MK Modul 13 Struktur Modal-Ok

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

MODUL 13

STRUKTUR MODAL

STRUKTUR MODAL SASARAN

Merupakan kombinasi antara utang, saham preferen dan saham ekuitas yang
digunakan perusahaan untuk rencana mendapatkan modal.
Jika pada kenyataannya rasio utang perusahaan ternyata berada di bawah
tingkat sasaran, ekspansi modal biasanya akan dilakukan dengan menerbitkan
utang.
Sedangkan jika rasio utang perusahaan berada di atas tingkat sasaran, biasanya
yang akan diterbitkan adalah ekuitas
Kebijakan struktur modal melibatkan adanya suatu pertukaran antara resiko dan
pengembalian:
Penggunaan lebih banyak utang akan meningkatkan resiko yang
ditenggung oleh para pemegang saham.

Namun, penggunaan utang yang lebih besar biasanya akan


menyebabkan terjadinya tingkat pengembalian atas ekuitas yang lebih
tinggi.
Resioko yang lebih tinggi cenderung akan menurunkan harga saham, tetapi
tingkat pengembalian yang lebih tinggi akan menaikannya, karena itu struktur
modal yang optimal harus mencapai suatu keseimbangan antara resiko dan
pengembalian sehingga dapat memaksimalkan harga saham perusahaan.
Empat (4) factor utama yang mempengaruhi keputusan struktur modal adalah:

1. Resiko bisnis resiko yang melekat dengan resiko operasi, jika


perusahaan tidak mempergunakan utang, semakin tinggi resiko bisnis
perusahaan, maka semakin rendah resiko utang optimalnya.

2. Posisi perpajakan perusahaan salah satu alasan utama menggunakan


utang adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang
selanjutnya akan mengurangi biaya utang efektif.

3. Fleksibelitas keuangan kemampuan untuk memperoleh modal dengan


persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk.

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘12 1 Iwan Firdaus, S.Kom. MM. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
5. Kebakaran di pabrik atau di perusahaan, dll
Asumsi dari resiko bisnis adalah perusahaan tidak menggunakan pendanaannya
dalam bentuk utang.
Resiko bisnis tergantung pada beberapa factor:

1. Variabilitas permintaan semakin stabil permintaan maka resiko bisnis


semakin rendah
2. Variabilitas harga jual
3. Variabilitas biaya input
4. Kemampuan untuk menyesuaikan harga output untuk perubahan-
perubahan pada biaya input
5. Kemampuan untuk mengembangkan produk-produk baru pada waktu
yang tepat dan efektif dalam hal biaya

6. Eksposur resiko asing perusahaan yang menghasilkan sebagian


besar labanya dari operasi luar negeri dapat terkena penurunan laba
akibat fluktuasi nilai tukar.

7. Komposisi biaya tetap jika sebagian besar biaya adalah biaya tetap,
sehingga saat permintaan turun, biaya tidak berubah, maka perusahaan
terkena tingkat resiko bisnis yang tinggi.

LEVERAGE OPERASI
Merupakan faktor komposisi biaya tetap yang menyebabkan terjadinya resiko
bisnis bagi perusahaan.

Merupakan tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan di dalam


operasi sebuah perusahaan.

Dalam terminology bisnis, tingkat leverage operasi yang tinggi, jika hal hal lain di
anggap konstan, berarti perubahan penjualan dalam jumlah yang relative kecil
akan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan besar dam ROE.

Semakin tinggi leverage operasi perusahaan, maka semakin tinggi resiko bisnis.
Jika biaya tetap tinggi, bahkan penurunan penjualan yg kecil sekalipun dapat
menyebabkan terjadinya penurunan ROE yang cukup besar.
Perusahaan perusahaan yg memiliki leverage operasi tinggi adalah perusahaan
yg sebagian besar leverage operasinya ditentukan oleh teknologi, seperti :
Perusahaan listrik, telepon, maskapai penerbangan, pabrik baja dan
kimia

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘12 3 Iwan Firdaus, S.Kom. MM. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Maka jumlah titik impas QBE adalah

F
QBE = -------------
P-V

Jadi untuk Rencana A titik impasnya adalah :

F 20.000
QBE = ------------- = -------------------------- = 40.000 unit
P-V 2.00 - 1.50

Jadi untuk Rencana B titik impasnya adalah :

F 60.000
QBE = ------------- = -------------------------- = 60.000 unit
P-V 2.00 - 1.00

RESIKO KEUANGAN (Financial Risk)

Merupakan tambahan resiko yang dibebankan kepada para pemegang saham


biasa sebagai hasil keputusan untuk mendapatkan pendanaan melalui utang.

Merupakan peningkatan resiko yang ditanggung oleh para pemegang saham, di


atas resiko bisnis dasar perusahaan, yang diakibatkan oleh penggunaan
leverage keuangan.

Secara konseptual pemegang saham akan menghadapi sejumlah resiko yang


melekat pada operasi perusahaan, yaitu binis yang didefinisikan sebagai
ketidakpastian yang melekat pada proyeksi laba operasi masa depan.

Leverage Keuangan merupakan tingkat sejauh mana sekuritas dengan laba


tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal sebuah
perusahaan.

Leverage Keuangan mengkonsentrasikan resiko bisnis perusahaan kepada


para pemegang sahamnya. Konsentrasi resiko bisnis ini terjadi karena para
pemegang utang, yang menerima pembayaran bunga secara tetap, sama sekali
tidak menanggung resiko bisnis.

Manajemen Keuangan Pusat Bahan Ajar dan Elearning


‘12 5 Iwan Firdaus, S.Kom. MM. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai