Anda di halaman 1dari 18

Sixtus Resa Tandisau

102013183
 Seorang perempuan usia 38 tahun, hamil
keempat, datang ke IGD dengan keluhan nyeri
perut dan keluar darah dari jalan lahir sejak 6
jam yang lalu.
 Identitas pasien  Riwayat Penyakit dahulu
hipertensi sjk 5 thn lalu
Nama : Ny. X 

 Tdk minum obat teratur


Umur : 38 tahun
 Riwayat Haid
Jenis kelamin : perempuan
 HPHT : 7 Sept 2016
 Keluhan utama
 Mens teratur, siklus 28
 Hamil ke-4 dgn nyeri perut dan
hari
keluar darah dari jalan lahir sjk
6 jam yll.  Tgl periksa 31 Mei 2017
 Riwayat Penyakit Sekarang  Riwayat Obsetri
 Keluar darah berwarna  G4P3A0
kecokelatan, jumlah tdk banyak  Riwayat KB
 Nyeri perut terus-menerus  Tdk ada
 Merasa lemas  Riwayat ANC
 Tdk ada riwayat trauma  Kontrol ke bidan 2x
terakhir 1 bln yll.
 Keadaan umum tampak sakit sedang

 Kesadaran compos mentis  Hb : 7 g/dL

 TTV : TD = 100/60, HR = 110x/mnt, RR =  Ht : 22%


24x/mnt, Suhu = 37 c
 Leuko : 12.000/uL
 Conjungtiva anemis, Sklera non ikterik
 Trombo : 150.000/uL
 Paru jantung dlm batas normal
 USG : trdapat hematom
 Abdomen membuncit dan teraba tegang
retroplasenter. Plasenta
 Ekstremitas akral dingin
berimplitasi di fundus uteri,
 Inspekulo : darah mengalir dari orifisium uretra

eksterna berwarna merah kecokelatan,


meluas ke korpus anterior
orifisium uretra eksterna tertutup, permukaan tapi tdk sampai segmen
portio licin bawah rahim
 Obsetri : Pemeriksaan penunjang
 Leopold tdk dilakukan karena peruttegang

 DJJ = tdk terdengar


Pemeriksaan fisik
Riwayat obstetri
Anak 1 lahir normal, Anak 2 Hamil diluar kandungan, Anak 3 lahir normal

Status Paritas
 G (Gravida) -> 4
 P (Para) -> 2
 A (Abortus) -> 1

Estimasi Kelahiran
 HPHT + 1 Tahun – 3 Bulan + 7 Hari
 7 September 2016 -> 7 September 2017 -> 7 Juni 2017 -> 14 Juni
2017

Menghitung Usia Kehamilan (Trimester ketiga)


 HPHT = 7 September 2016
 Tanggal Pemeriksaan = 31 Mei 2017
 23 + 31+ 30 + 31 + 31 +28 + 31 + 30 + 31
 266/7 = 38 minggu

G4P2A1, 38 tahun, hamil 38 minggu.


 perdarahanpervaginam pada kehamilan di
atas 28 minggu / perdarahan trimester ketiga
Solusio plasenta Plasenta previa
Definisi Terlepasnya sebagian atau Plasenta yang berimplantasi pada
keseluruhan plasenta dari segmen bawah rahim demikian rupa
implantasi yang normal (corpus sehingga menutupi seluruh atau
uteri) setelah kehamilan 20 mg dan sebagian dari ostium uteri
sebelum janin lahir. internum.

Anamnesis Sakit perut tiba tiba, perdarahan Perdarahan tanpa sadar dari jalan
pervaginam darah segar & bekuan lahir berwarna merah segar, tanpa
darah yang kehitaman,, pusing, nyeri
lemas, muntah, pucat, mata
berkunang, trauma

Inspeksi Gelisah, kesakitan, pucat, sianosis, Perdarahan pervaginam encer


berkeringat dingin, darah keluar sampai menggumpal, tampak
pervaginam anemis

Palpasi Tinggi fundus uteri tidak sesuai, Janin belum cukup bulan, tfu sesuai
uterus tegang & keras (papan), nyeri
tekan (+), bagian janin sulit dikenali umur, kel. letak janin, nyeri tekan (-
), uterus tidak tegang

Auskultasi Sulit dilakukan, DJJ > 140 – 100 – DJJ normal


hilang (bila plasenta lepas lebih dari
1/3 bagian)

Pem. Umum TD  (syok) TD 


Nadi cepat dan kecil Nadi, RR 
Solusio plasenta Plasenta previa
pp Urin: albumin (+) Darah: Hb 

Darah: Hb , tes kuantitatif


fibrinogen

plasenta Tipis, cekung di bagian yang Teraba plasenta sekitar ostium


terlepas, ada koagulum/ darah uteri internum
beku yang menempel di belakang
plasenta (*)

USG Terlihat daerah terlepasnya GOLD STANDARD


plasenta, janin, kandung kemih,
darah dan tepian plasenta Plasenta menutupi keseluruhan/
2cm dari ostium uteri internum
Usia ibu >40 tahun

 Meningkat pada usia >40 th
 Hipertensi pada ibu
 Usia >40th beresiko 2,4x lebih
 Ibu yang merokok
besar
 Ketuban pecah dini dan kelahiran kurang
bulan  Sering pada perempuan ras
Ibu yang menggunakan kokain

Afrika-Amerika dan Kaukasia
 Trauma eksternal
(1:200), perempuan Asia
 Posisi bayi yang melintang
(1:300)
 Riwayat solusio sebelumnya

 Trombofilia
 Rumah Sakit Umum Pusat

 Ruptur membran prematur Nasional Cipto Mangunkusumo

 Korioamionitis (RSUPNCM) Jakarta didapat


 Tali pusat pendek angka 2% atau 1 dalam 50
Kehilangan cairan amnion

persalinan.
etiologi epidemologi
Menurut derajat
Menurut derajat perdarahannya:
pelepasan plasenta: Ringan: pelepasan sebagian kecil
Totalis: plasenta plasenta yang tidak berdarah banyak.
Perut agak sakit dan tegang terus
terlepas seluruhnya.
menerus. Janin masih mudah diraba.
Parsialis: plasenta Sedang: sakit perut terus menerus
terlepas sebagian. disusul perdarahan pervaginam
(1000mL), ibu syok, dinding uterus
Marginalis: tegang terus menerus – nyeri tekan –
sebagian kecil pinggir janin susah diraba, pelepasan plasenta
>25-50%
plasenta terlepas.
Berat: tiba-tiba, ibu syok, uterus
tegang seperti papan & sangat nyeri,
janin meninggal, kelainan pembekuan
darah & gangguan fungsi ginjal,
pelepasan plasenta >2/3 atau seluruh
bagian permukaan
 Solusio plasenta ringan
1. Rasa nyeri pada perut masih ringan

2. Darah keluar masih sedikit

3. Perut sedikit tegang tapi bagian janin masih dapat di raba

 Solusio plasenta sedang :


1. Rasa nyeri pada perut yang terus menerus

2. Denyut jantung janin biasanya menunjukkan gawat janin

3. Perdarahan tampak keluar lebih banyak

4. Kulit dingin dan keringatan


 Solusio plasenta berat
1. Perut sangat nyeri dan tegang serta keras (defance
musculaire)

2. Fundus uteri lebih tinggi

3. Syok

4. Hipofibrinogenemia dan oliguria


1. Ringan: (<36 mg, ada perbaikan  tirah baring, atasi anemia, monitor keadaan
janin (USG), tunggu persalinan spontan || (perburukan  akhiri kehamilan,
janin hidup di SC, janin mati diamniotomi lalu infus oksitosin untuk percepat
persalinan.
2. Sedang & berat: resusitasi cairan, transfusi darah (atasi anemia), amniotomi
(merangsang persalinan & mengurangi tekanan intrauterine), infus oksitosin,
persalinan pervaginam/ SC (kalo perlu)  perdarahan belum berhenti,
histerektomi
- Syok perdarahan (hipovolemia)
- Gagal ginjal akut: karena hipovolemia – nekrosis tubuli ginjal
– perfusi ginjal terganggu  oliguria
- Kelainan pembekuan darah (hipofibrinogenemia): < 100 mg%
(N= 300-700 mg%)
- Uterus couvelaire: karena perdarahan dalam otot rahim –
gangguan Kontraktilitas uterus – uterus berwarna
kebiru/unguan
- Komplikasi pada janin: fetal distress, gangguan tumbuh
kembang, hipoksia dan anemia, kematian
 tergantung luasnya plasenta yang terlepas
dari dinding uterus, banyaknya perdarahan,
ada atau tidak hipertensi menahun atau
preeklamsia, tersembunyi tidaknya
perdarahan, dan selisih waktu terjadinya
solusio plasenta sampai selesainya
persalinan.
 Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
terkait, ibu tersebut didiagnosa terkena
perdarahan anterpartum ec solusio plasenta

Anda mungkin juga menyukai