Anda di halaman 1dari 23

PSKIKOTERAPI KOGNITIF

DOSEN PENGAMPU: INHASTUTI SUGIASIH,M.PSI


ANGGOTA KELOMPOK

Rossy rusfiana 30701601957


Rizqi choirunnisa 30701601955
 Siti nur faizah 30701601969
Trischa paramitha 30701601977
M. Jovan Rizkiano 30701602006
TUJUAN TERAPI KOGNITIF

• Terapi kognitif berasal dari thought (pikiran)


• Jadi terapi kognitif pada dasarnya mengasumsikan
bahwa cara kita memikirkan tentang berbagai
kejadian menentukan cara kita merespon atau
interpretasi dan persepsi individu tentang situasi,
peristiwa dan masalah psikologis timbul dari kognisi
yang tidak logis
PENTINGNYA KOGNISI

• Kognisi menggunakan banyak istilah yang dapat


saling dipertemukan, beberapa diantaranya
adalah
o Pikiran
o Keyakinan
o Intrepretasi
o Asumsi
• Apapun sebutannya, kita sering mengabaikan arti
penting mereka dalam kehidupan sehari-hari
MENGAJAR SEBAGAI SEBUAH ALAT
TERAPI
• Terapis kognitif secara eksplisit memasukkan
edukasi klien tentang pendekatan kognitif kedalam
tugas mereka. Yang artinya terapis kognitif sering
kali berfungsi sebagai guru bagi klien.
• Pekerjaan rumah, pekerjaan terapis kognitif dan
pengajar: memberikan pekerjaan rumah. Terapis
sangat percaya bahwa banyak pekerjaan terapi
dilakukan diantara sesi-sesi dan dilakukan untuk
mengeksplorasi dan mengonfirmasi pelajaran yang
setelah pertemuan. Dalam kasus manapun, diskusi
tentang pekerjaan rumah merupakan bagian
signifikan dari sesi selanjutnya.
PENDEKATAN YANG SINGKAT,
TERSTRUKTUR DAN TEROKUS
• Terapis kognitif berusaha mecapai hasil terapi yang positif dengan cukup
cepat, biasanya kurang dari 15 sesi, tapi jauh lebih lama didalam kasus-
kasus yang kompleks atau berat. Bagi pasien rawat jalan, sesi-sesi
biasanya terjadi seminggu sekali, dan akhirnya semakin jarang seiring
membaiknya keadaan klien. Beberapa factor ber kontribusi pada
efisiensi terapi kognitif, termasuk fokusnya pada masalah klien pada saat
ini. Sebuah focus berorientasi tujuan yang segaja ditetapkan pada
gejala-gejala yang teridentifikasi dengan jelas dan sesi-sesi terapi
terstruktur.sifat terstruktur sesi-sesi kognitif sangat bereda dengan gaya
spontan dan mengalir bebas terapi humanistic. Sementara terapi
humanistic membiarkan klien untuk menentukan topic-topik yang akan
didiskusikan selama sebuah sesi, berapa banyak waktu yang dihabiskan
pada masing-masing topic dan semacamnya, terapis kognitif
menetapkan sebuah agenda. Biasanya setiap sesi diorganisasikan
secara sekuensial menjadi segmen-segmen , dan kadang setiap segmen
diberi waktu tertentu. Klien tentu saja mempunyai masukan pada isi
agenda untuk sesi itu, tetapi terapis kognitif biasanya menghindari terapi
yang tidak memiliki struktur eksplisit yang telah ditetapkan sebelumnya.
2 PENDEKATAN TERAPI KOGNITIF

1. Albert ellis awalnya terapinya bernama rational


emotive therapy dan berganti perilaku emotif rasional.
Pendekatan ellis ini lebih menekankan pada
rasionalitas dan emosi. Ellis berpendapat jika kita
dapat membuat keyakinan kita kurang rasional maka
kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bahagia.
• Salah satu kontribusi ellis yang paling abadi yaitu model
ABCDE yang mempresentasikan : peristiwa
pengaktif(activiting event)(a), keyakinan (belief)(b),
konsekuensi emosional (emotional concequence) (c ),
perdebadan (d) dan untuk keyakinan baru yang efektif
(effeective new belief)(e)
2. Aaron beck
Salah satu bagian penting gagasan aaron adalah
tiga serangkai kognitif, yaitu pikiran tentang diri
sendiri, dunia luar dan masa depan. Semuanya
berkontribusi dengan kesehatan mental kita. Aaron
beck berpendapat jika kita memandang ketiganya
inisecara negatif maka akan menghasilkan depresi.
Dalam teorinya aaron dikenal sebagai rekaman
pikiran difungsional diantaranya: deskripsi singkat
tentang kejadian, emosi ( dan intensitanya), respon
adaptif dan juga hasil
DISTRORSI PIKIRAN YANG LAZIM
TERJADI
• Esensial dalam terapi kognitif adalah memojokan
pikiran otomatis yang tidak logis dengan cara
menandainya. Untuk menghasilkan penanadaan
ini aaron dan pengikutnya mendefinisikan sebuah
daftar distorsi pikiran yang lazim terjadi. Terpis
mengajarkan istilah ini kepada klien sering kali
menggunakan handout atau bacaan yang
dibawa pulang kerumah dan melatih mereka
menggunakan istilah itu ketika memeriksa
pikirannya sendiri.
CONTOH DISTORI-`DISTORI PIKIRAN YG
LAZIM TERJADI
• Pikiran semua atau tidak sama sekali
• Katasropisasi
• Pembesara/minimisasi
• Personalisasi
• Generalisasi yang berlebihan
• Penyaringan mental
• Pembacaan fikiran
KEYAKINAN SEBAGAI HIPOTESIS

• Aaron berpendapat pula bahwa keyakinan kita


adalah hipotesis, oleh karena itu cara memaparkan
sebuag keyakinan sebagai tidak logis adalah
mengujinya dalam kehidupan nyata.
• Terapi kognitif mendiring klien untuk menguji
hipotesis mereka, mereka berhati-hati dalam
melakukannya yaitu dengan cara menyangkal
pikiran tidak logis klien secara efektif
APLIKASI TERKINI
PSIKOTERAPI KOGNITIF
GELOMBANG KETIGA: TERAPI BERBASIS
PERHATIAN DAN PENERIMAAN
Perhatian:
- Inti dari terapi-terapi gelombang ketiga.
- Mendorong keterlibatan penuh seseorang dengan proses2
mental internalnya dengan cara yang nonkonfrontasional.
- Berasal dari tradisi Budha, tetapi biasanya digunakkan tanpa
keterkaitan agama.
Perhatian, berhubungan dengan pikiran sebagai penentu
mutlak atas realitas atau kebenaran. Klien dapat belajar untuk
memahami pikiran mereka sebagai sugesti2 yg cepat berlalu yg
mungkin sama sekali tidak membutuhkan banyak reaksi.
Setelah hubungan dengan pikiran diubah, individu mungkin
akan merasa lebih mudah untuk menghadapi pikiran
(perasaan/sensasi) yg tidak menyenangkan, dan bukan
menghindari mereka.
Penerimaan: membiarkan pengalaman internal itu berjalan
tanpa melawannya. Ini dapat menfasilitasi perubahan
positif bagi klien dengan beragam masalah psikologis.

• Oleh:
Hayes, Villate, Levin& Hildebrandt;
Masuda& Wilson

Contoh:
“Desakan Selancar” : tujuannya adalah untuk mengalami
dorongan itu, untuk berkendara/ berselancar seperti
gelombang yg akan pasang dan surut, dan menyadari
bahwa mereka bersifat sementara& tdk sepenuhnya
mutlak. Disini yg dimaksud adalah bukan desakan yang
ditonjolkan, namun bagaimana cara klien merespon
desakan tsb.
TERAPI PENERIMAAN DAN KOMITMEN
(ACT: ACCEPTANCE AND COMMITMENT
THERAPY)
- Oleh Steven C. Hayes
- Apa yg diterima dalam ACT: pengalaman psikologis
internal (emosi, pikiran, dan sensasi).
- Penerimaan berarti menghadapi ketakutan internal.
- C dalam ACT: komitmen sso terhadap nilai-nilai
personalnya. Terapi pertama2: harus membantu klien
menemukan nilai2 personalnya, lalu klien disiapkan untuk
membuat komitmen untuk tetap berpegang pada nilai2
dalam kaitannnya dengan berbagai keputusan dan
perilaku sehari-hari.
Secara esensial, FEAR (ketakutan) digantikan oleh ACT
(tindakan), FEAR singkatan dari:

• Fusion (fusi): pengalaman batin (pikiran, perasaan, dan


sensasi) yg membatasi fleksibelitas dlm merespon.
• Evaluation (evaluasi): tentang diri sendiri (pengalaman2
batin sendiri)
• Avoidance (penghindaran): pengalaman2 batin yg tidak
menyenangkan melalui pengalihan perhatian/
mematirasakan diri sendiri
• Reason-giving (memberi alasan): terlalu mengandalakan
rasionalisasi yg tampaknya dibenarkan, yg sebenarnya
mengekalkan pendekatan2 yang tidak sehat.
ACT, singkatan dari:
• Accepting (menerima): pengalaman batin sendiri
sebagaimana adanya
• Choosing (memilih): memilih arah dalam hidup yang
didasarkan pada nilai-nilai intinya sendiri yang akan
memperkuat makna dan tujuan hidup.
• Taking Action (mengambil tindakan): dalam masalah
besar maupun kecil yang selaras degan nilai-nilainya
sendiri.
TERAPI PERILAKU DIALEKTIS
(DIALECTICAL BEHAVIOR THERAPY)
• Dikembangkan oleh Marsha Linehan
• Untuk menangani gangguan kepribadian ambang
(Borderline Personality Disorder).
• Beberapa praktik inti bersifat sentral bagi DBT:
pemecahan masalah, validasi, dan dialektika.
- Pemecahan masalah: membantu klien memikirkan
situasi2 penuh tekanan& mendorong klien membuat
strategi dengan kemungkinan hasil terbaik
- Validasi: fokus pada perasaan2 klien
- Dialektika: pertukaran antara klien dengan terapis yang
bertujuan untuk mengatasi perasaan2 simultan klien yang
saling bertentangan dan sampai pada kebenaran
emosinya.
Linehan memasukkan 4 modul latihan
keterampilan spesifik di dalam DBT:

• Regulasi emosi: melibatkan identifikasi,


pendeskripsian & penerimaan, & bukan menghindari
emosi2 negatif
• Toleransi kesusahan: menekankan pengembangan
teknik
• Efektivitas interpersonal: membantu klien menentukan
keterampilan2 ketegasan sosial dengan tepat untuk
mempertahankan hubungan yang mungkin akan
dirusak oleh ledakan emosional yg ekstrem
• Keterampilan perhatian: mendorong klien untuk
terlibat penuh dalam kehidupan saat ini, termasuk
pengalaman2 internal mereka.
TERAPI METAKOGNITIF

• Dipraktekan oleh Albert Ellis


• Fokus utama intervensi terapi adalah pada pikiran2
mereka sendiri.
• Keyakinan irasional dibangkitkan oleh sebuat
“peristiwa pengaktif”, bahwa peristiwa pengaktif tsb
bisa jadi adalah kognisi itu sendiri, bukan kejadian
ekstrnal tertentu.
• Mudahnya orang menjadi depresi, cemas, atau tidak
sehat secara psikologis karena reaksi terhadap
pikirannya sendiri dan bukan reaksi terhadap hal-hal
yang terjadi pada dirinya.
• Telah diterapkan terutama pada gangguan
kecemasan, termasuk OCD, gangguan stres pasca
trauma, dan gangguan kecemasan tergeneralisasi.
TERAPI KOGNITIF UNTUK MASALAH
MEDIS
• Hubungan antara pikiran & tubuhdapat sangat
memengaruhi bagaimana individu menangani
masalah medis.
• Yang paling menarik bagi terapis kognitif adalah:
kyakinan2 yang dipegang oleh pasien medis
tentang penyakit, cedera, atau kondisi mereka.
SEBERAPA BAIKKAH HASILNYA?

Efikasi terapi kognitif didukung kuat oleh bukti


empiris yang sangat besar dan terus bertambah.
Rentang gangguan psikologis yang ditangani terapis
kognitif semakin luas, mencakup depresi, gangguan
kecemasan, bulimia, gangguan stres pascatrauma,
hipokondriasis, dll. Para terapis kognitif biasanya
menekankan aspek-aspek terapi yang menfasilitasi
evaluasi empiris, seperti mendefinisikan masalah
dalam istilah2 yang dapat diukur dan diobservasi
secara terbuka.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai