Anda di halaman 1dari 14

ROUTING PROTOCOL

KELOMPOK 2:
RAZAQA SUGIHARAWAN 10215001
MUHAMMAD ISMAIL NUR SIDIQ 10215002
BHAZY ARYA PINGGALA 10215003
RAHMAT FIRDAUS 10215007
M. ADI DIANSYAH 10215009
DICKY ADNAN HARDIANTO 10215011
Pengertian Routing Protocol
Routing protocol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan
membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim
menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket
data menuju alamat yang dituju.
Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:
1. Interior Routing Protocol.
2. Exterior Routing Protocol.
Dan Berdasarkan Routing Operasi secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Link State.
2. Distance Vector.
Distance Vector
• Distance vector adalah proses routing berdasarkan arah dan jarak dalam penetapan jalur terbaik(the best path) hanya melibat
jumlah hop (hop count).
• Routing ini tidak dapat menganalisis bandwidth.Distance vector mendapatkan informasi dari router yang terhubung langsung
dengan jaringan router tersebut dan berdasarkan informasi tersebut, kemudian akan mengolah tabel routing.
• Yang tergolong Distance vector adalah:
• RIP versi 1
• RIP versi 2
• IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
Distance Vector
Cara Kerja Distance Vector
• Sebuah router awalnya hanya memiliki informasi tentang jaringan yang terhubung secara langsung dengannya.
• Kemudian router yang lain akan saling mengirimkan data jaringan yang ia punya.Setiap router akan melakukan pengecekan
terhadap data-data yang di dapat dan dibandingkan dengan table routing masing-masing router.
• Jika belum ada maka akan dimasukkan,jika sudah, dibandingkan jumlah hop-nya ( hop count )

Catatan :
Hop count adalah jumlah total perangkat perantara seperti router dimana data yang di berikan harus lewat diantara sumber dan
tujuan.
Link State
• Link state adalah proses routing yang membangun topologi databasenya sendiri( lebih modern dari Distance
Vector).Link State akan melakukan penyelidikan terhadap semua koneksi yang ada dalam jaringan.
• Dalam Link State hop count, kapasitas bandwidth jaringan serta parameter-parameter lainnya ikut menentukan
jalur terbaik( the best path ) melalui router tetangganya. Router tetangga dicari dengan “Hello Packet”.
• Kelebihan Link State :
• Support VLSM( Variable Length Subnet Mask ) dan CIDR( Classless Inter-Domain Routing ).
• Memiliki Algoritma SPF ( Shortest Path First ) dan SPF Tree yang membentuk percabangan untuk penentuan jalur
terbaiknya.
• Lebih cepat dalam penyatuan jaringan jika dibandingkan dengan Distance Vector
• Memiliki topologi database ( berisi tentang informasi semua router yang terhubung dengan jaringan).
• Link State Advertisements.
Link State
• Kelebihan Link State :
• Support VLSM( Variable Length Subnet Mask ) dan CIDR( Classless Inter-Domain Routing ).
• Memiliki Algoritma SPF ( Shortest Path First ) dan SPF Tree yang membentuk percabangan untuk penentuan jalur
terbaiknya.
• Lebih cepat dalam penyatuan jaringan jika dibandingkan dengan Distance Vector
• Memiliki topologi database ( berisi tentang informasi semua router yang terhubung dengan jaringan).
• Link State Advertisements.
Link State
• Kekurangan Link State :
• Membutuhkan banyak memory dan processor.
• Membutuhkan bentuk jaringan yang pasti.
• Membutuhkan seorang administrator yang paham akan routing link state .
• Saat terjadi perubahan jaringan, maka LSA akan membanjiri jaringan. Hal ini bisa mengganggu proses pengiriman data.
Interior Routing Protocol
Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang bernama Autonomous System, yaitu sebuah jaringan yang berada
hanya dalam satu kendali teknik yang terdiri dari beberapa subnetwork dan gateway yang saling berhubungan satu sama lain.
Interior routing diimplementasikan melalui.
• Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area
Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol
(IGP). Protokol ini menggunakan algoritme Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988).
Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan
sampai sekarang,
• RIP V1
Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak
membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak
memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua
subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi,
membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.
Interior Routing Protocol
• RIP V2
RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan
untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga
kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi
awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas
fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.
• Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast
seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran
unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast
masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus
Interior Routing Protocol
• IGRP
Interior gateway routing protokol (igrp) ini adalah distanceve igrp oleh cisco. Router digun akan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem
independen. Interior gateway routing protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas-batas rip dalam jaringan besar.Ia memelihara
beberapa metrik untuk setiap rute serta keandalan,beban penundaan,dan ban dwidth. Hop maksimum eigrp adalah 255 dan update routing
transmisi 90 detik. Ini diuk ur dalam protokol routing classful,tetapi kurang populer karena boros ruang alamat ip.

• EIGRP
Peningkatan interior gateway routing protocol (eigrp) berdasarkan igrp asli mereka saat itu adalah milik cisco routing protokol. Ini adalah jarak-
vector routing protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perusahan topologi, ditambah
dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan
mengalokasikan kembali informasi rute untuk igrp ( peningkatan interior gateway routing protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit eigrp
(enhanced interior gateway routing protocol) metrik ke 24 bit igrp metrik.

• OSPF
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) yang hanya dapat
bekerja dalam jaringan internal suatu organisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak
untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut.
Jika anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Exterior Routing Protocol
• Pengertian BGP (Border Gateway Protocol)
Border Gateway Protocol adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol. Sistem autonomous adalah sebuah jaringan
atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran
informasi routing untuk Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet (ISP).
• Karakteristik BGP :
1. Menggunakan algoritma routing distance vektor.Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing
dari router ke router. Perubahan table routing di update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan
topologi
2. Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system.
3. BGP adalah Path Vector routing protocol.Dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang
terbaik dan terpilih yang didapatnya dari router BGP yang lainnya.
4. Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179.
5. BGP memiliki routing table sendiri yang biasanya memuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain
Exterior Routing Protocol
Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi dengan router
tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP dengan nomor port
179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute.
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan:

1. Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap menjalankan routing protokol BGP.
2. Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk dengan baik tanpa adanya gangguan pada media koneksinya.
3. Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan router tetangganya dapat samp dengan baik ke
tujuannya.
4. Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran port komunikasi TCP 179.
5. Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi BGP sudah terbentuk dan berjalan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja dengan baik pada router Anda.
Exterior Routing Protocol
Kelebihan BGP :
(+) Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan BGP :
(-) Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-routing-protocol.html
https://dokumen.tips/documents/makalah-jarkom-ospf.html
https://setianingsihwahyu.wordpress.com/2016/02/28/dasar-dasar-routing-protocol-
routing-interior/
https://monisa03.wordpress.com/2016/02/28/protokol-routing-eksterior/
https://samuraibali.blogspot.com/2016/11/penjelasan-distance-vector-dan-link.html
http://shintamtechno.blogspot.com/2016/02/distance-vector.html

Anda mungkin juga menyukai