Anda di halaman 1dari 10

BANDUNG

LAUTAN API
By : Jessika Varda (17)
Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah peristiwa bandung lautan api?
2. Bagaimana proses terjadinya pertempuran bandung lautan api?
3. Siapa tokoh yang ikut berperan dalam pertempuran tersebut?
4. Apa dampak dari peristiwa bandung lautan api?
5. Bagaimana asal istilah bandung lautan api?
6. Bagaimana akhir pertempuran bandung lautan api?
A.SEJARAH PERISTIWA
BANDUNG LAUTAN API
– Bandung Lautan Api merupakan peristiwa yang terjadi di Pasundan yang berawal dari
pertempuran antara para pemuda dan TKR melawan tentara Jepang pada bulan September
dan Oktober 1945. Pada tanggal 9 Oktober 1945, pertempuran antara rakyat Bandung dan TKR
melawan tentara Jepang dapat diselesaikan dengan damai. Rakyat Bandung dan TKR berhasil
mendapatkan senjata dari pabrik senjata dan mesiu di Kiaracondong. Akan tetapi, tentara
sekutu memasuki Kota Bandung pada tanggal 21 Oktober 1945 yang membuat suasana Kota
Bandung menjadi tegang.
– Saat sekutu merasa terdesak, sekutu memberikan ultimatum agar rakyat Bandung paling
lambat tanggal 29 November 1945, pukul 12 meninggalkan Bandung Utara. Namun rakyat
Bandung tidak mematuhinya. Pada tanggal 24 Maret 1946, sekutu mengeluarkan ultimatum
lagi. Namun, tetap tidak digubris. Akibatnya, pertempuran tak dapat dihindarkan. Ribuan
orang mulai meninggalkan Kota Bandung. Tentara Republik Indonesia sengaja membakar
gedung-gedung pemerintahan yang ada di Bandung agar sekutu tidak dapat menggunakannya
lagi. Asap membumbung tinggi. Kota Bandung menjadi lautan api.
B. PROSES TERJADINYA
PERTEMPURAN BANDUNG
LAUTAN API
– Suatu peristiwa di bulan Maret 1946, dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000
penduduk mengukir sejarah dengan membakar rumah dan harta benda mereka,
meninggalkan kota Bandung menuju pegunungan di selatan. Peristiwa itu di kenal
sebagai Bandung Lautan Api.
– Pada awal tahun 1946, Inggris menjanjikan penarikan pasukannya dari Jawa Barat
dan menyerahkan kepada Belanda, untuk selanjutnya digunakan sebagai basis
militer. Kesepakatan sekutu, Inggris dan NICA memunculkan perlawanan heroic dari
masyarakat dan pemuda Bandung. Tentara sekutu berusaha untuk menguasai
Bandung, meskipun harus melanggar hasil perundingan dengan RI. Agresi militer
Inggris dan NICA Belanda pun memicu tindakan pembumihangusan kota oleh para
pejuang dan masyarakat Bandung.
– Sekutu dan NICA Belanda yang menguasai wilayah Bandung Utara memberikan ultimatum (23 Maret
1946) supaya Tentara Republik Indonesia (TRI) mundur sejauh 11 km dari pusat kota paling lambat
pada tengah malam tanggal 24 Maret 1946. Akibatnya pertempuran pun kembali menghebat.
– Dalam menyikapi ultimatum Inggris, sikap para pejuang terbelah. Ada yang menginginkan bertahan di
Bandung sambil melakukan perlawanan hingga titik darah penghabisan, ada juga yang memilih
meninggalkan Bandung sambil mengatur strategi gerilya ketika berada di luar Bandung. Meski begitu,
tujuan mereka sama yakni menolak keras upaya penjajahan kembali oleh Belanda.
– Selama pengungsian, TRI dan pejuang akan melakukan perlawanan dengan taktik gerilya ke Bandung
Utara dan Selatan yang dikuasai musuh. Melalui siaran RRI pada pukul 14.00, Nasution
mengumumkan: bahwa semua pegawai dan rakyat harus keluar sebelum pukul 24.00, tentara
melakukan bumi hangus terhadap objek vital di Bandung agar tidak dipakai Inggris dan NICA.
– TRI menjadwalkan peledakan pertama dimulai pukul 24.00 WIB di Gedung Regentsweg. Di tengah
persiapan itu tiba-tiba terjadi ledakkan.Seorang pejuang, Endang Karmas, mengaku heran dengan
adanya ledakan, padahal baru pukul 20.00 WIB. Ledakkan pertama itu terlanjut dianggap aba-aba,
sehingga pejuang lain pun tergesa-gesa melakukan pembakaran dan peledakkan gedung. Karena
persiapan yang minim, banyak gedung vital yang tidak bisa diledakkan, kalaupun meledak, tidak
sanggup merusak bangunan yang terlalu kokoh.
– Kebakaran hebat justru timbul dari rumah-rumah warga yang sengaja dibakar, baik oleh pejuang maupun
oleh pemilik rumah yang sukarela membakar rumahnya sebelum berangkat ngungsi. Semua listrik mati.
Inggris mulai menyerang sehingga pertempuran sengit terjadi. TRI bermaksud menghancurkan gudang
mesiu. Untuk itu diutuslah Muhammad Toha dan Ramdan. Kedua pemuda itu berhasil meledakkan
gudang tersebut dengan granat tangan. Gudang besar itu meledak dan terbakar, tetapi kedua pemuda
itu pun ikut gugur sebagai pahlawan bangsa.
C. TOKOH YANG IKUT
BERPERAN
Mohammad Toha Kolonel Abdul Haris Nasution Ismail Marzuki Sutan Syahrir

Anggota Bri Komandan Divisi III Pencipta lagu Halo-Halo memutuskan strategi
Bandung bersama Abdul Haris
D. DAMPAK PERISTIWA
BANDUNG LAUTAN API
1. Dampak terhadap Rakyat Indonesia :
Peristiwa Bandung Lautan Api ini memberikan kerugian yang sangat besar bagi
masyarakat Bandung, karena kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat peristiwa
itu.Oleh karena rumah rakyat sipil juga terbakar sehingga menyebabkan kerugian bagi
rakyat.
2. Dampak terhadap Sekutu :
Dampak yang ditimbulkan oleh aksi bumi hangus dari para “pahlawan” itu terhadap
gerak ofensif sekutu sama sekali bukanlah rintangan. Karena sudah sejak sebelumnya
sekutu memang berencana menggempur daerah Bandung sebelah selatan yang
merupakan basis Tentara Republik Indonesia. Selain itu pula, bangunan-bangunan
besar buatan masa kolonial dengan tembok dan struktur bangunannnya yang kokoh
yang dicoba untuk diledakan dengan peledak buatan lokal oleh pihak TRI ternyata tidak
menghasilkan kerusakan yang berarti.
E. ASAL ISTILAH BANDUNG
LAUTAN API
– Istilah Bandung Lautan Api menjadi istilah yang terkenal setelah peristiwa
pembumihangusan tersebut. Jenderal A.H Nasution adalah Jenderal TRI yang dalam
pertemuan diRegentsweg (sekarang Jalan Dewi Sartika), setelah kembali dari
pertemuannya dengan Sutan Sjahrir di Jakarta, memutuskan strategi yang akan
dilakukan terhadap Kota Bandung setelah menerima ultimatum Inggris tersebut.
– Istilah Bandung Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka tanggal 26
Maret1946. Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman, menyaksikan
pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di
sekitar Pameungpeuk, Garut. Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang
memerah dari Cicadas sampai dengan Cimindi.
– Setelah tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis
berita dan memberi judul "Bandoeng Djadi Laoetan Api".Namun karena kurangnya
ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi "Bandoeng
Laoetan Api".
F. AKHIR PERTEMPURAN
BANDUNG LAUTAN API
– Tentara ingris tidak jadi mengambil kota bandung, karena kota bandung telah
dibakar pejuang indonesia yang dikomandani oleh M.tohha
– Kota bandung tidak jadi diambil alih oleh penjajah sebab bangunannya sudah
dibakar

Anda mungkin juga menyukai