KELOMPOK IV
Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No. 1197/ Menkes/ SK/ X/ 2004,
adapun struktur organisasi pada Instalasi Farmasi meliputi :
Dengan jumlah tenaga kefarmasian idealnya 30 tempat tidur = 1
Apoteker (untuk pelayanan kefarmasian) dan tenaga teknis
kefarmasian yang disesuaikan dengan sistem pendistribusian
perbekalan farmasi (shift), sehingga dalam kasus ini, dibutuhkan
sekurang-kurangnya 5 orang Apoteker untuk pelayanan 150 tempat
tidur di rawat inap dan 20 TTK
Penjabaran job desk masing-masing jabatan
1. Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
a. Terlibat dalam perencanaan manajemen dan penentuan
anggaran serta penggunaan sumber daya
b. Terlibat langsung dalam perumusan segala keputusan yang
berhubungan dengan pelayanan farmasi dan penggunaan obat
c. Bertanggung jawab atas segala aspek hukum dan peraturan-
peraturan farmasi baik terhadap pengawasan distribusi maupun
administrasi barang farmasi
2. Administrasi Farmasi Rumah Sakit
a. Dokumentasi
b. Melakukan pencatatan setiap kegiatan
c. Melaporkan setiap kegiatan
3. Pengelolaan Perbekalan
a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan RS
b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal
c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai ketentuan yang
berlaku
d. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di RS
e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku
f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian
g. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di RS
4. Pelayanan Farmasi Klinik
a. Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien (skrining resep)
b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat kesehatan (penelusuran riwayat
penggunaan obat)
c. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat kesehatan (rekonsilisasi)
d. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alkes
e. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga (pelayanan informasi obat/ PIO)
f. Memberi konseling kepada pasien/keluarga
g. Melakukan pencampuran obat suntik
h. Melakukan penyiapan nutrisi parenteral
i. Melakukan penanganan obat kanker
j. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah
k. Visite
l. PTO
m. Monitoring Efek Samping Obat
5. Manajemen Mutu ⟶ Melakukan pengawasan, pemeliharaan, dan audit terhadap perbekalan farmasi untuk
menjamin mutu
2. Mendesain sisitem distribusi untuk pelayanan di seluruh rumah sakit apabila jumlah
Apoteker di rumah sakit tersebut 5 orang, dan jumlah tenaga teknis kefarmasian 20
orang.
9 TTK 9 TTK
3 shift masing-masing 3 shift masing-masing
3org/shitf 3org/shitf
Keterangan
---- = merangkap
3. Bagaimana strateginya untuk memulai praktek Pharmaceutical Care nya? Dengan
kondisi yang ada dan bagaimana dengan kondisi ideal untuk RS diatas?