0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
69 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas efek samping obat-obatan psikiatri seperti antipsikotik, antidepresan, anti cemas dan stabilizer mood. Efek samping akut antipsikotik meliputi sindrom ekstrapiramidal seperti distonia akut, parkinsonisme dan akatisia. Efek samping kronis antipsikotik adalah tardive dyskinesia. Untuk menangani efek samping, pasien perlu dihentikan obat antipsikotik dan diberi perawatan suportif intens
Deskripsi Asli:
PPT Efek
Judul Asli
(6). PPT Efek Samping Obat Antipsikotik Dan Obat Psikiatrik Lainnya
Dokumen tersebut membahas efek samping obat-obatan psikiatri seperti antipsikotik, antidepresan, anti cemas dan stabilizer mood. Efek samping akut antipsikotik meliputi sindrom ekstrapiramidal seperti distonia akut, parkinsonisme dan akatisia. Efek samping kronis antipsikotik adalah tardive dyskinesia. Untuk menangani efek samping, pasien perlu dihentikan obat antipsikotik dan diberi perawatan suportif intens
Dokumen tersebut membahas efek samping obat-obatan psikiatri seperti antipsikotik, antidepresan, anti cemas dan stabilizer mood. Efek samping akut antipsikotik meliputi sindrom ekstrapiramidal seperti distonia akut, parkinsonisme dan akatisia. Efek samping kronis antipsikotik adalah tardive dyskinesia. Untuk menangani efek samping, pasien perlu dihentikan obat antipsikotik dan diberi perawatan suportif intens
Pokok Bahasan • Jenis obat-obatan yang digunakan pada pelayanan kesehatan jiwa • Efek dan efek samping antipsikotik dan obat psikiatrik lainnya • Tindakan pada pasien yang mengalami masalah akibat efek samping antipsikotik dan obat psikiatrik lainnya Jenis obat-obatan yang digunakan pada pelayanan kesehatan jiwa • Nonpsikofarmaka • Psikofarmaka : – Antipsikotika – Antidepresan – Antianxietas atau anti cemas – Mood stabilizer atau penstabil mood Efek Obat-Obatan Psikiatri Efek Samping Obat Antipsikotik • Akut Sindrom Ekstrapiramidal 1. Distonia akut Kontraksi tonik pada otot leher, mulut, lidah, otot poros tubuh atau ekstremitas; tidak sama antara bagian kiri dan kanan. Dapat terjadi: Krisis okulogirik (kontraksi atau kekakuan otot mata), Tortikolis (kontraksi atau kekakuan otot leher), Opistotonus (kontraksi atau kekakuan otot-otot tubuh) 2. Parkinsonisme – tremor (dapat dilihat pada ekstremitas yang bergetar, atau tangan seperti menggulung pil), rigiditas (kekakukan, bradikinesia (gerakan menjadi lebih lambat, langkah kecil-kecil) – Wajah seperti topeng, postur tubuh condong ke depan dan langkah yang kecil-kecil tehuyung-huyung – Air liur berlebihan 3. Akatisia Ada perasaan subyektif yang tidak menyenangkan untuk terus bergerak. Kegelisahan motorik: jalan modar-mandir, jalan di tempat, tidak dapat duduk/berbaring diam, meremas-remas jari tangan, menggerak-gerakkan tangan/lengan 4. Sindrom Maligna Nuroleptik (SMN). Terdapat kekakuan seluruh tubuh, disertai dengan demam dan instabilitas otonom seperti takikardi atau bradikardi, hipertensi atau hipotensi • Kronis 1. Tardive dyskinesia gerakan involunter pada otot-otot sekitar wajah, mulut, tangan berupa gerakan-gerakan otot yang berulang dan tidak bertujuan. * Gejala-gejala Ekstrapiramidal di antaranya reaksi distonia akut, tics, tremor, rigiditas otot dan roda gerigi (cogwheel). **Sindroma Neuroleptik Maligna merupakan gangguan yang jarang tapi berpotensi mengancam nyawa. Dtandai dengan kekakuan otot,peningkatan suhu tubuh dan tekanan darah. *** Tardive dyskinesia adalah efek samping jangka panjang dari medikasi antipsikotik yang ditandai oleh gerakan-gerakan otot yang involunter, khususnya wajah, tangan, dan dada. Efek samping antidepresan • Antidepresan Generasi Lama (Trisiklik dan Tetrasiklik): Profil efek samping merugikan; antikolinergik, hipotensi ortostatik, gangguan konduksi jantung. • Antidepresan Generasi Baru (SNRI &SSRI): Profil efek samping lebih baik, keluhan tersering adalah sakit kepala, gangguan gastrointestinal. Interaksi obat khususnya berkaitan dengan metabolisme di hati; generasi baru lebih baik dibanding trisiklik • Efek samping antikolinergik - gangguan sensorium & fungsi kognitif - pandangan kabur - retensi urin / alvi - mulut kering • Efek samping kardiovaskuler - Hipotensi ortostatik hipoksia sereberal - Quinidine like effect aritmia berat • Efek samping lainnya Gangguan saluran pencernaan (mual-muntah-diare) Sedasi Agitasi psikomotor Gejala ekstrapiramidal Sindrom hiperserotonin Efek samping anti anxietas/ anti cemas umumnya diberikan sekitar 2 minggu kemudian diturunkan dosisnya secara berkala Penggunaan benzodiazepine jangka panjang dapat menimbulkan ketergantungan jika dihentikan secara mendadak gejala dapat timbul kembali.
Efek samping mood stabilizer
Hati-hati reaksi Sindroma Steven Johnson pada penggunaan carbamazepine Efek samping asam valproate antara lain efek samping gastro intestinal (mual, tidak nyaman di saluran pencernaan), peningkatan berat badan dan pada pasien wanita perlu diobservasi kemungkinan terjadinya ovarium polikistik. Tindakan untuk menangulangi efek samping obat psikiatrik Sindrom Maligna Nuroleptik (SMN) •Singkirkan kemungkinan meningitis •Hentikan obat antipsikotika. Efek obat antipsikotika akan bertahan sampai beberapa hari. Obat antipsikotika depot efeknya bisa sampai beberapa minggu. •Tindakan suportif yang intensif perlu dilakukan. – Hidrasi yang adekuat, pantau produksi urin – Demam tinggi harus diberi antipiretik dan kompres – Aritmia harus diatasi jika terjadi – Hipotensi mungkin memerlukan ekspansi volume dan obat presor. •Pasien diletakkan pada posisi yang mencegah cedera kompresi saraf, aspirasi atau ulkus dekubitus. •Segera rujuk bila kondisi pasien memungkinkan.