Anda di halaman 1dari 43

DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM

KANTOR PUSAT
Oleh: Eman Sulaeman 10519 Jl. Industri No. 5 P.O. Box 14 Cilegon, Banten 42435
Telepon : (+62 254) 392159, 392003 (Hunting)
Faksimili : (+62 254) 372246

KANTOR JAKARTA
Cilegon, Juli 2018 Gedung Krakatau Steel, Lantai 4
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan 12950
Telepon : (+62 21) 5221255 (Hunting)
Faksimili : (+62 21) 5200876, 5204208, 5200793

PABRIK
Cilegon – Cigading Plant Site, Banten 42435
Website : www.krakatausteel.com
1
Apa itu DCS?

DCS
DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM

DCS (Distributed Control System) merupakan suatu


sistem yang mendistribusikan berbagai fungsi yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai variabel
proses dan unit operasi proses menjadi suatu
pengendalian yang terpusat pada suatu control room
dengan berbagai fungsi pengendalian, monitoring dan
optimasi.

2
Sejarah DCS?

DCS pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975. Dua


perusahaan besar ini di bidang automation control
engineering, yaitu Yokogawa dan Honeywell, mereka
berdualah yang memperkenalkan DCS secara terpisah
di rentang waktu yang hampir bersamaan. Honeywell
memperkenalkan TDC2000 sementara Yokogawa
memperkenalkan CENTUM system.

3
Sejarah DCS?

Kemudian berkembanglah teknologi di bidang


automation control system terkhusus distributed control
system (DCS) ini. Saat ini dikenal ada 5 pemain besar
sebagai produsen maupun sebagai engineering services
untuk DCS, yaitu Emerson, Yokogawa, ABB, Honywell dan
Invensys. Masing-masing mereka mempunyai produk
yang memiliki kehandlaan dan kelebihan masing-masing.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka
perkembangan dunia DCS pun tidak luput dari
pengaruhnya. DCS modern sudah menggunakan sistem
yang berbasiskan computer, terdistribusi.

4
Filosopi DCS

Sistem kendali terdistribusi muncul karena adanya


berbagai keterbatasan pada sistem kontrol yang ada
pada saat itu berkaitan dengan permasalahan integrasi
sistem, distribusi kontrol, keandalan, keterbukaan,
kemudahan pengembangan dan pemeliharaan serta
masalah keamanan

5
Filosopi DCS

Hal-hal yang menjadi pertimbangan pengembangan DCS


1. Itegration
Integrasi menjadi masalah utama bagi industri pada
tahun 1970-an dimana mereka membutuhkan adanya
integrasi masing-masing plan yang ada. Sistem kontrol
pneumatic, elektronika analog dan digital belum
mampu memecahkan masalah ini. Dengan fitur
integrasi yang mampu menggabungkan berbagai plan
yang ada menjadi satu kesatuan kendali, menjadikan
DCS sebagai salah satu solusi yang tepat untuk
permasalahan di industri pada saat itu.
6
Filosopi DCS

2. Distribution
Selain masalah integrasi, industri membutuhkan
distribusi terhadap resiko kegagalan. DCS mampu
memenuhi kebutuhan ini dengan memberikan
control secara penuh pada setiap unit yang dapat
juga dikontrol melalui remote pada control room.

7
Filosopi DCS

3. Reliability
Keandalan sistem kontrol merupakan salah satu
masalah utama pada kontrol proses di industri.
Dengan fitur yang ditanamkan pada DCS seperti
kontrol loop tertutup, cascade, batch, ratio dan
selektif menjadikan sistem DCS dapat meningkatkan
keandalan sistem kontrol.

8
Filosopi DCS

4. Opennes
Konsep keterbukaan pada sistem control juga menjadi
masalah pada proses produksi di industri.
Penggunanaan sistem kontrol yang berbeda seperti
pneumatic, sistem kontrol elektronik baik analog
maupun digital serta sistem kontrol berbasis
komputer perlu adanya integrasi dalam jaringan yang
terbuka. DCS menawarkan konsep jaringan yang
bersifat open walaupun masih saja banyak standar
yang digunakan oleh masing-masing vendor.

9
Filosopi DCS

5. User friendliness
Kemudahan pengembangan, pengoperasian,
pemeliharaan merupakan tuntutan dari sistem
kontrol proses industri. DCS menawarkan konsep
kemudahan dalam bentuk tampilan HMI yang sangat
user friendly dan menawarkan interaksi yang mudah.

10
Filosopi DCS

6. Investment security & Expandbility

Pengembangan sistem kontrol atau expandibilitas di


masa mendatang seiring dengan penambahan unit
produksi, kapasitas produksi atau penambahan jaringan
dan lain sebagainya merupakan pertimbangan khusus
sistem kontrol proses industri.
DCS memberikan kemudahan kepada user dalam hal
keamanan investasi dan jaminan upgrade ke sistem
yang lebih baik dan lebih besar tanpa harus install ulang
dari awal.

11
Konsep Dasar DCS

Sistem Kendali Terdistribusi atau yang lebih dikenal


dengan nama Distributed Control System (DCS)
mengacu pada sistem kontrol yang biasa digunakan
pada sistem manufaktur, proses atau sistem dinamis
lainnya dimana elemen kontroler tidak terpusat di
lokasi tertentu melainkan terdistribusi seluruhnya
dimana setiap sub sistem dikontrol oleh satu atau lebih
kontroler. Keseluruhan sistem kontrol di masing-masing
sub sistem dihubungkan dalam jaringan untuk
komunikasi dan monitoring.

12
Konsep Dasar DCS

Distributed Control System (DCS) digunakan untuk


pengendalian proses produksi yang mempunyai
karakteristik dimana proses produksi berlangsung secara
kontinu (terus- menerus) dan terdapat banyak proses
yang tersebar.

13
Konsep Dasar DCS

Sistem DCS dirancang dengan prosesor redundant


untuk meningkatkan kehandalan sistem.
Untuk mempermudah dalam penggunaan,
DCS sudah menyertakan tampilan /grafis kepada user
dan software untuk konfigurasi kontrol.Hal ini akan
memudahkan user dalam perancangan aplikasi.
DCS dapat bekerja untuk satu atau lebih workstation
dan dapat dikonfigurasi di workstation atau dari PC
secara offline. Komunikasi lokal dapat dilakukan melewati
jaringan melalui kabel atau fiber optic.

14
Konsep Dasar DCS

Pengertian terdistribusi dalam DCS meliputi beberapa hal


yang perlu untuk didistribusikan diantaranya yaitu:
1. Geografis
DCS sangat cocok diaplikasikan pada proses
produksi yang memiliki karakteristik dimana
masing-masing field secara geografis terletak
tersebar dengan jarak yang cukup jauh. Dengan
DCS, masing-masing field dapat dimonitor dan
dikontrol secara terintegrasi dalam suatu sistem
kontrol sehingga akan meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kerja sistem kontrol.
15
Konsep Dasar DCS

2. Resiko Kegagalan Operasi


Pada industri yang mempunyai banyak proses produksi
memerlukan strategi pengendaliannya.
Kegagalan satu proses diharapkan tidak menyebabkan
sistem produksi lainya juga ikut terganggu.
DCS mampu menjawab permasalahan resiko kegagalan
operasi dalam sistem yang terdistribusi ke masing-masing
field. Dengan DCS, suatu sub sistem yang mengalami
kegagalan dapat diisolir dengan cara mengaktifkan sistem
proteksi (savety systems) agar tidak menimbulkan bahaya
bagi sistem yang lebih besar.

16
Konsep Dasar DCS

3. Fungsional

Secara fungsional, masing-masing field dalam DCS


dapat bekerja secara sendiri- sendiri tetapi
terkoordinasi dengan baik.
Kontrol room mampu memonitor masing-masing field
dari jarak jauh dan sekaligus mampu memberikan
perintah kepada masing-masing field untuk
mendapatkan performansi yang diinginkan.

17
Konfigurasi DCS?

Gambar diatas menunjukan konfigurasi systems dari DCS yang


terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:
 Human Interface Station (HIS).
Field Control Station (FCS).
Vnet/IP atau Control Network. 18
Komponen DCS?

1. Human Interface Station (HIS)


Operator Station digunakan untuk melakukan monitoring
terpusat proses dari control room, menyajikan informasi plant
terkini kepada operator melalui graphical user interface (GUI),
sehingga operator dapat melakukan fungsi operasi,
maintenance dan troubleshooting, Pengembangan variable
proses, parameter kontrol, alarm, dll.

19
Komponen DCS?

20
Komponen DCS?

Dalam aplikasinya, terdapat 2 jenis HIS, yaitu:


 HIS tipe console
HIS tipe Console HIS tipe console adalah jenis baru
dari Human Machine Interface yang dapat
memanfaatkan teknologi PC terbaru. HIS jenis ini
dapat terdiri dari LCD ganda ditumpuk, fungsi panel
sentuh, keyboard operasi delapan-control-key, dan
tambahan control I/O. Pada HIS tipe console terdapat
2 pilihan, yaitu enclosed display dan open display.
Pemilihan 2 tipe ini tergantung dari kebutuhan di 18
lapangan setiap industry itu sendiri. Berikut adalah
wujud dari Enclosed Display Style HIS tipe Console dan
Open Display Style HIS tipe Console. 21
Komponen DCS?

22
Komponen DCS?

HIS tipe desktop


HIS tipe Desktop HIS jenis ini menggunakan general
purpose PC. HIS tipe Desktop mempunyai operation
keyboard yang membantu operator atau user untuk
memberikan input ke PC

23
Komponen DCS?

24
Komponen DCS?

2. Field control station (FCS)


Station ini Digunakan sebagai control unit untuk
mengendalikan variabel – variabel yang dikendalikan
pada proses.
Berikut adalah komponen dari FCS:
 Central Processor Unit (CPU)
 Catu daya (Power Supply Unit,PSU)
 Sistem komunikasi
 Modul masukan/keluaran (I/O modules,IOM)
FCS adalah otak dari DCS yang menghitung dan
mengeksekusi kontrol kontrol di lapangan.
25
Komponen DCS?

Field Control Station (FCS) Komponen ini dapat


dikatakan bagian utama dari DCS itu sendiri. FCS adalah
central control atau disebut juga sebagai mastermind dari
kontrol keseluruhan DCS. FCS berfungsi sebagai pusat
yang menghubungkan input atau output dari instrumen
lapangan yang dapat dipantau atau dikontrol melalui HIS.
FCS memiliki beberapa komponen yang disimpan dalam
cabinet atau rak besar dan dapat ditemukan di
controlroom. Akan tetapi terdapat pula FCS yang
disimpan di field, seperti FCS milik vendor Yokogawa
dengan tipe Remote Input Output (RIO). Berikut adalah
beberapa komponen dari FCS:

26
Komponen DCS?

27
Komponen DCS?

3. Sistem Komunikasi

Sarana pertukaran data antara operator station,


control station dan proses. Sarana komunikasi ini
juga dapat digunakan untuk menghubungkan DCS
dengan sistem lain seperti PLC (Programmable
Logic Control), SCADA system (Supervisory Control
and Acquisition Data), Asset Management

28
Fungsi DCS?

Sebagai alat untuk melakukan control suatu loop system


dimana satu loop dapat mengerjakan beberapa proses
control.

Berfungsi sebagai pengganti alat control manual


dan otomatis yang terpisah-pisah menjadi suatu
kesatuan sehingga lebih mudah untuk pemeliharaan
dan penggunaanya.

Sarana pengumpul dan pengolah data agar didapat


output proses yang tepat

29
Cara Kerja DCS?

DCS sebagai suatu sistem kontrol otomatis bekerja


berdasarkan prinsip loop tertutup.
Berikut ini adalah gambar blok diagram sistem kendali
loop tertutp

30
Cara Kerja DCS?

1.Mengumpulkan data yang diterima dari lapangan


Pengumpulan data dilakukan oleh sensor-sensor
yang dipasang pada sistem DCS. Sensor adalah
bagian dari sistem DCS yang berfungsi untuk
mendeteksi kondisi di suatu proses industri seperti:
temperature, tekanan atau pressure, aliran fluida
(flow), level ketinggian cairan fluida, ph suatu
cairan, kelembaban, kandungan mineral,kecepatan
putar dan besaran-besaran fisik lainnya pada suatu
proses industri.

31
Cara Kerja DCS?

Sensor pada umumnya menyatu dengan komponen


transduser dan transmitter, dimana hasil kerja sensor
kemudian diubah oleh transduser menjadi besaran
standar dan kemudian dikirimkan oleh transmitter
menuju ke komponen utama yaitu kontroler.

32
Cara Kerja DCS?

2.Mengolah data tersebut menjadi sebuah signal standar


Ada beberapa macam signal yang digunakan dalam sistem
industri yaitu :
•Peralatan hidrolik
•Peralatan pneumatic
•Peralatan elektrik analog
•Peralatan elektronik digital
Untuk mengintegrasikan dari berbagai macam peralatan
yang ada,dibutuhkan standar signal dalam sistem DCS.
Penggunaan signal standar ini berkaitan dengan komunikasi
antar bagian dalam sistem DCS.
33
Cara Kerja DCS?

3.Mengolah data signal standar yang didapat dengan


sistem pengontrolan yang berlaku sehingga bisa
diterapkan untuk mendapatkan nilai yang cocok untuk
koreksi signal.
Langkah selanjutnya adalah melakukan proses
pengolahan signal yang sudah standar oleh komponen
controller pada DCS. Komponen inilah yang melakukan
prosespenerimaan signal masukan dari proses produksi
yang dikirimkan oleh transmitter dalam bentuk signal
yang sudah standard selanjutnya dilakukan proses lebih
lanjut untuk mendapatkan hasil proses yang diinginkan
atau sesuai dengan set point.
34
Cara Kerja DCS?

4.Bila terjadi error atau simpangan data maka dilakukan


koreksi dari data yang didapat guna mencapai nilai
standar yang dituju. Kontroler akan melakukan pengecekan
terhadap masukan dari proses produksi yang dikirim oleh
sensor melalui transmitter dan akan dibandingkan
dengan set point. Kontroler akan membandingkan
kondisi nyata dalam proses produksi yang diukur melalui
sensor dan dikirim datanya oleh transmitter
dengan set point yang telah ditentukan oleh engineer.
Hasil perbandingan ini yang disebut dengan error atau
kesalahan.
Error inilah yang akan diperbaiki oleh kontroler agar proses
dapat dikendalikan secara otomatis oleh sistem kontrol.

35
Cara Kerja DCS?

5.Setelah terjadi koreksi dari simpangan data dilakukan


pengukuran atau pengumpulan data ulang dari lapangan.
Proses pengukuran besaran fisik proses produksi dilakukan
secara terus-menerus selama proses berlangsung sehingga
secara kontinu proses produksi dapat dimonitor dan dikontrol
agar menghasilkan keluaran sesuai yang diharapkan.

36
Cara kerja DCS?

DCS digunakan sebagai alat control suatu proses. Untuk


mempelajari suatu sistem control dengan DCS, harus
dipahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan loop
system, dimana pada suatu loop system terdiri dari :

 Alat pengukur ( Sensor Equipment)


 Alat control untuk pengaturan proses
(Controller)
 Alat untuk aktualisasi ( Actuator)

37
Cara kerja DCS?

DCS terhubung dengan sensor dan actuator serta menggunakan


setpoint untuk mengatur aliran material dalam sebuah plant /
proses. Sebagai contoh adalah pengaturan setpoint control loop
yang terdiri dari sensor tekanan, controller, dan control valve.
Pengukuran tekanan atau aliran ditransmisikan ke controller melalui
I/O device. Ketika pengukuran variable tidak sesuai dengan set point
(melebihi atau kurang dari setpoint), controller memerintahkan
actuator untuk membuka atau menutup sampai aliran proses
mencapai set point yang diinginkan.

38
Kelebihan DCS?

Kegagalan pada satu loop control tidak mempengaruhi


loop control lainnya
Fungsi control terdistribusi diantara FCS
Sistem redundancy tersedia di setiap level
Modifikasi sangat mudah dan fleksible
Informasi variable proses dapat ditampilkan sesuai dengan
keinginan user
Maintenance dan troubleshooting menjadi lebih mudah
Mengurangi jumlah wiring di field

39
Komunikasi Data DCS?

Integrasi pada sistem kendali terdistribusi memerlukan


mekanisme komunikasi antar sub sistem. Komunikasi data pada
DCS dapat terjadi antara sensor yang berfungsi untuk
mendeteksi kondisi di lapangan untuk mengirimkan data ke
kontroller. Selanjutnya kontroller akan mengolah besaran yang
diukur oleh sensor dan dikirim oleh transmitter untuk
dibandingkan dengan set point yang diinginkan.
Dari hasil pengolahan, kontroller akan mengirimkan sinyal ke
aktuator guna melakukan manipulasi agar output
menyesuaikan dengan set point. Komunikasi data juga
dilakukan dari kontroler ke HMI (human machine interface)
untuk menampilkan data pada layar komputer agar dapat
dilihat oleh operator.

40
Aturan Komunikasi Data DCS?

Aturan-aturan dalam berkomunikasi pada sebuah sistem


disusun dalam sebuah protokol. Protokol merupakan
suatu aturan atau standar atau tata cara berkomunikasi
antar komponen (modul DCS, PLC, PC, field devices, dll)
yang terkoneksi dalam sebuah jaringan. Pada DCS,
masing-masing komponen saling berkomunikasi sehingga
perlu diatur bagaimana cara komponen-komponen ini
berkomunikasi dengan komponen lainnya. Masing-
masing vendor atau pengembang DCS biasanya
mengembangkan sendiri aturan-aturan atau protokol
dalam komunikasinya sehingga memunculkan banyak
protokol yang sudah distandarkan.
41
No. Vendor Protokol

ABB Profibus DP, PA, Infinet,


1.
MicroDCI,Microlink,dll
2. Honeywell Series C, Foundation Fieldbus, IPC,dll
3. Modicon Modbus
4. Emerson DeviceNet, Modbus, Profibus
5. F oxboro/Invensys Industrial ethernet, Foundation Fieldbus
6. Yokogawa Profibus, Modbus, industrial ethernet
7. GE Fanuc Modbus, Profibus, Interbus

8. Omron
ComboBus, ControllerLink, SYsmac Bus, Sysmac Link
9. Mitsubishi Modbus, Profibus, DeviceNet

42
TERIMA KASIH

43

Anda mungkin juga menyukai