Anda di halaman 1dari 18

NEGARA & KONSTITUSI

DEFINISI NEGARA
• 1) Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; 2) kelompok sosial yang
menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah
lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik,
berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
• Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang
mendiami wilayah tertentu. (George Jellinek, Pakar Kenegaraan).
UNSUR-UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA

PEMERINTAHAN YANG PENGAKUAN DARI


RAKYAT DAERAH / WILAYAH BERDAULAT NEGARA LAIN

3
BENTUK-BENTUK NEGARA
1) KESATUAN
Dalam negara kesatuan, pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk
mengatur seluruh wilayahnya melalui pembentukkan daerah-daerah (provinsi,
kabupaten, dan seterusnya). Sistem pelaksanaan pemerintah negara dapat
dilaksanakan dengan baik dengan cara desentralisasi maupun sentralisasi
2) NEGARA SERIKAT
Pada negara federasi kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian karena
negara bagian berhubungan luas dengan rakyatnya
BENTUK-BENTUK KENEGARAAN

1) KOLONI = Suatu negara yang menjadi jajahan dari negara lain.


2) TRUSTEE (perwalian) = Wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah dalam perang
dunia II dan berada di bawah naungan dengan perwalian PBB
serta negara-negara yang menang perang. Contoh Papua New
Guinea
3) MANDAT = Suatu negara yang tadinya adalah sebuah negara jajahan dari
negara-negara yang kalah dalam bagian perang dunia I dan
diletakkan di bawah perlindungan suatu negara yang menang
dengan pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa-bangsa.
Conton Kamerun.
4) PROTEKTORAT = Sebuah negara yang berbeda di bawah lindungan negara lain
yang kuat. Contohnya Tunisia, Maroko.
5) DOMINION = Merupakan bentuk negara khusus dalam lingkungan kerajaan
Inggris. Contohnya Canada, Australia, Selandia Baru, dan
Afrika Selatan
6) UNI = Gabungan dua atau tiga negara merdeka dan berdaulat
dengan satu negara yang sama
FUNGSI NEGARA
Sedangkan menurut Montesquieu (Pemikir Politik Perancis 1689-1755)
Negara mempunyai tiga fungsi yaitu :
a) Fungsi Legislatif, yaitu membuat Undang - Undang
b) Fungsi Eksekutif, melaksanakan Undang - Undang
c) Fungsi Yudikatif, mengawasi agar semua peraturan diataati (fungsi mengadili),
yang dikenal dengan nama Trias Politika.
TUJUAN NEGARA
Adapun tujuan – tujuan Negara menurut para ahli dalam buku Paradigma
Baru Pendidikan Kewarganegaraan adalah :
1. Roger H. Soltau, tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya
menyelenggarakan daya cipta sebebas mungkin.
2. Harold J. Laski, tujuan Negara adalah menciptakan keadaan dimana rakyatnya
dapat mencapai terkabulnya keinginan – keinginan secara maksimal
Pada umumnya tujuan Negara adalah untuk mencipatakan kesejahteraan, ketertiban,
dan ketentraman semua rakyat yang menjadi bagiannya
Bangsa adalah persekutuan yang berdiri sendiri dengan setiap anggota
persekutuan tersebut memiliki ikatan dan kesatuan dari segi bahasa, ras, agama,
dan atau adat istiadat.

Negara adalah organisasi sekelompok manusia yang sama-sama menghuni suatu


wilayah tertentu dengan pengakuan terhadap adanya suatu pemerintahan dan
hukum yang mengatur tata tertib serta keselamatan setiap penguninya.
PERBEDAAN BANGSA DAN NEGARA
PENGERTIAN KONSTITUSI
• Istilah konstitusi berasal dari kata constituer (Prancis) yang
berarti membentuk. Maksudnya yaitu membentuk, menata,
dan menyusun suatu negara.
• Dalam bahasa Inggris kata constitute dapat berarti
mengangkat, mendirikan atau menyusun.
• Dalam bahasa Belanda, istilah konstitusi dikenal dengan
sebutan gronwet yang berarti undang-undang dasar.
PENDAPAT AHLI
• Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari
badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara
kerja badan tersebut. (E.C.S WADE)
• Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara yang
berupa kumpulan peraturan yang membentuk Dan mengatur
pemerintahan negara. (K.C. WHEARE)
• HERMAN HELLER membagi konstitusi menjadi tiga pengertian, yaitu:
1) Konstitusi yang bersifat politik sosiologis, yaitu konstitusi yang
mencerminkan kehidupan politik masyarakat.
2) Konstitusi yang bersifat yuris, yaitu konstitusi merupakan kesatuan
kaidah yang hidup di dalam mayarakat.
3) Konstitusi yang bersifat politis, yaitu konstitusi yang ditulis dalam suatu
naskah sebagai undang-undang.
• Konstitusi merupakan naskah yang memuat suatu bangunan negara dan
sendi-sendi sistem pemerintahan negara. (Sri Soemantri)
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa ada dua pengertian konstitusi, yaitu
• DALAM ARTI LUAS, merupakan suatu keseluruhan aturan dan
ketentuan dasar (hukum dasar yang meliputi hukum dasar
tertulis dan hukum dasar tidak tertulis yang mengatur
mengenai suatu pemerintahan yang diselenggarakan di dalam
suatu negara;
• DALAM ARTI SEMPIT, merupakan undang-undang dasar, yaitu
suatu dokumen yang berisi aturan-aturan dan ketentuan-
ketentuan yang bersifat pokok dari ketatanegaran suatu
negara.
JENIS-JENIS KONSTITUSI
Konstitusi dapat dibedakan dalam dua macam.
• Konstitusi tertulis, yaitu suatu naskah yang menjabarkan
(menjelaskan) kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-
badan pemerintahan serta menentukan cara kerja dari badan-
badan pemerintahan tersebut. Konstitusi tertulis ini dikenal
dengan sebutan undang-undang dasar.
• Konstitusi tidak tertulis, merupakan suatu aturan yang tidak
tertulis yang ada dan dipelihara dalam praktik
penyelenggaraan negara di suatu negara. Konstitusi tidak
tertulis ini dikenal dengan sebutan konvensi.
KEDUDUKAN KONSTITUSI
• Sebagai hukum dasar
Konstitusi memuat aturan-aturan pokok mengenai
penyelengara negara, yaitu badan-badan/lembaga-lembaga
pemerintahan dan memberikan kekuasaan serta prosedur
penggunaan kekuasaan tersebut kepada badan-badan
pemerintahan.
• Sebagai hukum tertinggi
konstitusi memiliki kedudukan yang lebih tinggi terhadap
peraturan-peraturan yang lain dalam tata hukum pada suatu
negara. Dengan demikian, aturan-aturan di bawah konstitusi
tidak bertentangan dan harus sesuai dengan aturan-aturan
yang terdapat pada konstitusi.
FUNGSI KONSTITUSI
• Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar
tidak terjadinya kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh
pemerintah agar hak-hak bagi warga negara terlindungi dan
tersalurkan (konstitusionalisme)
• Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara (a
birth certificate of new state)
• Konstitusi berfungsi sebagai sumber hukum tertinggi
• Konstitusi berfungsi sebagai alat yang membatasi kekuasaan
• Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang
• Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan
kebebasan warga suatu negara.
SIFAT KONSTITUSI
• Konstitusi yang bersifat kaku (rigid), hanya dapat diubah
melalui prosedur yang berbeda dengan prosedur membuat
undang-undang pada negara yang bersangkutan;
• Konstitusi yang bersifat supel (flexible), sifat supel disini
diartikan bahwa konstitusi dapat diubah melalui prosedur
yang sama dengan prosedur membuat undang-undang pada
negara yang bersangkutan.
C.F. Strong (dalam Miriam Budiardjo: 1985),
ISI UUD 1945
Secara garis besar isi dari bagian pasal-pasal dari UUD 1945 adalah sebagai berikut :
• Bab I tentang Bentuk dan Kedaulatan (Pasal 1).
• Bab II tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (Pasal 2 sampai Pasal 4).
• Bab III tentang Kekuasaan Pemerintah Negara (Pasal 4 sampai 16 (Bab IV tentang DPA dihapus)).
• Bab V tentang Kementerian Negara (Pasal 17).
• Bab VI tentang Pemerintah Daerah (Pasal 18 sampai 18B).
• Bab VII tentang Dewan Perwakilan Rakyat (Pasal 19 sampai 22B).
• Bab VIIA tentang Dewan Perwakilan Daerah (Pasal 22C sampai 22D).
• Bab VIIB tentang Pemilihan Umum (Pasal 22E).
• Bab VIII tentang Hal Keuangan (Pasal 23 sampai 23D).
• Bab VIIIA tentang Badan Pemeriksa Keuangan (Pasal 23E sampai 23G).
• Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 sampai 25).
• Bab IXA tentang Wilayah Negara (Pasal 25A).
• Bab X tentang Warga Negara dan Penduduk (Pasal 26 sampai 28).
• Bab XA tentang Hak Asasi Manusia dan Kewajiban Dasar Manusia (Pasal 28A sampai 28J).
• Bab XI tentang Agama (Pasal 29)
• Bab XII tentang Pertahanan dan Keamanan Negara (Pasal 30).
• Bab XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaan (Pasal 31 sampai 32).
• Bab XIV tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial (Pasal 33 sampai 34).
• Bab XV tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan (Pasal 35 sampai 36C).
• Bab XVI tentang Perubahan Undang-Undang Dasar (Pasal 37).

Anda mungkin juga menyukai