Anda di halaman 1dari 14

EFEK SAMPING OBAT ANTIPSIKOTIK

DAN OBAT PSIKIATRIK LAINNYA

PANDUAN BAGI PERAWAT


Pokok Bahasan
• Jenis obat-obatan yang digunakan pada
pelayanan kesehatan jiwa
• Efek dan efek samping antipsikotik dan obat
psikiatrik lainnya
• Tindakan pada pasien yang mengalami
masalah akibat efek samping antipsikotik dan
obat psikiatrik lainnya
Jenis obat-obatan yang digunakan
pada pelayanan kesehatan jiwa
• Nonpsikofarmaka
• Psikofarmaka :
– Antipsikotika
– Antidepresan
– Antianxietas atau anti cemas
– Mood stabilizer atau penstabil mood
Efek Obat-Obatan Psikiatri
Efek Samping Obat Antipsikotik
• Akut  Sindrom Ekstrapiramidal
1. Distonia akut
Kontraksi tonik pada otot leher, mulut, lidah, otot poros
tubuh atau ekstremitas; tidak sama antara bagian kiri dan
kanan.
Dapat terjadi: Krisis okulogirik (kontraksi atau kekakuan otot
mata), Tortikolis (kontraksi atau kekakuan otot leher),
Opistotonus (kontraksi atau kekakuan otot-otot tubuh)
2. Parkinsonisme
– tremor (dapat dilihat pada ekstremitas yang bergetar, atau tangan seperti
menggulung pil), rigiditas (kekakukan, bradikinesia (gerakan menjadi lebih
lambat, langkah kecil-kecil)
– Wajah seperti topeng, postur tubuh condong ke depan dan langkah yang
kecil-kecil tehuyung-huyung
– Air liur berlebihan
3. Akatisia
Ada perasaan subyektif yang tidak menyenangkan untuk
terus bergerak.
Kegelisahan motorik: jalan modar-mandir, jalan di tempat,
tidak dapat duduk/berbaring diam, meremas-remas jari
tangan, menggerak-gerakkan tangan/lengan
4. Sindrom Maligna Nuroleptik (SMN).
Terdapat kekakuan seluruh tubuh, disertai dengan demam
dan instabilitas otonom seperti takikardi atau bradikardi,
hipertensi atau hipotensi
• Kronis
1. Tardive dyskinesia
gerakan involunter pada otot-otot sekitar wajah, mulut,
tangan berupa gerakan-gerakan otot yang berulang dan
tidak bertujuan.
* Gejala-gejala Ekstrapiramidal di antaranya reaksi distonia akut, tics, tremor, rigiditas otot dan roda
gerigi (cogwheel).
**Sindroma Neuroleptik Maligna merupakan gangguan yang jarang tapi berpotensi mengancam nyawa.
Dtandai dengan kekakuan otot,peningkatan suhu tubuh dan tekanan darah.
*** Tardive dyskinesia adalah efek samping jangka panjang dari medikasi antipsikotik yang ditandai oleh
gerakan-gerakan otot yang involunter, khususnya wajah, tangan, dan dada.
Efek samping antidepresan
• Antidepresan Generasi Lama (Trisiklik dan Tetrasiklik):
Profil efek samping merugikan; antikolinergik, hipotensi ortostatik, gangguan konduksi jantung.
• Antidepresan Generasi Baru (SNRI &SSRI):
Profil efek samping lebih baik, keluhan tersering adalah sakit kepala, gangguan gastrointestinal.
Interaksi obat khususnya berkaitan dengan metabolisme di hati; generasi baru lebih baik dibanding trisiklik
• Efek samping antikolinergik
- gangguan sensorium & fungsi kognitif
- pandangan kabur
- retensi urin / alvi
- mulut kering
• Efek samping kardiovaskuler
- Hipotensi ortostatik  hipoksia sereberal
- Quinidine like effect  aritmia berat
• Efek samping lainnya
Gangguan saluran pencernaan (mual-muntah-diare)
Sedasi
Agitasi psikomotor
Gejala ekstrapiramidal
Sindrom hiperserotonin
Efek samping anti anxietas/ anti cemas
umumnya diberikan sekitar 2 minggu kemudian diturunkan dosisnya
secara berkala
Penggunaan benzodiazepine jangka panjang dapat menimbulkan
ketergantungan
jika dihentikan secara mendadak gejala dapat timbul kembali.

Efek samping mood stabilizer


Hati-hati reaksi Sindroma Steven Johnson pada penggunaan
carbamazepine
Efek samping asam valproate antara lain efek samping gastro intestinal
(mual, tidak nyaman di saluran pencernaan), peningkatan berat badan dan
pada pasien wanita perlu diobservasi kemungkinan terjadinya ovarium
polikistik.
Tindakan untuk menangulangi efek
samping obat psikiatrik
Sindrom Maligna Nuroleptik (SMN)
•Singkirkan kemungkinan meningitis
•Hentikan obat antipsikotika. Efek obat antipsikotika akan bertahan
sampai beberapa hari. Obat antipsikotika depot efeknya bisa sampai
beberapa minggu.
•Tindakan suportif yang intensif perlu dilakukan.
– Hidrasi yang adekuat, pantau produksi urin
– Demam tinggi harus diberi antipiretik dan kompres
– Aritmia harus diatasi jika terjadi
– Hipotensi mungkin memerlukan ekspansi volume dan obat presor.
•Pasien diletakkan pada posisi yang mencegah cedera kompresi saraf,
aspirasi atau ulkus dekubitus.
•Segera rujuk bila kondisi pasien memungkinkan.

Anda mungkin juga menyukai