM (-)
• RPK:
Hanya pasien yang mengalami keluhan
seperti ini
Status Generalis
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Gizi : Baik
• Anemia :-
• Tensi : 160/100 mmHg
• Nadi : 88 x/menit
• Suhu badan : 36,6°C
• RR : 24 x/ menit
• Sesak :-
• Muntah :-
• Stridor inspiratoir :-
Anamnesa Umum THT
Status Lokalis

• Pembengkakan : -/- • Membran Timpani

TELINGA
TELINGA

• Nyeri tekan : -/- • Intak : +/+


• Meatus acusticus externus
• Hiperemi : -/-
• Warna : jernih / jernih
• Edema : -/- • Refleks cahaya : +/+
• Penyempitan : -/- • Perforasi : -/-
• Furunkel : -/- • Hiperemi : -/-
• Fistel : -/-
• Sekret : -/-
• Granulasi : -/-
• Polip : -/-
• Kolesteatoma : -/-
• Foetor : -/-
• Deformitas : -

HIDUNG
HIDUNG

• Hematoma : - • Septum Deviasi :-


• Krepitasi :- • Fenomena palatum molle : +/+
• Nyeri :- • Rhinoskopi posterior
• Rhinoskopi anterior • Septum nasi
• edema : -/- • Kauda konka
• sekret : -/- • Meatus nasi
• massa : -/- • Muara tuba eus
• Kavum nasi :N • Fossa rosenmuller
• Luas : Lapang • Atap nasofaring
• Mukosa : Licin • Koane
• Hiperemi : -/- • Transluminasi
• Sekret : -/-
• Konka
• Edema : -/-
• Pucat :-/-
• Hiperemi : -/-
Test garputala

Pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan


garpu tala
• Telinga kanan : Rinne negatif ,laterisasi,
schwabah memendek
• Telinga kiri : Rinne positif, schwabah memendek
• Kesan : Tuli sensorineural kedua telinga
Pemeriksaan penunjang : Audiometri
Intepretasi
• Keluhan bilateral
• progresif
• Terdapat telinga berdengung sebelumnya
• Tes penala kesan sensorineural kedua
telinga
• Pemeriksaan audiometri hasil ADS tuli
berat
• Grafik BC turun lebih dari 25 db, Ac turun
lebih besar dari BC dan terdapat gap.
Diagnosa
ADS SNHL e.c presbikusis
Diagnosa Banding
Mix Hearing loss
Planning

Planning Planning
diagnosa Therapy
Alat Bantu
Audiometri Dengar

Latihan speech
reading and
auditory
training
Planning
Planning Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit
presbikusis merupakan suatu proses degenerative yang
menyebabkan perubahan struktur koklea dan N VIII.
Pendengaran berkurang perlahan dan progresif simetris
di kedua telinga. Progresifitas penurunan dipengaruhi
oleh umur.
• Menjelaskan mengenai rencana terapi dengan
menggunakan alat bantu dengar (hearing aid) dan
dikombinasikan dengan latihan membaca (speech
reading) dan latihan mendengar (auditory training)
Prognosis

• Ad vitam :
Bonam
• Ad sanationam :
Dubia ad malam
• Ad fuctionam :
Dubia ad malam
Pembahasan
Pada berbagai penelitian penderita presbikusis
terbanyak pada usia 65 tahun atau lebih. Hasil penelitian
ini sama dengan penelitian Ming Zhang dkk (2013) di
dapatkan prevalensi gangguan pendengaran 40% pada
usia di atas usia 65 tahun.
presbikusis akan mengalami kesulitan dalam
memahami bahasa jika lawan bicaranya berbicara dengan
cepat, menggunakan kosakata yang kurang akrab atau
lebih kompleks dan mendengarkan pidato dalam
lingkungan yang berisik. Peningkatan progresifitas penyakit
menyebabkkan penderita semakin sulit menentukan
sumber suara.2,3
Kesimpulan
Presbikusis adalah gangguan pendengaran pada
usia lanjut akibat proses degenerasi organ
pendengaran yang terjadi secara perlahan dan
simetris pada kedua sisi telinga. Presbikusis
merupakan akibat dari proses degenerasi. Diduga
kejadian presbikusis mempunyai hubungan
dengan faktor-faktor herediter, pola makanan,
metabolisme, aterosklerosis, infeksi, bising, gaya
hidup atau bersifat multi faktor.
Daftar Pustaka
1. Suwento R, Hendamin H. Gangguan Pendengaran Pada Geriatri, dalam:
Soepardi EA, Iskandar N. Editor, Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, Edisi
Keenam, Jakarta, Gaya Baru,2007;Hal 44-45
2. Inner ear, Presbycusis, Available from www.emedicine.com, Last update on July
27, 2013
3. Presbycusis, available from www.uvahealth.com, last update on July 27, 2013
4. Wiyadi MS, Pendengaran pada Usia Lanjut (Presbiakusis), Cermin Dunia
Kedokteran No.35 [online] 2002 [cited 2013 July 27], Available from ;
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10PendengaranPadaUsiaLanjut.pdf/10_Pen
dengaranPadaUsiaLanjut.html
5. Dewi YA. Presbiakusis. Disampaikan pada Seminar Ilmu Penyakit Dalam
Bandung 13 Juli 2007.
6. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan
Sadikin; 2007. 2. Muyassaroh. Faktor Risiko Presbikusis. J Indon Med Assoc
Volume: 62 Nomor: 4. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro;
2012. p. 155-158. 3.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai