Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DENGAN KASUS
AMBRUKNYA BETON JEMBATAN PROYEK TOL BOCIMI (BOGOR)
Nama kelompok 8:
1.Cahyani Tri Fajarwati (1510007)
2.Dhira Ayu Pangestika (1510009)
3.Herda Mentary Sitorus (1510019)
4.Makhda Anjani Putri (1510030)
5.Rara Ayu Anjani B S R (1510043)
6.Tiara Noviyanti U (1510052)
7.Vamila Meydiawati (1510054)
Analisa Resiko
Matriks Penilaian Resiko
Bagaimana system K3 ditempat kasus mu sesuai dengan
UU K3 Bab 3
Kronologi Ambruknya Beton Jembatan Proyek Tol Boccimi.
System yang ada pada kasus ini belum sesuai dengan UU K3 bab 3
karena belum bisa mencegah atau mengurangi kecelakaan dan belum bisa
mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan sehingga dapat
terjadi ambruknya beton pada jembatan yang mengakibatkan pekerja
tertimpa bangunan proyek tersebut. Hal ini menandakan bahwa UU K3
pada Bab 3 belum diterapkan secara sepenuhnya,sehingga para pekerja
menjadi korban karena mereka juga tidak mendapatkan penyempurnaan
dalam pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya tinggi.
Pada kasus ini hal yang tidak sesuai adalah :
Mencegah dan mengurangi kecelakaan
Memperoleh keserasian, antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya
Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi
Bagaimana Sistem K3 di Rumah Sakit Sesuai dengan UU
No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja BAB 4
Bab 8 ayat 1 “Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai
pengawas atau ahli keselamatan kerja”
Dalam kasus ini, pekerja dari PT Waskita selaku kontraktor proyek Tol Bacimi telah
memberikan keterangan bahwa saat itu ia sedang memasang jembatan
penyebrangan orang dari beton berukuran sekitar 1,5 x 50 meter tiba-tiba badan
jembatan berupa cor beton runtuh dan menimpa 3 pekerja dibawahnya.
Bab 8 ayat 2 “Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan”
Dalam kasus ini, para pekerja PT Waskita telah memakai alat-alat pelindung diri
yang telah ditetapkan.
Bab 8 ayat 3 “Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan yang diwajibkan”
Dalam kasus ini, kecelakaan yang terjadi disebabkan karena belum terpenuhinya
sebagian standar operasional prosedur terutama dalam pengangkatan balok
(erection girder), pemasangan pengaku atau bracing dan proses penarikan kabel
sehingga apabila standar tersebut belum terpenuhi maupun sudah terpenuhi
sebagaian maka akan dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan bagi
pekerja.