Anda di halaman 1dari 16

MIKROORGANISME TERHADAP SISTEM REPRODUKSI PRIA

Sistem Reproduksi

Organ dalam meliputi Organ luar


meliputi
 Testis Penis
 Saluran reproduksi skrotum
 Kelenjar kelamin
SALURAN REPRODUKSI

 duktus epididimis
 duktus deferens (saluran sperma)
 Uretra
 duktus ejakulatorius (saluran pemancaran).
Kelenjar kelamin

 vesika seminalis
 kelenjar prostat
 kelenjar cowper
Mikroorganisme yang menimbulkan penyakit
pada sistem reproduksi pria

1. Neisseria gonorrhoeae
2. Treponema pallidum
3. Chlamydia trahomatis
Neisseria Gonorrhoeae

Morfologi
 Bakteri kokus gram negatif
 Berdiameter 0,8 µm
 Berbentuk diplokokus
 Berkapsul
 Tidak berspora
 Bersifat aerob
Patogenesis
Penyakit yang disebakan oleh infeksi gonokokus
disebut gonore. Pada umumnya infeksi primer
dimulai pada epitel silindris dari uretra atau
beberapa kelenjar di sekitarnya. Bakteri menempel
pada permukaan sel epitel atau mukosa,mencapai
jaringan ikat dibawah kulit dalam tiga hari,dan
menembus ruang antar sel. Selanjutnya,terjadi
peradangan berupa infiltrasi leukosit
polimorfonuklear.
patogenesis
Kerusakan pada epitel menyebabkan terbentuknya
celah pada mukosa sehingga dapat mempermudah
dan mempercepat masuknya bakteri. Penularan
gonore Banyak Terjadi melalui kontak seksual.
Infeksi pada pria ditandai dengan keluhan disuria
dan pengeluaran nanah ketika buang air
kecil,infeksi pada uretra dapat menjalar ke
epididimis dan prostat. Sekitar 10% penderita
tidak menunjukan gejala sehingga berpotensi
menjadi sumber penularan. Demam dan
leukositosis terkadang timbul,tetapi jarang
dijumpai gejala sistemik yang lain.
Pengobatan dan pencegahan
1. Pemberian antimikroba seperti
 tetrasiklin oral 0,5 g sebanyak 4 kali sehari
selama 7 hari
 eritromisin oral 0,5 g sebanyak 4 kali sehari
selama 7 hari
 sefoksitin intravena 4-6 g sehari selama 7 hari.
2. Istirahat
3. Analgetik
4. Tempat dan cara penularan juga perlu diketahui
agar penyakit ini dapat diobati dengan baik dan
untk menghindari penularan lebih lanjut.
Treponema pallidum
Morfologi
 Berbentuk spiral halus
 Ukuran 5-15 mikron
 Sukar diwarnai dengan
zat warna anilin
Patogenesis
Treponema pallidum masuk ke dalam tubuh
penderita saat melakukan hubungan seksual melalui
luka-luka goresan iang amat kecil pada epitel, dengan
menembus selaput lendir utuh, atau kemingkunan
melalui kulit yang utuh lewat kantung rambut. Masa
inkubasi bakteri ini 10 -90 hari dengan rata-rata
selama 21 setelah infeksi. Infeksi treponema
pollidum menyebabkan penyakit sifis. Walaupun
penyebaran bakteri ini tidak seluas penyakit kelamun
lain, kerusakan organ yang disebabkan infeksi ini
sangat berat dan mempengaruhi seluruh organ tubuh.
Patogenesis

Pada dasarnya dikenal dua macam sifilis, yaitu


sifilis akuisata dan sifilis kongenital. Sifilis
akuisata adalah sifilis yang didapat melalui
hubungan seksual, sedangkan sifilis kongenital
adalah sifilis yang ditularkan dari ibu pengidap
penyakit sifilis ke bayi yang dilahirkan.
Pencegahan dan pengobatan

Pengobatan dilakukan dengan memberikan


antibiotika seperti penisilin atau turunanya. Bagi
penderita yang tidak tahan dengan penisilin dapat
diganti dnegan tetrasiklin atau eritromisin. Untuk
pencegahan kita dapat menghindari penularannya.
Chlamydia Trachomatis
Morfologi
 dapat membentuk badan inklusi intrasitoplasma
yang padat
 mengandung glikogen
 umumnya peka terhadap sulfonamida
Patogenesis
Infeksi klamidia dapat ditularkan melalui
hubungan seksual. Pada pria,infeksi klamidia
dapat berupa uretritis. Manifestasi klinis uretritis
terkadang sulit dibedakan dengan gonore,yang
meliputi adanya sekret mukopurulen dalam
jumlah sedikit atau sedang,gatal pada uretra,dan
rasa panas ketika buang air seni. Infeksi tanpa
gejala ditemukan pada 1-25% pria dengan
aktivitas seksual aktif. Komplikasi dan gejala
yang terjadi pada infeksi uretra pada pria berupa
epididimitis,infertifilitas,dan sindrom Reiter. Pada
pria homoseksual,hubungan seks anorektal dapat
menyebabkan proktitis klamidia.
Pencegahan dan pengobatan

Pengobatan dilakukan dengan cara memberikan


antibiotik dan pencegahan dapat kita lakukan
dengan menghindari penularan.

Anda mungkin juga menyukai