Anda di halaman 1dari 28

EMBRIOTOMI

Ika Feby Destyanti


16.710.336
• Embriotomi : Suatu persalinan buatan dengan cara merusak atau
memotong bagian-bagian tubuh janin agar dapat lahir pervaginam,
tanpa melukai ibu. (Wiknjosatro Hanifa, Saifuddin A. Bahri,
Rachimhadhi Trijatmo, Ilmu Bedah Kebidanan, Ed. 1, Cet.8, Jakarta:
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2010:142)
Indikasi Embriotomi

Prinsip Utama : Janin Mati

1. Janin mati, ibu dalam keadaan bahaya (maternal distress).

2. Janin mati yang tidak mungkin lahir spontan pervaginam.


Syarat :
1. Janin mati, kecuali pada hidrosefalus, hidrops fetalis atau bila hendak
melakukan kleidotomi janin tidak perlu mati.

2. Konjugata vera panggul ibu lebih besar dari 6 cm.

3. Pembukaan serviks lebih besar dari 7 cm.

4. Selaput ketuban sudah pecah atau dipecahkan.

5. Tidak ada tumor pada jalan lahir, yang mengganggu persalinan


pervaginam.
Jenis Tindakan Embriotomi :

• Kraniotomi : Memperkecil ukuran kepala janin dengan cara


melubangi tengkorak kepala janin dan mengeluarkan isinya, sehingga
janin dapat dengan mudah lahir pervaginam.
Teknik Kraniotomi

Kraniotomi biasanya disusul dengan ekstraksi kepala (perforasi dan kranioklasi) Tangan kiri
dimasukkan dan liletakkan dibawah simfisis guna melindungi kandung kemih dan ureter Dibuat
lubang pada ubun-ubun besar (sutura sagitalis) dengan skalpel Perforator Naegele atau perforator
Siebold dimasukkan dengan bagian lengkung menghadap keatas Ujung perforator dimasukkan kedalam
lubang insisi skalpel

Perforator harus tegak lurus agar tidak meleset saat ditusukkan pada permukaan kepala janin Setelah
masuk kedalam tengkorak janin lubang perforasi diperlebar dengan membuka-menutup ujung perforator
beberapa kali dengan arah tegak lurus 90o Terbentuk irisan silang
Setelah kraniotomi, jaringan otak tidak perlu dikeluarkan karena akan keluar sendiri saat ekstraksi kepala
Ekstraksi kepala dilakukan dengan kranioklas Braun

Bagian yang bergeriki dan melengkung menghadap atas dan dimasukkan kedalam lubang perforasi sejauh
mungkin Bagian yang melengkung diarahkan ke muka janin, lalu kranioklas di kunci serapat
mungkin Lakukan ekstraksi dengan menarik pemegang kranioklas.

Arah ekstraksi harus searah sumbu panggul dan diikuti dengan gerakkan putar paksi dalam Jaringan
otak akan keluar Lakukan elevasi kepala ke atas sehingga berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi, muka
dan dagu Kunci dibuka dan kranioklas dilepas Badan janin dilahirkan seperti biasa
Pada letak sungsang kraniotomi dibuat pada foramen magnum Dapat dari arah belakang atau dari arah
muka dibawah mulut Setelah perforasi dikerjakan selanjutnya disusul dengan persalinan kepala seperti
biasa
• Dekapitasi : Memisahkan kepala janin dari seluruh tubuh dengan
cara memotong leher janin.
Teknik Dekapitasi

Bila janin letak lintang dengan lengan menumbung Lengan diikat dengan tali (lus) Ditarik
kearah bokong oleh seorang asisten

Tangan penolong dimasukkan dan mencengkam leher janin Masukkan pengait Braun ke jalan lahir
dengan ujung menghadap bawah dan dikaitkan pada leher janin Tarik pengait Braun dengan kuat ke
bawah dan diputar ke arah kepala janin Asisten menekan kepala Pengait Barun diputar sampai
tulang leher patah

Gunakan gunting Siebold untuk memotong kulit dan otot-otot leher secara avue hingga kepala terpisah dengan
badan janin Badan janin dilahirkan dulu dengan menarik tangan janin Kepala janin
dikeluarkan dengan cara Mauriceau
Memotong leher dengan gergaji Gigli

Gergaji Gigli dilingkarkan pada leher janin Gergaji digerakkan naik turun sampai leher terputus
Badan dikelurkan dengan cara menarik tangan janin Kepala janin dikeluarkan dengan cara
Mauriceau
• Kleidotomi : Memotong/mematahkan 1 atau 2 tulang klavikula
janin untuk memperkecil lingkaran bahu.
Teknik Kleidotomi
Satu tangan penolong dimasukkan ke jalan lahir Memegang klavikula terendah janin Spekulum

Teknik Kleidotomi
dipasang dalam vagina Tangan lain memotong klavikula dengan gunting Siebold secara avue sampai
patah Serta kepala janin ditekan dengan kuat oleh seorang asisten (Bila dengan satu klavikula terpotong
bahu belum dapat dilahirkan, dapat dipotong klavikula lain)
• Eviserasi / Eksenterasi : Merusak dinding abdomen / toraks janin
untuk mengeluarkan organ-organ viscera.
Satu tangan penolong dimasukkan ke jalan lahir Mengambil tangan janin Ditarik keluar
vagina menjauhi perut janin Dipasang spekulum pada dinding vagina bawah Secara
avue dinding toraks dan dinding abdomen digunting

Dengan menggunakan cunam, organ-organ visera dikeluarkan Rongga toraks dan rongga abdomen akan
mengecil Badan janin dilahirkan dengan cara diekstraksi

Teknik Eviserasi / Eksenterasi


• Spondilotomi : Memotong ruas-ruas tulang belakang janin.
Teknik Spondilotomi

Dikerjakan pada letak lintang Satu tangan penolong dimasukkan ke jalan lahir dan dipasang
spekulum Dengan gunting Siebold ruas-ruas tulang belakang dipotong sampai terputus
dilanjutkan dengan memotong bagian perut janin Seluruh bagian janin terpisah dua

Bagian bawah janin dilahirkan lebih dulu dengan menarik kaki Dilanjutkan dengan bagian tubuh atas
janin
• Pungsi : Mengeluarkan cairan dari tubuh janin.
Teknik Pungsi
Pungsi trans-vaginal dilakukan saat pembukan > 4cm Vagina dipasang spekulum Kulit kepala di jepit
dengan cunam Willet atau cunam Muzeaux Jarum pungsi spinal ukuran 16 atau 18 disambung pada alat
suntik Ditusuk pada kepala janin (sutura atau ubun-ubun)

Aspirasi Alat suntik dilepas dari jarum pungsi agar cairan otak mengalir keluar Kepala janin
mengecil dan dapat dilahirkan pervaginam

Untuk mempercepat lahirnya kepala Lahirkan kepala janin dengan traksi Muzeaux pada kulit kepala
Daftar Pustaka
• Wiknjosatro Hanifa, Saifuddin A. Bahri, Rachimhadhi Trijatmo, Ilmu
Bedah Kebidanan, Ed. 1, Cet.8, Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, 2010:142-153.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai