• Getaran Harmonis
• Getaran Bebas
• Redaman
Getaran (oscillation)
• Definisi dari benda yang bergetar adalah sebuah benda yang melakukan
gerak bolak balik menurut lintasan tertentu melalui titik setimbangnya.
• Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gerakan bolak-balik yang
dinamakan periode (dilambangkan dengan T, satuannya sekon s ).
• Simpangan terbesar (maksimum) getaran dinamakan amplitudo.
Kelompok Getaran :
• Getaran bebas
terjadi jika system berisolasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam
system itu sendiri (inherent), sistem akan bergetar pada frekuansi
naturalnya.
• Getaran paksa
Terjadi jika gaya yang bekerja merupakan gaya dari luar sistem, sistem akan
dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan. (frekuensi eksitasi)
Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural system
maka akan didapat keadaan resonansi, osilasi besar dan berbahaya
dapat terjadi, dan bisa menimbulkan kerusakan yang fatal pada sebuah
system.
(Teori Getaran Dengan Penerapan)
Manfaat Getaran :
Mechanical Parameter
Contoh skema Skema Getaran
Ilustrasi getaran
PERSAMAAN GERAK GETARAN
Hukum Hooke
hukum Newton II
F= -kx F = m.a
GERAK HARMONIK
Gerak harmonic(simple harmonic motion) merupakan gerak periodik yang
paling sederhana. Gerakan ini dapat diperagakan oleh sebuah massa yang
digantungkan pada suatu pegas.
A M
t
persamaan gerakan sistem diatas :
x A sin n t
x A n cos n t
x A n 2 sin n t
Dengan memperhatikan persamaan untuk simpangan dan percepatan seperti persamaan 1.1.1 dan
1.1.3 maka gerakan sistem dapat dinyatakan dalam persamaan differensial orde dua
a = -ω2x
Atau
a + ω2x = 0
dimana A1 dan A2 adalah suatu konstanta yang sangat tergantung dari kondisi awal system.
Jika kondisi pada awal ( t=0 ), masa memiliki simpangan (x) sama dengan x0 dan
kecepatan ( x ) sama dengan v0, maka harga A1 dan A2 masing-masing didapat :
&
V
v 00
A1
n
A 2 x0
2
v0 v v
x sin nt x0 cos nt atau x x02 0 cos nt tan 1 0
n n x0n
PERSAMAAN GERAKAN BERBAGAI MODEL SISTEM
K
K2 K = mg
K
mg
K(+x) K
m x
m
mg
Hukum Newton II
F x m.a
K x m.g m.a K = mg m.a K x 0
K
n
m
Pegas Hubungan Seri
Hubungan antara
mg
kekakuan dan defleksi
K1 K1 dari masing-masing
K11 pegas dapat ditulis :
1 Ks
mg
K2 1
K2 K22
K1
mg
2 2
K2
mg
1 2
m m
Bila kedua pegas hubungan seri digantikan dengan sebuah pegas ekuivalen dengan
kekakuan Ks, defleksi yang terjadi sebesar :
mg
Ks
maka didapat : Untuk hubungan seri sejumlah n-pegas, yang
memiliki kekakuan K1, K2,……, Kn dapat diganti
mg mg mg dengan sebuah pegas dengan kekakuan Ks:
K s K1 K 2
1 1 1 1 1 1 1
.....
K s K1 K 2 K s K1 K 2 Kn
atau
1
Ks n 1
K
i 1 i
Pegas Hubungan Paralel
T1 T2
K1 K2 K1 K2
KP K1
m m mg
Hubungan antara kekakuan dan gaya reaksi dari masing-masing pegas dapat ditulis :
T1 K 1
T2 K 2
mg T1 T2
Bila kedua pegas hubungan paralel digantikan dengan sebuah pegas ekuivalen dengan
kekakuan Kp, gaya reaksi yang terjadi sebesar :
T mg K p
maka didapat
K p K 1 K 2
K p K1 K 2
Untuk hubungan paralel sejumlah n-pegas, yang memiliki kekakuan K1, K2,……, Kn dapat
diganti dengan sebuah pegas dengan kekakuan Kp:
n
Kp Ki
i 1
SISTEM POROS Gerakan osilasi ini dapat dirumuskan dalam
kesetimbangan momen dinamis
dimana :
M J J : inersia dari piringan
= MR2
J K 0 K : kekakuan dari poros
K = Gd 4
0 32l
J
G : Modulus geser dari
material poros
frekuensi natural
K
n
J
PENDULUM
Sumbu -
Mg sin
Mg
ML MgL 0
2
g
0
L
frekuensi natural :
g
n
L
REDAMAN
Suatu sistem yang bergetar ( osilasi ) secara bebas akan mengalami penurunan
amplitudo getaran. Hal ini disebabkan karena adanya sifat peredam yang dimiliki
oleh suatu material.
K C
m x Fd kx F(t )
C
Kx
c adalah koefisien redaman
Fd c x
Sehingga didapat :
m x c x kx F(t )
x e st
x s.e st
x s 2 .e st
Sehingga diperoleh persamaan karakteristik
c k
s2 s 0
m m
c
2
k
c
2
k
c t t
2 m m 2 m m
xe 2 m
t
Ae Be
suku pertama e-(c/2m)t adalah fungsi waktu Sedangkan sifat suku-suku yang
didalam kurung tergantung pada nilai numerik di dalam akar yaitu apakah positif, nol
atau negatif.
Bila suku redaman (c/2m)2 lebih dari k/m, maka eksponen bilangan pada suku
diatas merupakan bilangan riil dan tidak terjadi getaran (osilasi). Keaadan ini disebut
dengan banyak teredam (over damp).
Bila suku redaman (c/2m)2 kurang dari k/m, maka eksponen menjadi bilangan
khayal, yaitu
k 2
c
i
m 2m
t
Karena :
k 2
c t
m 2 m k 2 k 2
cos t sin t
c c
e
m 2m m 2m
maka untuk kasus ini sistem akan beosilasi. Keadaan ini disebut kurang teredam
(under damp).
Readaman Kritis
Untuk redaman kritis, harga suku dalam akar adalah nol, sehingga :
Cc k
2 m m
atau
C c 2 km 2m n
c c
c c 2m n
2 1 t 2 1 t
x ( t ) Ae n Be n
Gerak ini merupakan fungsi yang menurun secara eksponensial terhadap waktu dan
disebut aperiodik.
x(t ) Ae n t Be n t
Untuk < 1; Gerak Berosilasi.
Untuk 1diperoleh dua akar kompleks dan solusi dari persamaannya didapat :
s1, 2 n i n 1 2 n i d n : damped natural frequency
d n 1 2
Penyelesainnya adalah : x(t ) e n t (A1e id t A 2 e i dt )
Dengan memakai rumus euler :
x1
ln
x2
e n t 1 sin( d t1 )
ln
e n ( t 1 t 2 ) sin( d ( t1 d ) )
n d
2
1 2
I. OUTLINE GETARAN PAKSA
Frekuensi natural
Frekuensi eksitasi
C
K
m x c x kx FO sin t
M Kx KX sin(t )
B. Gaya Redaman
K C
C x CX cos(t )
Dari kedua komponen gaya terlihat bahwa pada setiap harga t arah
gaya antara gaya pegas dan gaya redaman selalu tegak lurus.
Sehingga penjumlahan vektor dari kedua ini mengahasilkan suatu
gaya ke struktur penyangganya
1 (2 / n ) 2
TR
(1 ( / n ) 2 ) 2 (2 / n ) 2